Paribatra Sukhumbandhu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan referensi |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
Pengaruh besar Pangeran Paribatra dalam pemerintahan Siam dianggap sebagai ancaman oleh Khana Ratsadon yang mengorganisir [[Revolusi Siam 1932|kudeta 1932]] yang mengakhiri monarki absolut di Siam. Akibatnya, ia diasingkan ke [[Kota Bandung|Bandung]], Indonesia, yang saat itu masih menjadi bagian dari Hindia Belanda, oleh pemerintah Belanda ia diangkat menjadi warga kehormatan kota Bandung. Di Bandung, ia bersama kerabat Kerajaan lainnya tinggal di sebuah Villa bernama "Praseban" dan "Dahapati" di daerah [[Cipaganti, Coblong, Bandung|Cipaganti]] dan memiliki hobi bertanam bunga.
Pangeran Paribatra memiliki delapan anak dari istrinya yang masih berstatus kerabat Kerajaan, [[Mom Chao]] (Putri) Prasongsom Paribatra (Chaiyan). Dua anaknya adalah putra laki-laki, tetapi hanya satu, Chumbhotbongs Paribatra, yang hidup sampai dewasa. Pangeran Paribatra juga memiliki seorang putra dengan seorang istri biasa, Mom Somphan Paribatra na Ayudhaya (Palakawong), Pangeran Sukhumabhinanda - ayah dari Mom
<span data-segmentid="160" class="cx-segment">Kediaman utama Pangeran Paribatra di Bangkok sampai pengasingannya pada 1932 adalah [[Istana Bang Khun Prom]] yang bergaya [[neo-baroque]], dibangun oleh arsitek [[Mario Tamagno]] dan [[Karl Döhring]] .</span> Di kemudian hari, istana tersebut <span data-segmentid="165" class="cx-segment">menjadi markas dan kemudian museum [[Bank of Thailand]].</span>
|