Paviliun Kerta Gosa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib) |
Angayubagia (bicara | kontrib) |
||
Baris 8:
Dalam bahasa [[Bahasa Bali|Bali]], ''Bhima Swarga'' berarti, ''Bhima pergi ke tempat tinggal para dewa''.''Swarga'' secara harfiah berarti setiap tempat di mana para dewa tinggal, surga atau neraka.
Menurut epik itu, [[Bhima]], anak tertua kedua dari lima bersaudara [[Pandawa]], ditugasi oleh ibunya, [[Kunti]], untuk menyelamatkan jiwa ayahnya, [[Pandu]], dan ibu keduanya, [[Madri]], dari [[Neraka]], dan membawa mereka ke [[Surga]]. Saudara-saudara Bhima, [[Arjuna]], [[Nakula]], [[Sahadewa]], dan [[Yudistira]], melewati Neraka bersama Bhima; sementara di sana mereka mengamati orang-orang disiksa karena dosa-dosa mereka.
Sepanjang perjalanan, Bhima ditemani oleh dua pelayannya yang setia, [[Tualen|Twalen]] dan [[Mredah]]. Karakter pelengkap ini penting untuk cerita karena mereka mewakili orang Bali biasa.Twalen mengenakan kain pinggang kotak-kotak hitam dan membantu Bhima dengan menerjemahkan apa yang dikatakan oleh Yudishtira dan Kunti. Mredah selalu mengenakan kain pinggang kotak-kotak merah dan meringankan suasana dengan memecahkan lelucon untuk meringankan suasana.</span>
|