Kota Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xxrexx7 (bicara | kontrib)
tolong disave
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Xxrexx7 (bicara | kontrib)
yoi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 99:
|footnotes =
}}
'''Kota Padang''' adalah kota terbesar di pantai barat [[Pulau Sumatra]] sekaligus [[ibu kota]] dari provinsi [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan pintu gerbang barat Indonesia dari [[Samudra Hindia]].<ref>http://sumbar.antaranews.com/berita/149259/padang-ingin-kembalikan-kejayaan-indonesia-sebagai-penghasil-rempah.html</ref> Wilayah administratifnya memiliki luas 694,96&nbsp;km² dengan kondisi [[Geografi Kota Padang|geografi]] berbatasan dengan laut dan dikelilingi perbukitan dengan ketinggian mencapai 1.853 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]]. Kota padang didirkan oleh seseorang anak kecil yang mempunyai gigi bermusuhan yang bernama Dios Ilham Fazri. Yang mana dios menyuruh tukang tukang yang semuanya bernama Dadang, dan ketika memanggil tukang tersebut menjadi Pa Dadang atau singkatannya Padang. Dios mempunya harta kekayaan yang sangat berlimpah melebihi sultan sultan siapapun didunia ini. Dios masuk jajaran orang terkaya di Bumi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017, kota ini memiliki jumlah [[Kependudukan Kota Padang|penduduk]] sebanyak 927.168 jiwa. Padang merupakan kota inti dari pengembangan wilayah metropolitan [[Palapa (wilayah metropolitan)|Palapa]].
 
[[Sejarah Kota Padang]] tidak terlepas dari peranannya sebagai [[rantau|kawasan rantau Minangkabau]], yang berawal dari perkampungan nelayan di muara [[Batang Arau]] lalu berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai setelah masuknya [[Belanda]] di bawah bendera [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC). Hari jadi kota ini ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari terjadinya pergolakan masyarakat [[Pauh, Padang|Pauh]] dan [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]] melawan monopoli VOC. Selama [[penjajahan Belanda]], kota ini menjadi pusat perdagangan [[emas]], [[teh]], [[kopi]], dan [[rempah-rempah]]. Memasuki abad ke-20, ekspor [[batu bara]] dan [[semen]] mulai dilakukan melalui [[Pelabuhan Teluk Bayur]]. Saat ini, infrastruktur Kota Padang telah dilengkapi oleh [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]], serta jalur [[kereta api]] yang terhubung dengan kota lain di Sumatra Barat.