Tari Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: mantera → mantra (2)
Baris 7:
Tari Gandut ini pada mulanya hanya dimainkan di lingkungan istana kerajaan, baru pada kurang lebih tahun 1860-an tari ini berkembang ke pelosok kerajaan dan menjadi jenis kesenian yang disukai oleh golongan rakyat biasa. Tari ini dimainkan setiap ada keramaian, misalnya acara malam perkawinan, hajad, pengumpulan dana kampung dan sebagainya.
 
Gandut merupakan profesi yang unik dalam masyarakat dan tidak sembarangan wanita mampu menjadi Gandut. Selain syarat harus cantik dan pandai menari, seorang Gandut juga wajib menguasai seni bela diri dan manteramantra-manteramantra tertentu. Ilmu tambahan ini sangat penting untuk melindungi dirinya sendiri dari tangan-tangan usil penonton yang tidak sedikit ingin memikatnya memakai ilmu hitam. Dahulu banyak Gandut yang diperistri oleh para bangsawan dan pejabat pemerintahan, disamping paras cantik mereka juga diyakini memiliki ilmu pemikat hati penonton yang dikehendakinya. Nyai Ratu Komalasari, permaisuri Sultan Adam adalah bekas seorang penari Gandut yang terkenal.
 
Pada masa kejayaannya, arena tari Gandut sering pula menjadi arena persaingan adu gengsi para lelaki yang ikut menari. Persaingan ini bisa dilihat melalui cara para lelaki tersebut mempertontonkan keahlian menari dan besarnya jumlah uang yang diserahkan kepada para Gandut.
Baris 16:
 
=== Baksa Dadap ===
Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam [[Hikayat Banjar]]. Tarian ini masih dipertunjukkan di keraton Banjar menurut laporan orang-orang Belanda yang mengunjungi keraton Banjar terakhir. Dalam mempersembahkan tarian ini para penari memegang busur dan anak panah yang dipanggil '''dadap'''<ref> juga disebut jebeng, sejenis perisai bujur kecil melindungi lengan</ref>. Mereka melompat dengan senjata ini, sambil mengangkat sebelah kaki, bergerak dengan amat cepat, seolah-olah mereka terpaksa mempertahankan diri dari serangan yang datang dari semua sudut.<ref name="Tijdschrift 1838">{{nl icon}} {{cite journal|url=http://books.google.co.id/books?id=T2kTAAAAQAAJ&dq=baksa%20dadap&pg=PA14#v=onepage&q=baksa%20dadap&f=false |pages=14 |title=Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië| author=Nederlandsch-Indië |volume= 1-2 |publisher=Lands-drukk.|year= 1838}}</ref> <ref name="Halewijn" >Borneo, Eenige Reizen in de Bhinenlanden van dit Elland, door eehen Ambtenaar van het Gouvernement, in het jaar 1824, M. Halewijn, Tijdsechrift voor Neeland’s Indie, le jaargang, jilid 2 (1838), hlm 12-15</ref>
 
=== Baksa Hupak ===
Baris 161:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{indo-tari-stub}}
 
[[Kategori:Tari di Indonesia|Banjar]]
[[Kategori:Budaya Banjar]]
 
 
{{indo-tari-stub}}