Selama abad ke-11, persaingan politik yang sengit kemudian memecah belah anggota-anggota istana kerajaan oleh karena perbedaan pendekatan, pendapat, dan kebijakan para menteri pejabat dalam menangani ekonomi dan masyarakat Song yang kompleks. Kanselir [[Fan Zhongyan]] (989–1052) yang merupakan seorang idealis, mendapatkan pukulan politik yang besar ketika ia berusaha melakukan reformasi dalam memperbaiki sistem perekrutan pejebat, meningkatkan gaji para pegawai rendah, dan menginisiasi program sponsor yang mengizinkan masyarakat luas mendapatkan pendidikan.<ref name="ebrey et al 2006 163">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=163}}.</ref> Setelah Fan dipaksa turun dari jabatannya, [[Wang Anshi]] (1021–1086) menjadi kanselir baru istana. Dengan dukungan [[Kaisar Song Shenzong|Kaisar Shenzong]] (1067–1085), Wang Anshi mengkritik habis-habisan sistem pendidikan dan birokrasi negara. Untuk menyelesaikan apa yang ia lihat sebagai korupsi dan kelalaian negara, Wang mengimplementasikan sejumlah reformasi yang disebut sebagai Kebijakan Baru. Reformasi ini meliputi reformasi pajak tanah, pendirian [[monopoli]] pemerintah, dukungan terhadap [[milisi|milisi-milisi]] lokal, dan pembuatan standar baru dalam ujian kerajaan.<ref name="ebrey et al 2006 164">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=164}}.</ref> Reformasi ini menimbulkan perpecahan politik dalam istana kerajaan. Kelompok Kebijakan Baru Wang Anshi ditentang oleh golongan 'Konservatif' yang dipimpin oleh sejarahwan dan Kanselir [[Sima Guang]] (1019–1086).<ref name="sivin III 3 4">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=3–4}}.</ref> Seketika salah satu golongan menjadi mayoritas dalam kementerian istana, para pejabat saingan akan diturunkan jabatannya secara paksa dan diasingkan ke tempat-tempat terpencil di kerajaan.<ref name="ebrey et al 2006 164"/> Salah satu korban persaingan politik yang terkenal ini adalah negawaran dan penyair [[Su Shi]] (1037–1101). Ia dipenjarakan dan pada akhirnya diasingkan oleh karena mengkritik kebijakan reformasi Wang.<ref name="ebrey et al 2006 164"/>
Manakala politik istana Song terpecah dan terfokus pada masalah internal, peristiwa besar yang terjadi di Kerajaan Liao pada akhirnya mendapatkan perhatian Kerajaan Song. Bangsa [[Jurchen]] yang merupakan suku taklukkan Kerajaan Liao memberontak dan mendirikan kerajaan mereka sendiri, yakni [[Dinasti Jin (1115–1234)|Dinasti Jin]] (1115–1234).<ref name="ebrey et al 2006 165">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=165}}.</ref> Pejabat Song [[Tong Guan]] (1054–1126) menganjurkan [[Kaisar Song Huizong|Kaisar Huizong]] (1100–1125) membentuk aliansi dengan bangsa Jurchen dan melakukan operasi militer bersama untuk menaklukkan Dinasti Liao pada tahun 1125. Namun, buruknya prestasi dan lemahnya kekuatan militer tentara Song terlihat oleh bangsa Jurchen dan dengan segera mereka keluar dari aliansi dengan Song. Bangsa Jurchen kemudian menyerang daerah Song pada tahun 1125 dan 1127. Pada penyerangan tahun 1127, bangsa Jurchen bukan hanya dapat merebut ibu kota Song di Kaifeng, namuntetapi juga menawan Kaisar Huizong yang telah mengundurkan diri, penggantinya [[Kaisar Song Qinzong|Qinzong]], dan kebanyakan anggota istana.<ref name="ebrey et al 2006 165"/> Kejadian ini terjadi pada tahun Jinkang ({{zh-c|c=靖康}}) dan dikenal sebagai peristiwa [[Penghinaan Jinkang]] ({{zh-c|c=靖康之恥}}). Tentara Song yang tersisa kemudian bergabung di bawah perintah [[Kaisar Song Gaozong|Kaisar Gaozong]] (1127–1162) yang mengangkat dirinya sebagai Kaisar. Dinasti Song kemudian mundur ke selatan [[Sungai Yangtze]] dan mendirikan ibu kota baru di Lin'an (sekarang [[Hangzhou]]). Penaklukan Tiongkok utara oleh bangsa Jurchen dan berpindahnya ibu kota dari Kaifeng ke Lin'an merupakan garis pemisah Dinasti Song Utara dengan Dinasti Song Selatan.
[[Berkas:Liao Dynasty - Guan Yin statue.jpg|jmpl|ka|Patung pahatan [[Guan Yin]] dari [[Dinasti Liao]], [[Provinsi Shanxi]], Tiongkok, (907–1125)]]
[[Berkas:Wood Bodhisattva 2.jpg|jmpl|ka|155px|Patung [[Bodhisatwa]] yang sedang duduk dari [[Dinasti Jin]] (1115–1234)]]
Walaupun Dinasti Song berhasil menahan serang Jin, ancaman besar lainnya muncul di daerah utara Dinasti Jin. Bangsa [[Mongol]] yang dipimpin oleh [[Jenghis Khan]] (memerintah 1206–1227) pada awalnya menyerang Dinasti Jin pada tahun 1205 dan 1209 dalam serangan mendadak di sepanjang perbatasannya. Pada tahun 1211, tentara Mongol dalam skala besar dikerahkan untuk menginvasi Jin.<ref name="ebrey et al 2006 235">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=235}}.</ref> Dinasti Jin kemudian dipaksa untuk tunduk dan membayar upeti kepara bangsa Mongol sebagai negara taklukan (''vassal''). Ketika Jin memindahkan ibu kotanya secara tiba-tiba dari [[Beijing]] ke Kaifeng, bangsa Mongol melihatnya sebagai pemberontakan.<ref name="ebrey et al 2006 236">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=236}}.</ref> Di bawah kepemimpinan [[Ögedei Khan]] (memerintah 1229–1241), Dinasti Jin dan Dinasti Xia Barat ditaklukkan oleh tentara Mongol.<ref name="ebrey et al 2006 236"/><ref name="needham volume 1 139">{{Harvnb|Needham|1986a|p=139}}.</ref> Bangsa Mongol juga menginvasi [[Korea]], [[Bani Abbasiyah|Khalifah Abbasiyah]] di Timur Tengah, dan Kievan Rus' di Rusia. Pernah suatu kali bangsa Mongol beraliansi dengan Song, namuntetapi aliansi ini pecah setelah Song merebut kembali ibu kota terdahulu [[Kaifeng]], [[Luoyang]] dan [[Chang'an]] pada saat keruntuhan Dinasti Jin. Pemimpin Mongol [[Möngke Khan]] memimpin sebuah operasi militer melawan Song pada tahun 1259, namuntetapi meninggal pada tanggal 11 Agustus semasa pertempuran di [[Chongqing]].<ref name="ebrey et al 2006 240">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=240}}.</ref> Kematian Möngke dan berlarut-larutnya krisis kepemimpinan membuat [[Hulagu Khan]] menarik mundur sebagian besar tentara Mongol dari Timur Tengah. Walaupun Hulagu beraliansi dengan [[Kublai Khan]], tentaranya tidak dapat membantu serangan melawan Song oleh karena adanya perang dengan ''[[Ulus Jochi]]''.<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|pp=55–56}}.</ref>
Kubilai terus melakukan serangan terhadap Song dan berhasil mendapatkan daerah pangkalan di tepi sungai selatan Yangtze.<ref name="rossabi 1988 49">{{Harvnb|Rossabi|1988|p=49}}.</ref> Kubilai telah bersiap-siap untuk menyerang [[Ezhou]], namuntetapi perang saudara dengan saudaranya [[Ariq Böke]] (saingannya dalam merebut takhta Khan Mongol) memaksa Kubilai memindahkan sebagian besar tentaranya kembali ke utara. Tanpa keberadaan Kubilai, tentara Song diperintahkan oleh Kanselir Jia Sidao untuk melakukan serangan dan berhasil memaksa mundur tentara Mongol ke tepi sungai utara Yangtze.<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=56}}.</ref> Terdapat sedikit bentrokan di perbatasan sampai dengan tahun 1265, ketika Kubilai memenangkan pertempuran di Sichuan.<ref name="rossabi 1988 82">{{Harvnb|Rossabi|1988|p=82}}.</ref> Dari tahun 1268 sampai dengan 1273, Kubilai memblokade Sungai Yangtze dan menggempur Xiangyang. Penggempuran ini merupakan halangan terakhirnya dalam menginvasi daerah lembah aliran Sungai Yangtze.<ref name="rossabi 1988 82"/> Kublai secara resmi mendeklarasikan berdirinya [[Dinasti Yuan]] pada tahun 1271. Pada tahun 1275, 300.000 tentara Song di bawah Kanselir Jia Sidao dikalahkan oleh Jenderal [[Bayan dari Baarin|Bayan]].<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=88}}.</ref> Pada tahun 1276, kebanyakan daerah kekuasaan Song telah direbut oleh tentara Yuan.<ref name="needham volume 1 139"/> Pada [[pertempuran Yamen]] di [[Delta Sungai Mutiara]] pada tahun 1279, tentara Yuan yang dipimpin oleh Jenderal [[Zhang Hongfan]] pada akhirnya berhasil mengakhiri perlawanan Song. Penguasa terakhir Song, [[Kaisar Song Bing]], yang masih berumur 11 tahun melakukan bunuh diri bersama-sama dengan pejabat Lu Xiufu (陆秀夫)<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=94}}.</ref> dan 800 anggota kerajaan. Di bawah perintah Kubilai, keluarga kerajaan terdahulu Song dibiarkan hidup dan [[Kaisar Song Gongdi]] yang sebelumnya telah digulingkan diturunkan statusnya menjadi bangsawan Ying (''Ying Guogong'' 瀛國公), namuntetapi pada akhirnya ia diasingkan ke [[Tibet]] dan menjadi pertapa.<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=90}}.</ref>
== Masyarakat dan kebudayaan ==
=== Ujian pegawai negeri sipil dan ''Shenshi'' (紳士) ===
[[Berkas:Chinesischer Maler des 11. Jahrhunderts (III) 001.jpg|jmpl|kiri|200px|Sebuah lukisan Tiongkok abad ke-11]]
Semasa periode Dinasti Song, terdapat perhatian dan tekanan yang lebih luas terhadap sistem perekrutan [[pegawai sipil]] yang didasarkan pada ujian kerajaan. Hal ini bertujuan untuk menyeleksi orang-orang yang paling pantas dalam pemerintahan. Sistem pegawai sipil ini dilembagakan dalam skala kecil semasa [[Dinasti Sui]] dan [[Dinasti Tang|Tang]], namuntetapi memasuki periode Song, sistem ini menjadi satu-satunya cara pengangkatan para pejabat dalam pemerintahan.<ref name="ebrey cambridge 145 146">{{Harvnb|Ebrey|1999|pp=145–146}}.</ref> Meluasnya teknologi percetakan membantu penyeberaluasan ajaran-ajaran Konfusius dan mendidik lebih banyak kandidat ujian yang memenuhi syarat.<ref name="ebrey cambridge 147">{{Harvnb|Ebrey|1999|pp=147}}</ref> Hal ini dapat terlihat pada jumlah peserta ujian yang meningkat dari 30.000 peserta pada awal abad ke-11 menjadi 400.000 peserta pada akhir abad ke-13 setiap tahunnya.<ref name="ebrey cambridge 147"/> Sistem ujian pegawai sipil ini mengizinkan [[meritokrasi]], [[mobilitas sosial]], dan kesetaraan yang lebih luas.<ref name="ebrey et al 2006 162"/> Berdasarkan statistik Dinasti Song, Edward A. Kracke, Sudō Yoshiyuki, dan Ho Ping-ti mendukung hipotesis bahwa tidak ada jaminan seseorang akan mendapatkan kedudukan jabatan yang setara dengan orang tuanya hanya karena ia merupakan anak, cucu, ataupun cicit dari salah seorang pejabat di kerajaanya.<ref name="ebrey et al 2006 162">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=162}}.</ref><ref name="hartwell 1982 417">{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=417–418}}.</ref><ref name="hymes 1986 35 36">{{Harvnb|Hymes|1986|pp=35–36}}.</ref> Robert Hartwell dan Robert P. Hymes mengkritik model hipotesis ini dengan menyatakan bahwa model ini terlalu menekankan pada peran [[keluarga inti]] manakala mengabaikan peranan keluarga jauh dan realitas demografi Song pada saat itu, yakni bahwa terdapat sejumlah besar pria pada tiap-tiap generasi yang tidak memiliki anak lelaki yang bertahan hidup.<ref name="hartwell 1982 417"/><ref name="hymes 1986 35 36"/> Banyak pula masyarakat yang merasa terampas haknya oleh apa yang mereka pandang sebagai sistem birokrasi yang memfavoritkan masyarakat kelas pemilik tanah yang dapat membiayai pendidikan dengan mudah.<ref name="ebrey et al 2006 162"/> Salah satu kritik terhadap sistem ini datang dari seorang pejabat dan penyair yang terkenal [[Su Shi]]. Namun, Su sendiri pun merupakan produk sistem tersebut, seiring dengan berubahnya identitas, kebiasaan, dan perilaku para pejabat yang menjadi kurang aristokratik dan menjadi lebih birokratik pada transisi periode Tang ke Song.<ref name="ebrey et al 2006 159">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=159}}.</ref> Pada awal berdirinya dinasti, jabatan-jabatan pemerintahan secara disproporsional dipegang oleh dua kelompok elit sosial, yaitu kelompok elit yang memiliki hubungan dengan Kaisar dan kelompok elit profesional yang menggunkan status klan, koneksi keluarga, dan perkawinan untuk mengamankan posisi jabatan.<ref>{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=405–413}}.</ref> Pada akhir abad ke-11, kedua kelompok elit tersebut perlahan-lahan menghilang dan digantikan oleh berbagai keluarga Shenshi (紳士).<ref>{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=416–420}}.</ref>
[[Berkas:Porcelaine chinoise Guimet 241101.jpg|jmpl|ka|200px|Berbagai peralatan keramik dari [[Zhejiang]] abad ke-13]]
[[Berkas:Chinesischer Maler von 1238 001.jpg||jmpl|kiri|lurus|Potret pendeta Buddha [[Zen]] [[Wuzhun Shifan]] yang dilukis pada tahun 1238.]]
Dalam dunia [[filsafat]], pengaruh [[Buddhisme Tiongkok]] telah memudar, namuntetapi pengaruhnya dalam dunia seni dan amal biara masih terasa. Buddhisme sangat memengaruhi pergerakan [[Neo-Konfusianisme]] yang dipimpin oleh [[Cheng Yi (filsuf)|Cheng Yi]] (1033–1107) dand [[Zhu Xi]] (1130–1200).<ref name="ebrey et al 2006 168"/> Konsep [[universalisme]] [[etika]] dalam Buddha [[Mahayana]] memengaruhi Fan Zhongyan dan Wang Anshi,<ref name="wright 1959 93">{{Harvnb|Wright|1959|p=93}}.</ref> sementara [[metafisika]] Buddha sangat berdampak bagi doktrin pra-Neo-Konfusianisme Cheng Yi.<ref name="ebrey et al 2006 168">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=168}}.</ref> Karya filosofis Cheng Yi sendiri pada gilirannya memengaruhi Zhu Xi. Meskipun penulisannya tidak diterima oleh rekan kontemporernya, penjelasan dan penekanan Zhu terhadap [[Empat Buku]] sebagai pengenalan Konfusianisme menjadi dasar doktrin Neo-Konfusianisme. Pada tahun 1241, atas sokongan [[Kaisar Song Lizong|Kaisar Lizong]], Empat Buku dan penjelasan Zhu Xi menjadi persyaratan standar bagi orang yang ingin lulus ujian pegawai negeri.<ref name="ebrey et al 2006 169">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=169}}.</ref> Negara-negara Asia Timur seperti [[Jepang]] dan [[Korea]] juga menerapkan ajaran Zhu Xi, yang dikenal dengan nama Shushigaku (朱子学, Mazhab Zhu Xi) di Jepang dan Jujahak (주자학) di Korea. Sementara itu, pengaruh Buddhisme tampak pula dalam berbagai lukisan seperti ''Pencucian [[Arhat|Luohan]]'' karya [[Lin Tinggui]]. Namun, Buddhisme juga menuai kritikan dan bahkan cibiran. Negarawan dan sejarawan [[Ouyang Xiu]] (1007–1072) menyebut agama tersebut sebagai "kutukan" yang hanya bisa disembuhkan dengan menghapuskannya dari [[budaya Tiongkok]] dan menggantikannya dengan Konfusianisme.<ref name="wright 1959 88 89">{{Harvnb|Wright|1959|pp=88–89}}.</ref> Buddhism tidak akan mengalami kebangkitan yang sesungguhnya dalam masyarakat Tionghoa hingga [[Dinasti Yuan]] Mongol berkuasa, saat [[Kublai Khan]] mendukung [[Buddhisme Tibet]] dan [[Drogön Chögyal Phagpa]] sebagai [[lama]]. Tidak hanya itu, sekte [[Nestorianisme]] dalam [[Kekristenan]], yang telah memasuki Tiongkok pada masa Dinasti Tang, juga akan mengalami kebangkitan pada masa Dinasti Yuan.<ref name="gernet 1962 215">{{Harvnb|Gernet|1962|p=215}}.</ref>
=== Makanan dan pakaian ===
[[Berkas:Song Dynasty Porcelain.jpg||jmpl|ka|''Kiri'': Vas Song Utara; ''Tengah'': Mangkuk Song Utara atau Selatan; ''Kanan'': Model miniatur lumbung dari Song Selatan.]]
[[Industri besi]] ditekuni oleh wiraswasta yang memiliki peleburan mereka sendiri dan pemerintah.<ref name="Wagner 2001 178 179">{{Harvnb|Wagner|2001|pp=178–179, 181–183}}.</ref> Ekonomi Song mampu memproduksi lebih dari seratus juta kilogram (bernilai sekitar dua ratus juta pound) [[besi]] setiap tahunnya.<ref name="ebrey et al 2006 158">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=158}}.</ref> Penggundulan hutan besar-besaran di Tiongkok berhasil dihentikan dengan adanya inovasi penggunaan [[batu bara]] daripada [[arang]] di tempat peleburan pada abad ke-11.<ref name="ebrey et al 2006 158"/> Sebagian besar besi tersebut dimanfaatkan untuk membuat senjata dan mempersenjatau pasukan, namuntetapi beberapa juga digunakan untuk menghasilkan barang yang diminta oleh pasar. Perdagangan besi di Tiongkok semakin diperkuat dengan pembangunan terusan baru yang membantu pengiriman barang besi dari pusat produksi ke pasar besar di ibu kota.<ref name="embree 1997 339">{{Harvnb|Embree|Gluck|1997|p=339}}.</ref>
Pendapatan tahunan Song dalam bentuk mata uang logam tembaga pada tahun 1085 tercatat sebesar enam miliar koin.<ref name="ebrey et al 2006 156">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=156}}.</ref> Kemajuan paling penting dalam ekonomi Song adalah diprakarsarainya percetakan uang kertas, yang disebut [[Jiaozi (mata uang)|Jiaozi]].<ref name="ebrey et al 2006 156"/> Untuk mencetak uang kertas, pemerintah mendirikan beberapa pabrik di kota [[Huizhou]], [[Chengdu]], [[Hangzhou]], dan [[Anqi]].<ref name="needham volume 5 part 1 48">{{Harvnb|Needham|1986e|p=48}}.</ref> Jumlah orang yang dipekerjakan dalam pabrik tersebut besar; pada tahun 1175, pabrik di Hangzhou tercatat mempekerjakan lebih dari seribu pekerja dalam satu hari.<ref name="needham volume 5 part 1 48"/>
Percetakan [[huruf lepas]] dipelopori oleh seniman [[Bi Sheng]] (990–1051), yang pertama kali dideskripsikan oleh ilmuwan dan negarawan Shen Kuo dalam karyanya ''[[Meng Xi Bi Tan]]'' (Esai Kolam Mimpi) pada tahun 1088.<ref name="needham volume 5 part 1 201 203">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=201–203}}.</ref><ref name="sivin III 27"/> Koleksi [[rupa huruf]] Bi Sheng diturunkan ke salah satu keponakan Shen Kuo, dan secara hati-hati dipelihara.<ref name="sivin III 27">{{Harvnb|Sivin|1995|p=27}}.</ref><ref name="needham volume 4 part 2 33">{{Harvnb|Needham|1986c|p=33}}.</ref> Percetakan huruf lepas menyempurnakan penggunaan [[metode percetakan balok kayu]] yang sudah menyebar. Kemajuan dalam bidang percetakan ini sangat membantu bidang pendidikan dan pejabat karena lebih banyak buku yang dapat diproduksi dengan lebih cepat, dan juga biaya percetakan besar-besaran lebih murah daripada menyalin satu per satu dengan tulisan tangan.<ref name="ebrey cambridge 147"/><ref name="ebrey et al 2006 159"/> Dengan semakin meluasnya percetakan pada periode Song, [[mobilitas sosial]] pun meningkat dan orang terdidik dan ahli menjadi semakin banyak; jumlah ahli berkembang pesat dari abad ke-11 hingga 13.<ref name="ebrey cambridge 147"/><ref>{{Harvnb|Ebrey|2006|pp=159–160}}.</ref>
Percetakan huruf lepas yang ditemukan oleh Bi Sheng pada akhirnya dikalahkan oleh percetakan balok kayu karena batasan sistem penulisan aksara Tionghoa, namuntetapi percetakan huruf lepas masih tetap digunakan dan terus diperbaiki pada periode berikutnya. Pejabat [[Dinasti Yuan]] [[Wang Zhen (pejabat)|Wang Zhen]] ([[floruit|fl.]] 1290–1333) menerapkan proses penyusunan huruf yang lebih cepat, mengganti perangkat karakter bergerak tanah liat Bi dengan kayu, dan mencoba menggunakan penggerak timah-logam.<ref>{{Harvnb|Needham|1986e|pp=206–208, 217}}.</ref> Pelindung percetakan yang kaya dari [[Dinasti Ming]] [[Hua Sui]] (1439–1513) membuat penggerak logam Tiongkok pertama (menggunakan perunggu) pada tahun 1490.<ref>{{Harvnb|Needham|1986e|pp=212–213}}.</ref> Pada tahun 1638, surat kabar Beijing mengganti proses percetakan mereka dari kayu menjadi penggerak.<ref>{{Harvnb|Brook|1998|p=xxi}}</ref> Namun, baru pada masa [[Dinasti Qing]] proyek percetakan besar-besaran mulai menggunakan percetakan huruf lepas, seperti percetakan enam puluh enam salinan 5.020 volume ensiklopedia ''[[Gujin Tushu Jicheng]]'' (''Koleksi Lengkap Ilustrasi dan Penulisan dari Masa Paling Awal hingga Sekarang'') pada tahun 1725, yang memerlukan pembuatan 250.000 karakter percetakan huruf lepas dalam bentuk perunggu.<ref>{{Harvnb|Needham|1986e|pp=215–216}}.</ref> Pada abad ke-19, [[mesin cetak]] Eropa menggantikan metode percetakan huruf lepas Tiongkok, sementara percetakan balok kayu masih digunakan jarang-jarang untuk alasan estetis.
=== Teknik hidrolik dan nautika ===
|