Przemysł II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 47:
Przemysł II lahir pada tanggal 14 Oktober 1257 di [[Poznań]] sebagai anak kelima dan putra tunggal Adipati [[Przemysł I]] dari [[Kadipaten Wielkopolska|Wielkopolska]] dan istrinya [[Elżbieta dari Wrocław|Elżbieta]], putri Adipati [[Henryk II Pobożny]] dari [[Kadipaten Silesia|Silesia]]. Diketahui bahwa ia dilahirkan di pagi hari, karena menurut Kronik Wielkopolska, ketika Permaisuri Elżbieta melahirkan seorang bayi laki-laki, para pastor dan kanon kota sedang menyanyikan doa pagi.<ref>''Kronika wielkopolska'', Warsaw 1965, vol. 119, pp. 260-261: "''In the same year (ie in 1257) was born the son of Przemyśl the Good Duke of Greater Poland, in Poznań, on Sunday morning, the feast of the martyr Saint Callixtus ([[Pope Callixtus I]]). And when the canons and vicars of Poznań sang morning prayers at the end of the ninth lesson came and told the news for the birth of a boy. So immediately momentous voice began to sing the Te Deum laudamus – because of the morning the Office, as with joy at the birth of a boy – to praise God that so much grace deigned to comfort the Polish''".</ref> Pada berita kelahiran, imam lokal meneriakkan ''Te Deum laudamus''.<ref>B. Nowacki: ''Przemysł II, książę wielkopolski, król Polski 1257–1295'', Poznań 1995, p. 43.</ref> Sesaat setelah kelahirannya, sang pangeran dibaptis oleh [[Daftar Uskup Poznań|Uskup Poznań]], Bogufał III.<ref>http://www.archiwum2015.sobieniejeziory.pl/upload/POM_SOBIENIE_BISKUPIE_CZ.II.pdf</ref>
 
Menurut Kronik wielkopolska (''Kronika wielkopolska''),<ref>''Kronika wielkopolska'', Warsaw 1965, vol. 119, pp. 260-261.</ref> Przemysł II dinamai seperti ayahandanya, yang meninggal empat bulan sebelum kelahirannya, pada tanggal 4 Juni 1257. Bentuk nama di zamannya pasti terdengar seperti ''Przemysł'' atau mungkin ''Przemyśl''. Namun karena kata "Przemysł" ({{lang-id|[[Industri]]}}) berarti ''produksi barang atau jasa di dalam ekonomi'' sekarang, masuk akal untuk dianggap bahwa namanya dapat menjadi bentuk valid dari ''Przemysław'', terutama karena versi ini adalah tidak diragukan lagi lebih [[Abad Pertengahan]] (terjadi pada awal abad ke-14).<ref>Especially if is compared with the analogous case of the name ''[[Władysław]]'', who in earlier sources is in the form ''Włodzisław'', possibly ''Włodko''. See K. Jasinski: ''Genealogia Piastów wielkopolskich. Potomstwo Władysława Odonica'', [in:] ''Nasi Piastowie'' (Kronika Miasta Poznania, nr 2/95), Poznań 1995, pp. 39-40.</ref> Nama lain di mana Adipati Wielkopolska mungkin diketahui, mengikuti indikasi ''Rocznik Kołbacki'',<ref>''Rocznik Kołbacki'': MGH SS, vol. XIX, p. 716.</ref> adalah [[Peter (nama pemberian)|Peter]] ({{lang-pl|Piotr}}), namuntetapi [[Oswald Balzer]] menganggap ini sebagai kesalahan yang jelas.<ref>O. Balzer: ''Genealogia Piastów'', Kraków 1895, pp. 243-250</ref> Satu-satunya sejarahwan yang mengenali nama Peter yang asli adalah K. Górski.<ref>K. Górski: ''Śmierć Przemysła II'', Roczniki Historyczne, vol. V, Poznań 1929, p. 198.</ref>
 
Tidak ada sumber tentang penguasa kontemporer yang memberikan informasi tentang nama panggilan. Hanya di dalam sumber yang berhubungan dengan [[Ordo Teutonik]] dari tahun 1335 ia diberi nama panggilan ''Kynast''.<ref>K. Jasiński: ''Genealogia Piastów wielkopolskich''. Potomstwo Władysława Odonica, [in:] ''Nasi Piastowie'' (Kronika Miasta Poznania, nr 2/95), Poznań 1995, p. 53.</ref> Di dalam historiografi saat ini ia kadang-kadang dijuluki ''Anumerta'' ({{lang-pl|Pogrobowiec}}),<ref>For example Z. Boras: ''Przemysław II. 700-lecie koronacji'', Międzychód 1995, p. 14</ref> tapi ini belum diterima secara menyeluruh.
Baris 63:
Tak lama setelah menyelesaikan ekspedisi tersebut dan dengan sebagian besar kekuatannya dalam perjalanan pulang, Przemysł II menerima pesan rahasia bahwa benteng [[Drezdenko]] dilindungi oleh hanya beberapa kesatria Jerman. Sang pangeran muda, terlepas dari kenyataan bahwa ia hanya memiliki sebagian dari pasukannya, memutuskan untuk melakukan serangan cepat. Ini benar-benar mengejutkan para pembela dan takut akan nasib pasukan Strzelce Krajeńskie, mereka memutuskan untuk menyerahkan benteng tersebut dengan imbalan pengampunan penuh. Setelah ini, Przemysł II membawa benteng tersebut atas nama pamandanya dan dengan penuh kemenangan kembali ke rumah.<ref>''Kronika wielkopolska'', Warsaw 1965, pp. 295-297.</ref>
 
Pada tahun yang sama, Przemysł II mengakhiri aliansi pertamanya dengan Adipati [[Mściwój II|Mściwój II dari Pomerelia]]. Pada awalnya sekutu Markgraf Brandenburg, Mściwój II dapat mengusir saudaranya dan pamandanya dari Pommern dan menjadi penguasa tunggal pada tahun 1271, namuntetapi tak lama kemudian ia dikalahkan dan bahkan dipenjara oleh mereka; hal ini menyebabkannya menyerahkan provinsi [[Gdańsk]] kepada [[Konrad dari Brandenburg-Stendal|Markgraf Konrad dari Brandenburg]] sebagai imbalan atas bantuan melawan musuh-musuhnya. Meskipun Mściwój II mempertahankan kedaulatan feodal atas wilayah tersebut, Markgrafschaft Brandenburg masih menduduki istana utama dan benteng kota bahkan setelah pemulihan Mściwój II ke takhta adipati. Dengan pengetahuannya bahwa pasukannya terlalu lemah terhadap Brandenburg, sang Adipati Pommern kemudian memutuskan untuk bersekutu dengan penguasa-penguasa Wielkopolska, [[Bolesław Pobożny]] (yang mungkin adalah sepupu pertamanya)<ref>[[Jadwiga Odonic|Jadwiga]], mother of Bolesław the Pious, was probably a daughter of Duke [[Mściwój II|Mściwój II dari Pomerelia]]. O. Balzer: ''Genealogia Piastów'', Kraków 1895, p. 221; W. Dworzaczek, ''Genealogia'', Warsaw 1959, arr. 2 and 17; K. Jasinski, ''Uzupełnienia do genealogii Piastów'', "Studies Źródłoznawcze", Vol. V, 1960, p. 100; K. Jasinski: ''Genealogia Piastów Wielkopolskich. Potomstwo Władysława Odonica'', "Kronika Miasta Poznania", Vol. II, 1995, pp. 38-39.</ref> dan Przemysł II.
 
Aliansi Wielkopolska berakhir untuk mendapatkan kembali benteng-benteng di Gdańsk dan pengusiran lengkap pasukan Brandenburg dari Pommern. Meskipun segera setelah Mściwój II memutuskan untuk mengakhiri perdamaian terpisah dengan Markgrafschaft, aliansi dengan Wielkopolska yang ditandatangani pada tahun 1272 tetap berlaku.<ref>K. Jasiński: ''Gdańsk w okresie samodzielności politycznej Pomorza Gdańskiego'', [in:] ''Historia Gdańska'' edited by Edmund Cieślak, Gdańsk 1985, vol. I (to 1454), pp. 283-297.</ref> Ancaman terus menerus dari Brandenburg dan ketidakpastian aliansi dengan Mściwój II, menyebabkan Bolesław Pobożny mulai mencari sekutu baru jika terjadi perang. Untuk tujuan ini, Bolesław memutuskan untuk mencari kesepakatan dengan Adipati [[Barnim I dari Pommern]].
Baris 76:
== Adipati Poznań yang mandiri (1273-1279) ==
=== Pemberontakan melawan pamandanya ===
Pada tahun 1273 Przemysł II menjadi Adipati Poznań yang mandiri. Keadaan di sekitar perisitiwa ini tidak sepenuhnya jelas.<ref>Also, historiography is not consistent in this regard, and additional confusion exists around the order of events. K. Jasinski, ''Przemysł II'', [in:] ''[[Polish Biographical Dictionary]]'', Vol XXVIII, Wrocław 1984–1985, p. 730, and K. Ożóg: ''Przemysł II'', [in:] ''Piastowie. Leksykon biograficzny'', Kraków 1999, pp. 154–155, reports that firstly Przemysł II received its own district, and then, according to the will of Bolesław the Pious, married with Ludgarda of Mecklenburg. Information about the rebellion against his uncle (discussed below), however, seems to suggest that in fact it was the opposite, ie: the prince firstly married Ludgarda, and then, dissatisfied with the lack of influence in the government affairs, rebelled to receive his own patrimony, and as a result he obtained the Duchy of Poznań. This sequence of events is suported by B. Nowacki: ''Przemysł II książę wielkopolski, król Polski 1257–1295'', Poznań 1995, pp. 54–58 and A. Swieżawski: ''Przemysł. Król Polski'', Warsaw 2006, pp. 95-96.</ref> Berdasarkan hanya satu sumber yang diketahui, sebuah dokumen bertanggal 1 Oktober 1273, tampak bahwa Przemysł II mulai menggunakan gelar "dux Poloniae" (''Adipati'' ''Wielkopolska'').<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski (''Kodeks Dyplomatyczny Wielkopolski''), Vol. I, No 453.</ref> Sebuah dokumen yang dikeluarkan pada tanggal 25 Agustus 1289, mencatat bahwa penguasa Wielkopolska memberi desa-desa Węgielnice dan Łagiewnice kepada mayor Gniezno, Piotr Winiarczyk, untuk membalas jasa atas bantuannya melarikan diri dari benteng Gniezno (namun ketika insiden tersebut terjadi tidak disebutkan di dalam dokumen).<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, Vol. II, No. 639.</ref> Dari historiografi modern, kejadian-kejadian yang mendahului isu dokumen ini dapat dilakukan sebagai berikut: Przemysł II, jengkel dengan perwalian pamandanya yang berkepanjangan, dan dengan dukungan beberapa tokoh besar Wielkopolska yang berkuasa<ref>It's unknown who were these people. It only assume that they could be young prince's closest associates during his government over the Duchy of Poznań in 1273–1279. They were: the Governor of Poznań Benjamin Zaremba, the Chancellor and later Bishop of Poznań Andrzej Zaremba, the esquire Pietrzyk, the Poznań Chamberlain Bogusław Domaradzic Grzymał, the Prince's notary Tylon, his confessor Theodoric, and the incumbent Bishop of Poznań Mikołaj I. See B. Nowacki: ''Przemysł II książę wielkopolski, król Polski 1257–1295'', Poznań 1995, pp. 58-59.</ref> ia memutuskan terlepas dari konsekuensinya, untuk menegaskan haknya atas Poznań. Tidak jelas pada tahap ini apakah telah terjadi insiden bersenjata; namun tuntutan Przemysł II menjadi sedemikian mendesak sehingga mereka mengakhiri dengan memenjarakannya di kastil Gniezno. Hal ini dapat dianggap<ref>A. Swieżawski: ''Przemysł. Król Polski'', Warsaw 2006, p. 97.</ref> bahwa tidak ada penjara dalam arti kata yang tepat, namuntetapi di bawah tahanan rumah, di mana Przemysł II tidak dijaga ketat, karena sang pangeran dapat melarikan diri dari kastil tanpa bantuan dari luar. Dalam sebuah dokumen yang dikeluarkan untuk Piotr Winiarczyk, penulis menggunakan ungkapan "''qui de nocte consurgens''", yang mendukung anggapan bahwa petugas sedang tertidur dan benar-benar terkejut dengan kedatangan sang pangeran. Namun penyebab sebenarnya dari hibah tanah yang diberikan kepada Winiarczyk oleh Przemysł II tampaknya tidak pasti, dan mungkin hanya memperlengkapinya dengan sarana yang cukup untuk melarikan diri.<ref>Some doubts about this theory raised because the fact that Peter Winiarczyk was rewarded after 16 years of the events. A. Swieżawski: ''Przemysł król Polski'', Warsaw 2006, pp.97-98.</ref>
 
=== Aliansi dengan [[Henryk IV Probus]] ===
Baris 83:
Sebuah aliansi di antara Przemysł II dan Henryk IV menempatkan Bolesław Pobożny dalam situasi yang sangat tidak nyaman, karena ia menjadi anggota koalisi Pro-Hongaria untuk para pangeran Polandia (selainnya, termasuk [[Bolesław Wstydliwy]], [[Leszek Czarny]] dan [[Konrad II dari Masovia]]) tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap kerja sama yang erat dengan Adipati Wrocław, yang merupakan pemimpin koalisi Pro-Bohemia (di mana pangeran Silesia lainnya juga termasuk).<ref>Cf. S. Zachorowski: ''Wiek XIII i panowanie Władysława Łokietka'', [in:] R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej w dwu tomach'', vol. I to 1333, Kraków 1995, p. 271: Here is further related the long-term conflict between the Kingdoms of Hungary and Bohemia after the fall of the [[Babenberg dynasty]], who ended with the defeat of Przemyśl Otakar II in the [[Battle on the Marchfeld]] in 1278. Should be remembered, however, that after 1273 the Polish princes who where on the Hungarian side changed unexpectedly his politics and transferred their loyalty to the Bohemian side (probably due to the inability to find cooperation with the regency who ruled Hungary on behalf of the young King [[Ladislaus IV of Hungary|Ladislaus IV]]). More about this conflict could be see in: A. Barciak: ''Ideologia polityczna monarchii Przemysła Ottokara II. Studium z dziejów czeskiej polityki zagranicznej w drugiej połowie XIII wieku'', Katowice 1982.</ref>
 
Aliansi ini mungkin memaksa Bolesław Pobożny untuk mempertimbangkan kembali ancamannya terhadap keponakannya dan akhirnya memberinya Kadipaten Poznań pada tahun 1273.<ref>For this date are in favor K. Ożóg: ''Przemysł II'', [in:] ''Piastowie. Leksykon biograficzny'', Kraków 1999, p. 154, and A. Swieżawski: P''rzemysł. Król Polski'', Warsawa 2006, pp. 96-97. From another opinion is B. Nowacki: ''Przemysł II książę wielkopolski, król Polski 1257–1295'', Poznań 1995, p. 58, which accept a date of about 1275 as most the accepted date for the beginning of Przemysł II's rule in Poznań. J. Topolski: ''Dzieje Wielkopolski'', vol. I, Poznań 1969, p. 294 and W. Dworzaczek: ''Genealogia'', Warsawa 1959, table 2, are in favor of the year 1277.</ref> Przemysł II, sebagai gantinya tidak hanya menyela kerja sama dengan Adipati Wrocław, namuntetapi memutuskan untuk mendukung pamandanya di dalam ekspedisi melawan Władysław dari Opole (sekutu Raja Ottokar II dan Henryk IV Probus), sebagai pembalasan atas usaha penguasa Opole untuk menggulingkan pemerintahan [[Bolesław Wstydliwy]] di [[Małopolska]] selama paruh pertama tahun 1273.<ref>A. Swieżawski: ''Przemysł. Król Polski'', Warszawa 2006, p. 97.</ref> Dengan demikian, dengan probabilitas tinggi dapat disimpulkan bahwa pada saat ini konflik di antara Przemysł II dan pamandanya atas kekuasaan akhirnya dapat dipecahkan.
 
Tidak banyak informasi tentang pemerintahan Przemysł II di Poznań. Dari periode 1273–1279, diketahui hanya empat dokumen yang dikeluarkan oleh sang pangeran, termasuk dua yang dikeluarkan bersama dengan pamandanya [[Bolesław Pobożny]].
Baris 133:
Perundingan pertama di antara Przemysł II dan Mściwój II tentang suksesi yang terakhir mungkin terjadi pada sekitar tahun 1281, pada saat kedatangan Adipati Pomerelia di Wielkopolska untuk mengunjungi Biara Benediktin di [[Lubin]].<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. I, nr 501.</ref> Meskipun tidak ada bukti langsung bahwa Przemysł II juga berada di Biara secara pribadi, kehadiran Jan I dari Wysokowce, Uskup Poznań dan para pejabat Wielkopolska lainnya menyarankan bahwa sebuah kompromi kemudian disarankan. Pada awal tahun depan, Mściwój II kembali ke Wielkopolska selatan, untuk bicara dengan [[Legatus kepausan]] Filippo di Fermo tentang perselisihannya dengan [[Ordo Teutonik]] mengenai kepemilikan kota-kota Gniew dan Białogard. Legatus tinggal di [[Milicz]], yang termasuk Keuskupan Wrocław. Karena hubungan persahabatan Przemysł II (dan dengan demikian sekutunya Mściwój II) dengan Henryk IV Probus, Adipati Pommern memutuskan untuk berhenti di perbatasan desa [[Kępno]] (juga di Keuskupan Wrocław), dan menunggu untuk mendengar keputusan legatus tersebut.<ref>The case ended unsuccessfully for Mestwin II: the legate's verdict, issued in the name of [[Pope Martin IV]] on 18 May in Milicz, forced the Duke of Pomerelia to transfer Gniew to the Teutonic Order. Białogard remained in Pomerelia, but in return, the Duke had to give a few villages in the [[Ait]] in compensation. K. Zielinska: ''Zjednoczenie Pomorza Gdańskiego z Wielkopolska pod koniec XIII w. Umowa kępińska 1282 r.'', Toruń 1968, pp. 82-88.</ref>
 
Di Kępno, Mściwój II mungkin mengharapkan kedatangan Adipati Wielkopolska.<ref>The selection of the frontier village of Kępno as a place of meeting could have had a double purpose: first, it might have been to facilitate contact with Papal legate Filippo di Fermo, then in Milicz (K. Zielinska: ''Zjednoczenie Pomorza Gdańskiego z Wielkopolska pod koniec XIII w. Umowa kępińska 1282 r.'', Toruń 1968, p. 51), and second, it could have been a political demonstration by Przemysł II directed against Henry IV Probus (B. Nowacki: ''Przemysł II, książę wielkopolski, król Polski 1257–1295''. Poznań 1995, p. 88).</ref> Di sini, pada tanggal 15 Februari 1282, sebuah perjanjian disepakati di antara Przemysł II dan Mściwój II, yang menjamin penyatuan masa depan Pommern Gdańsk dan Wielkopolska.<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. I, nr 503.</ref> Saksi di dalam dokumen yang ditandatangani antara lain, adalah Voivode Pommern Waysil, voivode Poznań Beniamin, voivode Gniezno Arkembold, hakim Poznań Mikołaj, hakim Kalisz Andrzej, dan rahib Dominikan Piotr (kemduian Pangeran-Uskup Cammin dari tahun 1296–1298), yang mungkin bertanggung jawab untuk menulis teks. Pejabat penting lainnya mungkin hadir di Kępno saat itu, namuntetapi tidak disebutkan.
 
Terdapat perselisihan yang sedang berlangsung di antara para sejarahwan tentang sifat sebenarnya dari Perjanjian Kępno. Menurut beberapa sejarahwan (misalnya Balzer<ref>O. Balzer: ''Królestwo Polskie'', vol. II, Lwów 1919, pp. 266-267</ref> and Wojciechowski<ref>Z. Wojciechowski: ''Hołd Pruski i inne studia historyczne'', Poznań 1946, p. 98.</ref>) perjanjian tersebut merupakan perjanjian klasik warisan bersama, di mana orang yang bertahan mewarisi wilayahnya yang lain. Menurut yang lain (seperti Kętrzyński, Baszkiewicz, Zielinska, Nowacki dan Swieżawski), ini adalah pengaturan satu sisi atau sumbangan seumur hidup dari Mściwój II kepada Przemysł II (disebut ''donatio inter vivos'').<ref>A. Swieżawski: ''Przemysł. Król Polski'', Warsawa 2006, pp. 107–108; B. Nowacki: ''Przemysł II, książę wielkopolski, król Polski 1257–1295'', Poznań 1995, pp. 88-90.</ref> Teori lain diajukan oleh Janusz Bieniak.<ref>''Postanowienia układu kępińskiego (15 lutego 1282).'' [in:] "Przegląd Historyczny", vol. LXXXII, 1991, pp. 219-233.</ref> Ia percaya bahwa Mściwój II hanya memberi penghormatan untuk tanahnya kepada penguasa Wielkopolska, yang menjadi penguasa ''de jure'' di wilayah tersebut. Saat ini, teori kedua adalah yang paling diterima, terutama karena sama sekali setuju dengan sumber kontemporer. Sejak tahun 1282 Przemysł II secara resmi menggunakan gelar "''dux Pomeranie''" (Adipati Pommern), namuntetapi selama masa hidup Mściwój II ia melepaskan haknya atas [[Pommern Gdańsk]] (Pomerelia).
 
Seperti kebiasaan, perjanjian itu harus disetujui oleh para bangsawan dan kesatria kedua negara. Pertemuan di antara bangsawan Pomerelia dan Wielkopolska berlangsung di antara tanggal 13–15 September 1284 di kota [[Nakło nad Notecią|Nakło]], di mana mereka menegaskan hak-hak Przemysł II atas Pommern Gdańsk.<ref>Chronica Oliviensis auctore Stanislao abbate Olivensi, [w:] MPH, t. VI, p. 315, and Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. I, nr 544. However, others dates for this meeting are also theorized. For the years 1288–1291 is J. Bieniak: ''Postanowienia układu kępińskiego (15 lutego 1282)'' [in:] "Przegląd Historyczny", vol. LXXXII, 1991, p. 228, while for the year 1287 is B. Śliwiński: ''Rola polityczna możnowładztwa na Pomorzu Gdańskim w czasach Mściwoja II'', Gdańsk 1987, pp. 187-191.</ref> Penyatuan Pomerelia dan Wielkopolska bukanlah satu-satunya keputusan yang dibuat oleh Przemysł II dan Mściwój II. Bantuan yang ditunjukkan oleh Adipati Pomerelia kepada saksi-saksi kuat kesepakatan tersebut dari Wielkopolska menunjukkan bahwa mereka juga sangat tertarik dengan integrasi kedua wilayah tersebut.<ref>For example, in 1283 Mikołaj Zaremba received from Mestwin II in gratitude for his faithful services the village of Krępiechowice. Four years later, he was appointed voivode of Tczew. Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. II, nr 739, 740.</ref>
Baris 147:
::''Pada tahun yang sama meninggal secara tak terduga pasangan Przemysł Adipati Wielko, putri Lord Nicholas dari Mecklenburg bernama Lukarda. Tidak ada yang tahu bagaimana ia meninggal.''<ref>''Rocznik Traski'', [in:] MPH, vol. II, p. 849. Chronicler obviously mistakenly identified Ludgarda's father with her uncle. Probably this mistake was originated because at the time of the writing, Henry I was taken prisoner during a pilgrimage to the [[Holy Land]] and his brother Nicholas III assumed the government of Mecklenburg on his behalf.</ref>
 
Kronikus ''Rocznik Traski'' tidak menyarankan kematian Permaisuri yang tidak wajar, namuntetapi menimbulkan keraguan tentang hal itu. ''Rocznik małopolski'', sebaliknya berbicara dengan jelas tentang pembunuhan Ludgarda di dalam Szamotuły, yang menambahkan informasi lebih lanjut tnetang kejadian ini:
 
::''Terlepas dari sejarahwan (Saya dapat menambahkan) yang telah kita lihat di masa muda kita di jalan-jalan Gniezno sebuah kapel kayu, yang di dalam bahasa sehari-hari disebut ruang depan, di mana terdapat dua batu besar berbentuk batu giling yang memerah dengan darah wanita itu, yang benar-benar lusuh dan pudar, dan disimpan di makamnya di katedral Gniezno.''<ref>''Rocznik małopolski'', [in:] MPH, vol. III, p. 183.</ref>
Baris 163:
=== Pemilihan Jakub Świnka sebagai Uskup Agung Gniezno ===
[[Berkas:Jakub Świnka.PNG|200px|jmpl|ka|[[Jakub Świnka]], Uskup Agung Gniezno, dari buku iluminasi, seb. 1535]]
Pada tanggal 18 Desember 1283, beberapa hari setelah pemakaman Ludgarda, Wielkopolska menyaksikan peristiwa yang sangat penting bagi sejarah Polandia di kemudian hari: pentahbisan [[Jakub Świnka]] sebagai [[Daftar Uskup Agung Gniezno dan Primat Polandia|Uskup Agung Gniezno]]. Peristiwa tersebut berlangsung di gereja Fransiskan di Kalisz dan sangat penting karena setelah dua belas tahun (sejak kematian Uskup Agung [[Janusz Tarnowa]]) pada tahun 1271 Polandia bukanlah prelatus yang sepenuhnya diakui.<ref>In 1271 Wolimir, [[Bishop of Kujawy]] was appointed ''vicar in temporalibus''; however, he died three years later. Then the [[Cantor (church)|cantor]] Prokop was designated administrator of the Archdiocese of Gniezno. It was only in 1278 when [[Pope Nicholas III]] appointed [[Martin of Opava]] as the new Archbishop. However, this selection is not accepted by both Bolesław the Pious and Przemysł II and the case was only solved by Martin's death shortly after in his route to Gniezno. The next two candidates proposed: Włościbor (by Przemysł II and Leszek II the Black) and Heinrich von Brehna (by the Papacy) refused their nominations. Finally, the selection of the Chapter in 1283 fell in Jakub Świnka, who, counted with the consent of both Przemysł II and [[Pope Martin IV]], finally ended the vacancy. W. Karasiewicz: ''Jakób Świnka arcybiskup gnieźnieński 1283–1314'', Poznań 1948, pp. 5-10.</ref> Jakub Świnka menerima nominasi kepausan pada tanggal 30 Juli 1283, namuntetapi karena ia hanya diaken, maka ia perlu ditahbiskan. Upacara ini berlangsung pada tanggal 18 Desember dan sehari kemudian Jakub menerima konsekrasi keuskupan. Upacara tersebut menurut sumber dibantu oleh lima orang uskup Polandia dan Przemysł II, yang memberi Uskup Agung yang baru sebuah cincin mahal sebagai hadiah.<ref>''Rocznik Traski'', [in:] MPH, vol. II, p. 849.</ref>
 
Sedikit yang diketahui tentang asal usul dan tahun-tahun awal Jakub Świnka, kecuali penyebutannya di dalam sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh Bolesław Pobożny.<ref name="Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. I, nr 532">Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. I, nr 532.</ref><ref>W. Karasiewicz: ''Jakób Świnka arcybiskup gnieźnieński 1283–1314'', Poznań 1948, p. 91. Is suggested that Jakub Świnka give some unknown services to Przemysł II during his incarceration after the Battle of Stolec. There is no direct evidence of this.</ref> Sebagai Uskup Agung Gniezno, kerja sama di antaranya dan Przemysł II sangat baik. Misalnya adalah fakta bahwa ia tampil sebagai saksi di 14 diplomat<ref>S. Krzyżanowski: ''Dyplomy i Kancelaria Przemysła II'', [in:] "Pamiętnik Akademii Umiejętności", no 8 (1890), reg. 10.</ref> yang dikeluarkan oleh Adipati Wielkopolska, termasuk konfirmasi semua hak istimewanya dan izin untuk mencetak koinnya sendiri di [[Żnin]] dan kastelani Ląd.<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. I, nr 542. Cf. J. Pakulski: ''Stosunki Przemysła II z duchowieństwem metropolii gnieźnieńskiej'', [in:] ''Przemysł II. Odnowienie Królestwa Polskiego'', edited by J. Krzyżaniakowej, Poznań 1997, pp. 87-88.</ref>
Baris 170:
Pada paruh pertama tahun 1284 Przemysł II terlibat di sisi Denmark dan [[Brandenburg]] di dalam sebuah konflik bersenjata melawan [[Pommern Barat]] dan [[Rügen]]. Rincian tentang acara ini terbatas, dan perdamaian, yang disimpulkan pada tanggal 13 Agustus, tidak membawa manfaat nyata bagi Wielkopolska.<ref>The intervention of Przemysł II in the conflict on the side of Brandenburg, who had been waiting in a good situation to settle down in Pomerania, had a negative view in historiography. K. Jasiński: ''Tragedia Rogozińska 1296 r. na tle rywalizacji wielkopolsko-brandenburskiej o Pomorze Gdańskie'', [in:] "Zapiski Historyczne", vol. XXVI, t. 4, Toruń 1961, pp. 81–82; A. Swieżawski: ''Przemysł. Król Polski'', Warsaw 2006, p. 113.</ref>
 
Efek positif lainnya akan muncul dari hubungan persahabatan Przemysł II dengan [[Leszek Czarny]], Adipati [[Kraków]]; mereka mengadakan pertemuan di [[Sieradz]] pada tanggal 20 Februari 1284. Rincian tentang alasan dan pembicaraan tentang hubungan ini tidak diketahui, namuntetapi akan menjadi produktif, karena Przemysł II memutuskan untuk memberikan voivode Żegota di Kraków tiga desa (Nieczajno, Wierzbiczany dan Lulin).<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. I, nr 536. Recently B. Nowacki: ''Zabiegi o zjednoczenie państwa i koronację królewską w latach 1284 i 1285 na tle rywalizacji Przemysła II z Henrykiem Probusem'', [in:] ''Przemysł II. Odnowienie Królestwa Polskiego'', edited by J. Krzyżaniakowej, Poznań 1997, pp. 153–160, theorized that the relations between Przemysł II and Leszek II the Black weren't correct and the meeting of Sieradz actually was with the voivode of Kraków Żegota, member of the family Toporczyków, who was the leader of the opposition against Leszek II. According to this theory, an agreement was made between the Duke of Greater Poland and the Toporczyków family to overthrow the childless Leszek II and give the throne of Kraków to Duke [[Konrad II of Masovia|Konrad II of Czersk]]. With this procedure, would be impossible to Henry IV Probus to take Kraków. This idea, however, seems unlikely, since the first meeting was held in Sieradz, ie the territory belonging to Leszek II, so he had to known about the details of the discussions held there. Secondly, Bronisław Nowacki assumes that Henry IV Probus was informed about the talks in Sieradz, a fact even more unlikely it becomes apparent that the conspiracy against Leszek II was accorded here, especially if Żegota remained in his post until 1285, until the actual rebellion of the Toporczyków family, which clearly surprised Leszek II, because this is the only way to explain the information given by the ''Rocznik Traski'', who clearly established that rebellion completely surprised Leszek II and only with the help of the Hungarians and Cumans was able to defeat the army of Konrad II in the Battle of Rabą on 3 May 1285; see P. Żmudzki: ''Studium podzielonego Królestwa. Książę Leszek Czarny'', Warsaw 2000, pp. 378–380, footnotes 82-84 on p. 379 and footnote 86 on p. 380; ''Rocznik Traski'', [in:] MPH, vol. II, p. 851.</ref> Hubungan baik ini dipertahankan untuk beberapa lama, tujuh bulan kemudian, pada tanggal 6 September, Adipati Wielkopolska menengahi perselisihan di antara Leszek Czarny dan saudaranya [[Kazimierz II dari Łęczyca]] dengan [[Ordo Teutonik]].<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. I, nr 543.</ref> Przemysł II juga tidak melupakan urusan Pomerelia, karena pada tanggal 13 September ia mengadakan pertemuan baru dengan Mściwój II di kota [[Nakło nad Notecią|Nakło]].<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. I, nr 544.</ref>
 
=== Pengkhianatan Sędziwój Zaremba; kehilangan Ołobok ===
Menurut ''Rocznik Traski'' (mungkin berbasis pada sumber yang lebih kuno sekarang hilang), pada tanggal 28 September 1284, Kalisz dibakar.<ref>''Rocznik Traski'', [in:] MPH, vol. II, p. 850.</ref> Hal ini segera menyebabkan serangkaian peristiwa yang mengancam kekautan Przemysł II. Sekarang gubernur Kalisz dan barada di kota tersebut pada saat kebakaran, Sędziwój Zaremba, karena takut akan konsekuensinya, memutuskan untuk membawa puri Kalisz (ternyata tidak rusak oleh api)<ref>Jan Pakulski argues that this could have happened on 30 September. J. Pakulski: ''Ród Zarembów w Wielkopolsce w XIII wieku i na początku XIV wieku'', "Prace Komisji Historii XI", Bydgoskie Towarzystwo Naukowe, serie C, nr 16, 1975, p. 128.</ref> dan memberikannya kepada Henryk IV Probus.<ref>It is also possible that Sędziwój was already in the opposition against Przemysł II and in favor to Henryk IV Probus, and that fire of Kalisz was only a pretext in order to give the castle to the Duke of Wrocław. A. Swieżawski: ''Przemysł król Polski'', Warsaw 2006, pp. 114-116.</ref> Padda berita tentang kejadian Kalisz, Przemysł II bereaksi seketika. Tidak lebih dari tanggal 6 Oktober, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen yang dikeluarkan pada waktu itu, Przemysł II memimpin para kesatria Wielkopolska di bawah tembok kota. Mengingat penolakan pengiriman, sang Adipati memerintahkan pengepungan tersebut. Tidak diketahui bagaimana pengepungan ini berkepanjangan, namuntetapi tentu segera karena keseganan melawan para pemberontak (kesatria dan bangsawan mungkin takut bahwa Przemysł II, setelah penangkapan puri, tidak akan mengampuni siapapun), sang adipati setuju untuk bernegosiasi dengan mereka. Akhirnya, Przemysł II mendapatkan kembali purinya dari Kalisz, namuntetapi ia harus memberikan benteng yang baru dibangun di [[Ołobok]] kepada Henryk IV Probus.<ref>B. Nowacki: ''Przemysł II, książę wielkopolski, król Polski 1257–1295'', Poznań 1995, pp. 94–95.</ref> Tidak ada kepastian bahwa pengkhianatan Sędziwój Zaremba adalah insiden terisolasi atau bagian dari persekongkolan yang lebih besar Wangsa Zaremba. Namun dapat dianggap bahwa sang adipati tidak percaya pada persekongkolan yang telah dikenal karena sebagian besar kerabat Sędziwój tiggal di pos mereka bahkan setelah tahun 1284.<ref>J. Pakulski: ''Ród Zarembów w Wielkopolsce w XIII wieku i na początku XIV wieku'', "Prace Komisji Historii XI", Bydgoskie Towarzystwo Naukowe, serie C, nr 16, 1975, p. 127.</ref> Sumber lain yang mendukung ini adalah dokumen yang dikeluarkan pada tanggal 6 Oktober (dan selama periode pengepungan) di mana voivode Poznań Beniamin Zaremba muncul sebagai saksi, dan karena itu harus tetap berada di lingkaran dalam Przemysł II.
 
Perubahan sikap Przemysł II terhadap Beniamin terjadi pada tahun 1285. Karena sedikit informasi kontemporer, penyebabnya tidak diketahui. ''Rocznik Traski'' hanya menunjuk bahwa Adipati Wielkopolska memenjarakan Sędziwój dan Beniamin.<ref>The return of Sędziwój to Greater Poland seems surprising because was expected that after his betrayal he would remain in the court of Henry IV Probus. Perhaps his return was temporary, in order to include Beniamin in a wider conspiracy against Przemysł II. This could be explained why the Duke of Greater Poland imprisoned both. K. Jasiński: ''Rola polityczna możnowładztwa wielkopolskiego w latach 1284–1370'', RH, XXIX, 1963, p. 221.</ref> Pada akhirnya tampaknya mereka diperlakukan dengan sangat baik, karena Mściwój II dari Pomerelia tidak hanya mengembalikan jabatan mereka sebelumnya tapi juga sebagian dari properti yang disita mereka.<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. I, nr 562.</ref> Terlebih lagi, Beniamin muncul lagi di sekeliling Przemysł II pada sekitar tahun 1286.<ref>A. Swieżawski: ''Przemysł. Król Polski'', Warsawa 2006, pp. 115-116, supported the theory that Sędziwój also returned to Greater Poland around this time. See Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. VI, nr 36.</ref>
Baris 195:
Pada tanggal 14 Mei 1288 di Kongres Rzepce aliansi di antara Przemysł II dan Mściwój II diperkuat lagi.<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. II, nr 620.</ref> Pada bulan Juli, Adipati Wielkopolska mengunjungi Leszek Czarny yang sakit parah di [[Kraków]]. Hal-hal yang dibahas dalam kunjungan ini tidak diketahui.
 
Anak pertama dan satu-satunya Przemysł II lahir di [[Poznań]] pada tanggal 1 September 1288: seorang putri yang bernama [[Ryksa Elżbieta dari Polandia|Eliška Rejčka]], yang kemudian menjadi permaisuri Bohemia dan Polandia sebagai istri [[Vaclav II, Raja Bohemia]] dan setelah kematiannya, menjadi istri [[Rudolf I dari Bohemia]].<ref>''Rocznik Traski'', [in:] MPH, vol. II, p. 852.</ref> Berita tentang kelahiran putrinya juga merupakan informasi terbaru tentang Permaisuri Rikissa. Ia dipastikan meninggal setelah tanggal tersebut dan sebelum tanggal 13 April 1293, ketika Przemysł II menikah untuk yang ketiga kalinya dan yang terakhir.<ref>O. Balzer: ''Genealogia Piastów'', Kraków 1895, p. 249.</ref> Tampaknya Przemysł II memiliki perasaan cinta yang dalam dan kuat untuk istri keduanya. Hal ini dibuktikan tidak hanya oleh fakta bahwa ia memberi seorang putri yang dinamakan seperti ibundanya, namuntetapi juga oleh sebuah dokumen yang dikeluarkan pada tanggal 19 April 1293 di mana ia menyerahkan desa [[Kobylniki]] ke Keuskupan Poznań sebagai pembayaran untuk sebuah lampu yang menyala selamanya di makam Rikissa.<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, t. II, nr 631. In this document Przemysł II also expressed his desire to be buried next to his wife.</ref>
 
=== Kematian [[Leszek Czarny]]. Pertempuran Siezierz ===
Baris 246:
Kesehatan Mściwój II yang memburuk memaksa Przemysł II untuk melakukan kunjungan lagi ke Pomerelia pada musim gugur.<ref>It is certain that Przemysł II was in Pomerelia on 14 October, since that day he confirmed in Gdańsk the economic privileges to [[Elbląg]]. Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. II, nr 726.</ref> Tidak diketahui apakah ia hadir saat Mściwój II meninggal pada tanggal 25 Desember 1294 di Gdańsk;<ref>The next known document by Przemysł II after 14 October 1294 was issued on 6 April 1295 in [[Świecie]]; Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. II, nr 732. There is no certainty where he was between those dates.</ref> namun tidak diragukan bahwa Przemysł II ikut serta di dalam pemakamannya. Adipati Pomerelia yang terakhir dari [[Wangsa Sobiesławice|Samboriden]] dimakamkan di biara [[Sistersien]] di [[Oliwa]].<ref>E. Rymar: ''Rodowód książąt pomorskich.'', Szczecin 2005, p. 268.</ref>
 
Setelah mewarisi Pomerelia, Przemysł II mengadopsi gelar baru "dux Polonie et Pomoranie".<ref>A. Swieżawski: ''Przemysł. Król Polski.'', Warsaw 2006, p. 153.</ref> Ia tinggal di Pommern Gdańsk sampai awal bulan April, namuntetapi pada tanggal 10 April ia berada di [[Poznań]].<ref>Kodeks dyplomatyczny Wielkopolski, vol. II, nr 632.</ref>
 
== Raja Polandia dan kematian (1295-1296) ==
Baris 316:
Meskipun partisipasi pribadi Markgraf di dalam penculikan<ref>K. Górski: ''Śmierć Przemysła II'', [in:] "Roczniki Historyczne", vol. V, Poznań 1929, pp. 191–192.</ref> dinyatakan di dalam ''Rocznik kapituły poznańskie''<ref name="MPH p. 40"/> dan kronik Jan Długosz,<ref>J. Długosz: ''Roczniki czyli kroniki sławnego Królestwa Polskiego'', fr. VIII, p. 369.</ref> fakta ini tampaknya tidak mungkin, karena mereka tidak akan mempertaruhkan nyawa mereka, tanpa kepastian keberhasilan. Bagaimanapun, pasukan beberapa lusin pria berangkat pada malam hari pada tanggal 7 Februari (mungkin setelah matahari terbenam), melalui jalan terpendek melalui Noteć ke tempat Przemysł II tinggal. Seperti yang dikemukakan oleh Karol Górski,<ref>K. Górski: ''Śmierć Przemysła II.'' [in:] "Roczniki Historyczne", vol. V, Poznań 1929, p. 173.</ref> matahari terbenam pada tanggal 7 Februari (atau tepatnya tanggal 30 Januari, jika kita mempertimbangkan [[Kalender Gregorius|reformasi kalender]] berikutnya) terjadi pada pukul 16:48, dan matahari terbit pada sekitar pukul 7:38, yang memberi empat belas jam bagi pasukan untuk diam-diam mencapai target mereka.
 
Serangan tersebut terjadi pada pagi hari tanggal 8 Februari, pada hari [[Rabu Abu]], ketika pengawal Raja sedang tidur nyenyak. Meskipun demikian, mereka mampu mengatur pembelaan di bawah pengawal pribadi Raja, namuntetapi para penyerang terlalu banyak untuk diatasi. Tujuan utama orang-orang Jakub Kaszuba adalah penangkapan Przemysł II; mereka berhasil hanya setelah sang Raja yang cedera berat jatuh ke tanah. Pasukan Brandenburg benar-benar melukai kudanya untuk melarikan diri ke perbatasan Silesia (mungkin dengan maksud untuk membingungkan pasukan Polandia). Segera, para pneculik menyadari bahwa mereka tidak mampu menghidupkan Raja, dan narapidana hanya menunda pelarian mereka. Kemudian memutuskan pembunuhan Raja, suatu tindakan yang dilakukan sendiri oleh Kaszuba.<ref>E. Rymar: ''Próba identyfikacji Jakuba Kaszuby, zabójcy króla Przemysła II, w powiązaniu z ekspansją Brandenburską na północne obszary Wielkopolski.'' [in:] ''Niemcy – Polska w średniowieczu. Materiały z konferencji naukowej zorganizowanej przez Uniwersytet Adama Mickiewicza w dniach 14–16 XI 1983'', ed. J. Strzelczyka, Poznań 1986, p. 209.</ref> Sebuah tradisi akhir mengatakan bahwa pembunuhan tersebut terjadi mungkin di desa [[Sierniki]],<ref>K. Górski: ''Śmierć Przemysła II.'' [in:] "Roczniki Historyczne", vol. V, Poznań 1929, p. 198.</ref> sekitar 6.5&nbsp;km timur Rogoźno. Mayat sang Raja ditinggalkan di jalan, di mana ditemukan oleh para kesatria yang terlibat dalam penganiayaan tersebut. Tempat terjadinya kejahatan dan mayatnya ditemukan (pl: ''porąbania'') secara tradisional diberi nama ''Porąblic''. Para pembunuhnya tidak pernah tertangkap.
 
Jadi ada banyak bukti meyakinkan untuk partisipasi Markgraf Brandenburg dalam pembunuhan tersebut. Menurut Kazimierz Jasiński,<ref>K. Jasiński: ''Tragedia rogozińska 1296 roku na tle rywalizacji wielkopolsko–brandenburskiej o Pomorze Gdańskie.'' [in:] "Zapiski Historyczne", vol. XXVI, t. 4, Toruń 1961, p. 65.</ref> tindakan efisien itu tidak mungkin dilakukan tanpa partisipasi orang-orang yang dekat dengan Przemysł II. Para sejarahwan terbagi tentang dua keluarga ningrat, Nałęcz atau Zaremba, yang berpartisipasi di dalam acara ini. Wangsa Zaremba lebih tersangka berdasarkan tulisan-tulisan ''Rocznik małopolski'':;<ref name="MPH p. 187"/> pemberontakan tahun 1284, tentu menyebabkan kemunduran di dalam hubungan mereka dengan Raja. Tentang wangsa Nałęcz, tidak ada tuduhan terhadap mereka di dalam ''Rocznik świętokrzyskiego nowy''<ref>''Rocznik świętokrzyski nowy''..., p. 76.</ref> atau di dalam kronik Długosz;<ref>J. Długosz: ''Roczniki czyli kroniki sławnego Królestwa Polskiego'', fr. VIII, p. 271.</ref> sesungguhnya, historiografi modern menulis tentang hubungan persahabatan Przemysł II dengan wangsa [[Lambang Grzymała|Grzymała]] dan wangsa [[Lambang Łodzia|Łodzia]], dan juga dengan wangsa Nałęcz.