Hamengkubuwana VI: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 7:
Nama asli Sultan Hamengkubuwana VI adalah '''Gusti Raden Mas Mustojo''', putra kedua belas Sultan [[Hamengkubuwana IV]] yang lahir pada tahun [[1821]] dari permaisuri '''Gusti Kangjeng Ratu Kencono'''.
 
Hamengkubuwana VI naik takhta menggantikan kakaknya, yaitu [[Hamengkubuwana V]] pada tahun [[1855]], setelah Hamengkubuwana V meninggaltewas secaradibunuh misteriusoleh selirnya sendiri (istri ke-5) Kanjeng Mas Hemawati ditengah ketidakstabilan politik di kesultanan Yogyakarta.<ref>[https://tirto.id/tragedi-hamengkubuwana-v-sultan-jawa-yang-dibunuh-istrinya-sendiri-cp46 ''Tragedi pembunuhan Hamengkubuwana V'']. tirto.id. 5 Juni 2019. Diakses tanggal 22/07/2019</ref> Pada masa pemerintahannya terjadi [[gempa bumi]] yang besar yang meruntuhkan sebagian besar [[Keraton Yogyakarta]], [[Taman Sari Yogyakarta|Taman Sari]], [[Tugu Yogyakarta|Tugu Golong Gilig]], [[Masjid Gedhe Kauman|Masjid Gedhe]] (masjid keraton), [[Gedung Agung|Loji Kecil]] (sekarang [[Gedung Agung|Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta]]) serta beberapa bangunan lainnya di Kesultanan Yogyakarta.
 
Pada masa [[Hamengkubuwana V]], Raden Mas Mustojo adalah seorang penentang keras kebijakan politik [[perang pasif]] kakaknya yang menjalankan hubungan dekat dengan pemerintahan [[Hindia Belanda]] yang ada di bawah [[Kerajaan Belanda]]. Namun setelah kakaknya meninggal dan dia dinobatkan menjadi raja, semasa pemerintahannya dia justru melanjutkan kebijakan dari kakaknya yang sebelumnya dia tentang keras.