Bait Allah (Yerusalem): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
Baris 90:
=== Hadiah minyak dan pahala salat di dalam Baitul Maqdis ===
[[Nabi Muhammad]] Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang kemuliaan tempat suci ini dalam sabdanya kepada Maimunah, salah seorang budak wanitanya ketika ia bertanya ;
“ Wahai Rasulullah, apakah yang terjadi di Bait AlMaqdis?”, dia menjawab ; “Itu adalah tanah tempat kebangkitan dan dikumpulkannya manusia, berziarahlah kesana, dan salatlah di dalamnya, karena ganjarannya seribu kali lebih banyak daripada salat ditempat lainnya – kecuali [[Ka'bah|Masjidil Haram]] dan [[Masjid Nabawi]] -.” Maimunah bertanya lagi ; “Bagaimana jika saya tidak bisa menziarahinya?” , Nabi bersabda ; “Kirimkanlah hadiah berupa minyak untuk menyalakan lampu-lampunya, barangsiapa yang melakukannya seakan-akan menziarahinya” ( HR. Ahmad dan Abu Dawud )
 
BaitulMaqdis tempat yang aman dari [[Dajjal]].
Baris 97:
 
Salat di BaitulMaqdis dapat membersihkan dosa-dosa.
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda ; ”Tatkala Sulaiman Bin Dawud telah merampungkan pembangunan Bait Allah maka ia berdoa kepada Allah dengan tiga permohonan, yaitu ; hukum yang adil yang ia gunakan untuk menghukumi manusia, kerajaan yang teragung yang tiada seorangpun diberikan setelahnya, dan agar siapa saja yang ziarah ke masjid ( Bait ) ini dengan berniat untuk salat di dalamnya niscaya mendapatkan pengampunan dari dosa-dosa sebersih bayi yang lahir dari ibunya” , lanjut dia ; ”Dua permohonan yang pertama telah dikabulkan, dan aku berharap demikian pula bagi permohonan yang ketiga” ( HR. Ahmad dan Haitsami )
 
Penemuan lokasi [[Bait Allah]]
 
Tahun 15 H saat penaklukan [[Yerusalem]], Khalifah [[Umar Bin Khattab]]-lah Rhadiyallahu ’Anhu yang menemukan lokasi Batu AsSakhrah dengan bantuan Kaab Al-Ahbar, seorang Imam Tabi’in yang awalnya adalah seorang Rabi Yahudi. Saat mengunjungi lokasi Bait Allah yang berantakan dan tak terurus, dia berkata kepada Kaab ;
”Dimana letak Sakhrah wahai Ka’ab?” , lantas Ka’ab menjawab ;
”Ukurlah beberapa depa dari Wadi [[Jahannam]] ([[Oase]] [[Gehenna]]) Ya Amirul Mu’minin...”
Lantas dia menemukannya, dia lalu masuk dari pintu dahulu Rasulullah pernah memasukinya yaitu Babul Magharibah (Bab Ha Mugharabim) dan membersihkan tempat itu dengan selendangnya diikuti oleh umat muslim yang lain. Dia lalu salat di sana bersama umat muslim yang lain dengan membaca surat Shaad dan surat Bani Israel (Al-Isra’a ).
Baris 110:
 
=== Perjalanan Israa' ===
[[Al-Qur'an]] dalam [[Surat Al Israa’]] :1-8, menceritakan peristiwa Israa’ dan sejarah umat terdahulu. Awal surah ini merupakan isyarat kepada umat Islam sebagai umat yang akan menjadi besar, padahal saat itu umat Islam adalah golongan yang kecil dan lemah.
 
# Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari '''Al-Masjidil Haram''' ke '''Al-Masjidil Aqsho''' yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
# Dan Kami berikan kepada [[Musa]] kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab [[Taurat]] itu petunjuk bagi [[Bani Israil]] (dengan firman) : “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
# (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama [[Nuh]]. Sesungguhnya dia adalah hamba ([[Allah]]) yang banyak bersyukur.
# Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani [[Israil]] dalam [[Kitab]] itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”.
Baris 129:
 
=== Nabi Ibrahim menjadi Imam bagi seluruh Manusia ===
Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Tuhan-Nya dengan beberapa kalimat perintah dan larangan lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu '''imam''' bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata : “ Dan saya mohon juga dari keturunanku”. Allah berfirman : “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan Rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian [[Maqom Ibrahim]] tempat salat” dan telah Kami perintahkan kepada [[Ismail]] : “Bersihkanlah Rumah-Ku untuk orang-orang yang [[thawaf]], yang [[i’tikaf]], yang [[ruku']] dan yang [[sujud]]". (Surah 2:124-125){{br}}
 
=== Doa Ibrahim ===
“Dan ingatlah ketika [[Ibrahim]] meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama [[Ismail]] seraya berdo’a : Ya Tuhan kami terimalah daripada kami amalan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau dan mengajarkan mereka Al-Kitab ([[Al-Qur’an]]) dan Al-Hikmah ([[As-Sunnah]]) serta menyucikan mereka . Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surah 2 : 127-129){{br}}
 
=== Agama Nabi Muhammad Agama Nabi Ibrahim ===
“Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad SAW) serta orang-orang yang beriman kepada [[Muhammad]]. Dan Allah adalah pelindung semua orang yang beriman (Surah 3 :68){{br}}
 
== Lihat pula ==