Mudik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 182.0.139.14 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh NawanPangestu95
Tag: Pengembalian
Baris 5:
 
== Etimologi ==
Kata mudik berasal dari kata "udik" yang artinya selatan/hulu (kampung). Kata udik menjadi kata kerja mengudik/mudik atau pulang ke udik atau pulang kampung<ref>http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/trend/12/08/17/m8w90h-mudik-inilah-asal-usul-tradisi-unik-khas-indonesia-1</ref> Pada saat itu di Jakarta ada wilayah yang bernama [[Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat|Meruya Udik]], [[Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat|Meruya Ilir]], [[Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Sukabumi Udik]], [[Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Sukabumi Ilir]], dan sebagainya.<ref>Zaenuddin, H. M., & Zidane, M. (2012). 212 asal-usul Djakarta tempo doeloe: disertai fakta, foto, dan kesaksian unik yang membawa anda ke masa lalu. Ufuk Press.</ref>
 
Pada saat Jakarta masih bernama [[Batavia]], suplai hasil bumi daerah kota Batavia diambil dari wilayah-wilayah di luar tembok kota di selatan. Karena itu, ada nama wilayah Jakarta yang terkait dengan tumbuhan, seperti [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Kebon Jeruk]], Kebon Kopi, Kebon Nanas, [[Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat|Kemanggisan]], Duren Kalibata, dan sebagainya. Para petani dan pedagang hasil bumi tersebut membawa dagangannya melalui sungai. Dari situlah muncul istilah hilirmilir-mudik, yang artinya sama dengan bolak-balik/mondar-mandir. Mudik atau menuju udik saat pulang dari kota kembali ke ladangnya, begitu terus secara berulang kali.<ref>Saidi, R. (1997). Profil orang Betawi: asal muasal, kebudayaan, dan adat istiadatnya. Gunara Kata.</ref><ref>Shahab, A. (2004). Saudagar Baghdad dari Betawi. Penerbit Republika.</ref>
 
== Angkutan mudik ==