Doa Tobat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
k →Suatu rumusan Latin dan versi-versi Indonesia: bentuk baku |
||
Baris 11:
=== Suatu rumusan Latin dan versi-versi Indonesia ===
Dalam Gereja Katolik, istilah "doa tobat"
''[[Katekismus Gereja Katolik]]'' mencatat bahwa: "Di antara tindakan-tindakan peniten, [[penyesalan]] menempati tempat pertama. Penyesalan adalah 'dukacita jiwa dan kejijikan atas dosa yang dilakukan, bersamaan dengan niat untuk tidak berbuat dosa lagi'. Kalau penyesalan itu timbul dari suatu [[kasih (kebajikan)|cinta]] yang melaluinya Allah dicintai di atas segala sesuatu, maka disebut 'sempurna' (penyesalan dari cinta). Penyesalan sedemikian mengampuni [[dosa ringan|dosa-dosa ringan]]; penyesalan ini juga mendapat pengampunan [[dosa berat|dosa-dosa berat]] apabila mengandung niat yang teguh untuk memanfaatkan [[Sakramen Tobat|pengakuan sakramental]] sesegera mungkin" (KGK 1451–1452).<ref>{{KGK|pp=1451|end=1452|long=yes}}</ref><ref>{{en}} {{citation |url=https://www.catholic.com/qa/what-if-he-has-serious-sin-to-confess-but-has-no-access-to-a-priest-in-iraq |title=What if he has serious sin to confess but has no access to a priest in Iraq? |date=August 05, 2011 |publisher=Catholic Answers}}</ref>
|