Gunung Papandayan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Huda Mahardhika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 43:
 
== Potensi Wisata ==
Daya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan di antaranya: • Kawah Papandayan Merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. • Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkemah. • Blok Sumber Air Panas Letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan : 1. Menikmati keindahan dan keunikan alam 2. Lintas alam 3. Berkemah 4. Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang, untuk pengobatan penyakit kulit.
== Letusan ==
Dalam catatan sejarah, Gunung api Papandayan tercatat telah beberapa kali meletus di antaranya pada 12 Augustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002<ref>Syahbana, D. K., Caudron, C., Jousset, P., Lecocq, T., Camelbeeck, T., Bernard, A., Surono, 2014. Fluid dynamics inside a “wet” volcano inferred from the complex frequencies of long-period (LP) events: An example from Papandayan volcano, West Java, Indonesia, during the 2011 seismic unrest. ''Journal of Volcanology and Geothermal Research. ''280 (76-89). [http://dx.doi.org/10.1016/j.jvolgeores.2014.05.005]</ref>. Letusan besar yang terjadi pada tahun [[1772]] menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2957 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10&nbsp;km dengan lebar 5&nbsp;km<ref>Neumann Van Padang, M., 1983. History of the Volcanology in the Former Netherlands East Indies. Rijksmuseum van Geologie en Mineralogie.</ref>.