Budaya Minangkabau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 107:
==== Ukiran ====
Masyarakat Minangkabau sejak lama telah mengembangkan seni budaya berupa ukiran, pakaian, dan perhiasan. Seni ukir dahulunya dimiliki oleh banyak [[nagari]] di Minangkabau. Namun saat ini seni ukir hanya berkembang di nagari-nagari tertentu, seperti [[Pandai Sikek, Sepuluh Koto, Tanah Datar|Pandai Sikek]]. Kain merupakan media [[ukiran]] yang sering digunakan oleh masyarakat Minang. Selain itu ukiran juga banyak digunakan sebagai hiasan [[Rumah Gadang]]. Ukiran Rumah Gadang biasanya berbentuk garis melingkar atau persegi, dengan motif seperti tumbuhan merambat, akar yang berdaun, berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah. Disamping itu motif lain yang dijumpai dalam ukiran Rumah Gadang adalah motif geometri bersegi tiga, empat, dan genjang. Jenis-jenis ukiran Rumah Gadang antara lain ''kaluak paku, pucuak tabuang, saluak aka, jalo, jarek, [[itiak pulang patang]], saik galamai'', dan ''sikambang manis''.
==== Tarian ====
|