Kain Bebali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
HsfBot (bicara | kontrib)
k sansekerta --> sanskerta
Baris 20:
* Kain uyah areng atau juga disebut uyah sere. Kain ini identik dengan warna dasar putih dan hitam, tetapi warna putih dan hitam itu menyesuaikan dengan warna uyah (garam) dan areng (arang) atau sere (terasi),berwarna terasi. Agar warna kain menjadi lebih bagus seperti motif uyah sere mebejek (adonan garam dan terasi yang diremas), sehingga mudah menebak warna kain bebali uyah sere.
Dari segi ragam hias, terbagi atas lima macam.
* Ragam hias tumbuh-tumbuhan. Sering digunakan istilah patra yang berasal dari bahasa sansekertasanskerta bearti “daun” atau “surat”. Hiasan patra di bali menjai umum dalam bagian ornamentik setelah masuknya Hindu. Sehingga lahirlah nama-nama patra seperti patra punggel, patra sari, patra gemulung, patra cina, patra wulanda, patra samblung, patra kuwung dan lain sebagainya.
* Ragam hias binatang. Biasa disebut kekarangan atau karang. Kekarangan meniru bentuk binatang dalam arti mitologis yang dianggap sebagai kendaraan para dewa. Banyak istilah untuk ini, diantaranya, karang Boma, karang Bentulu, karang Sae, karnag Gajah (karang Asti), karang Gegunungan, karang Goak dan karang tapel.
* Ragam hias garis-garis geometris. Garis-garis geometris bervariasi seperti garis lengkung, garis tegak dan terbalik, hiassan meander spiral, hiasan duri ikan, dan hiasan geometri seperti taluh kakul, tali ilut, bibir ingkel hiasan segitiga dan hiasan emas-emasan.