Kecap ikan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: nenas → nanas (2)
Baris 28:
Rekayasa penambahan enzim [[proteolitik]] sebelum fermentasi dapat mempersingkat waktu pembuatan kecap ikan. Dalam hal ini tidak diperlukan lagi waktu adaptasi mikroorganisme untuk menghasilkan enzim yang dapat menghidrolisis [[protein]].
 
Mahalnya harga enzim proteolitik yang murni menjadi kendala untuk menghasilkan kecap ikan yang cepat, mudah dan murah. Namun dengan memanfaatkan getah pepaya dan ekstrak buah nenasnanas sudah dapat menggantikan peran enzim proteolitik yang murni tadi.
 
Dalam getah buah [[pepaya]] terdapat enzim proteolitik yang sering disebut [[papain]]. Papain ini memiliki kapasitas yang tinggi untuk menghidrolisis protein. Dalam industri makanan, papain sudah cukup banyak digunakan antara lain untuk mempertahankan kesegaran bir, pelunakan daging dan menghilangkan protein pada makanan. sedangkan buah [[nenas]], khususnya nenasnanas muda juga terdapat enzim proteolitik lain yaitu [[bromelin]]. Kemampuannya dalam menghidrolisis protein juga tidak jauh berbeda dari papain.
 
Namun masalahnya, kecap ikan yang dihasilkan memiliki aroma dan warna yang jauh berbeda dari kecap ikan yang dibuat secara tradisional, walaupun kandungan gizinya tidak jauh berbeda.