Senjang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: mantera → mantra
Baris 2:
{{paragraf pembuka}}
{{naratif}}
Sebagaimana daerah lain di Nusantara ini, Kabupaten Musi Banyuasin juga memiliki budaya yang khas yang membedakan dari daerah lainnya. Salah satu diantaranya budaya yang dimiliki masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin ini adalah sastra lisannya. Ada beberapa bentuk sastra lisan yang dimiliki oleh masyarakat Musi Banyuasin, yaitu Cerita Rakyat, Nyanyian Rakyat, Bahasa Berirama dan Puisi Rakyat. Puisi Rakyat juga bermacam-macam, ada yang berupa manteramantra dan ada pula yang berbentuk pantun. Ini semua menunjukkan kekayaan spiritual nenek moyang kite, dalam hal ini masyarakat Musi Banyuasin. Salah satu kesenian yang terkenal dikalangan masyarakat Musi Banyuasin tempo dulu yaitu kesenian Senjang.
 
Belum banyak tulisan yang berbicara tentang sastra rakyat Musi Banyuasin. Tulisan yang ada hanya terbatas dalam bentuk karya ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa yang tentu saja tidak terpublikasi secara luas. Ada juga beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Sriwijaya yang bekerjasama dengan Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Publikasinya pun amat terbatas. Makalah ini tidak akan membicarakan semua bentuk cerita rakyat itu, melainkan akan membicarakan puisi rakyatnya yang biasa disebut dengan Senjang.
 
 
== Apa itu senjang ==
Baris 14 ⟶ 13:
 
Karena antara lagu dan musik tidak saling bertemu, artinya kalau syair berlagu musik berhenti, kalau musik berbunyi orang yang bersenjang diam sehingga keduanya tidak pernah bertemu. Itulah yang disebut senjang.
 
 
== Asal Usul Senjang ==
Baris 31 ⟶ 29:
 
Ikatan senjang juga memiliki pola tersendiri. Sebuah senjang biasanya terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama merupakan bagian pembuka. Bagian kedua merupakan isi senjang yang akan disampaikan. Bagian ketiga merupakan bagian penutup yang biasanya berisi permohonan maaf dan pamit dari pesenjang.
 
 
== Contoh Senjang ==
Baris 45 ⟶ 42:
Kepalang kami telanjur senjang
Kalu salah tolong maaf ke
 
 
Contoh bagian isi senjang:
Baris 57 ⟶ 53:
Kalu rusak lagi budak
Alamat idop dak samparno
 
 
Contoh bagian penutup senjang: