Tuan Sihubil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gh sipayung (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kenrick95 (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Gh sipayung (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
Baris 83:
=== Anak Angkat Raja Bungabunga / Raja Parmahan Silalahi ===
 
Menurut kisah yang diceritakan turun-temurun (''turiturian'') dari keturunan Tuan Sihubil dan keturunan Raja Parmahan alias Raja Bunga-bunga yang memangku margaMarga Silalahi yang bermukim di [[Balige, Toba Samosir|Balige]] terjadi suatu kisah yang menyebabkan Tuan Sihubil memiliki anak angkat yaitu Raja Bungabunga / Raja Parmahan Silalahi. Adapun kisah tersebut adalah ketika ayah Tuan Sihubil, [[Sibagot Ni Pohan]] masih hidup, musim kemarau yang sangat dahsyat menghampiri kampung halamannya di [[Balige, Toba Samosir|Balige]], segala upaya telah dilakukan oleh Sibagot Ni Pohan untuk mendatangkan hujan namun tidak ada yang berhasil. Setelah mencari petuah kepada seorang yang sakti, Sibagot Ni Pohan mengetahui alasan bahwa petaka tersebut akibat kesedihan ketiga adiknya ([[Sipaettua]], [[Siraja Oloan]], dan [[Silahisabungan]]) yang sakit hati terhadap sikap Sibagot Ni Pohan sehingga menyebabkan mereka pergi dari Balige dan membuka kampung halaman yang baru. Oleh sebab itu satu-satunya syarat agar hujan kembali membasahi Balige adalah mendatangkan ketiga adik Sibagot Ni Pohan kembali ke Balige.
 
Dalam upaya mendatangkan kembali ketiga saudaranya kembali ke Balige, Keempat anak Sibagot Ni Pohan berhasil membujuk [[Sipaettua]] dari [[Laguboti, Toba Samosir|Laguboti]] dan [[Siraja Oloan]] dari [[Baktiraja, Humbang Hasundutan|Bakkara]]. Namun [[Silahisabungan]] enggan meninggalkan kampung barunya di [[Silahisabungan, Dairi|SIlalahi Nabolak]] oleh karena dia telah membuat sumpah tidak akan kembali ke Balige dan bertemu dengan SIbagot Ni Pohan oleh karena sakit hatinya. Setelah berbagai upaya membujuk Silahisabungan tidak berhasil, Tuan Sihubil akhirnya mengambil inisiatif untuk mencuri tiga cucu Silahisabungan (Togu Raja, Lonsing Raja, dan Raja Bungabunga) dan membawanya ke Balige sebagai perwakilan dari Silahisabungan Sendiri. Namun di perjalanan Togu Raja dan Lonsing Raja berhasil menyelamatkan diri sehingga hanya Raja Bungabunga yang berhasil dibawa ke Balige. Kehadiran Raja Bungabunga ke Balige berhasil menurunkan hujan di daerah itu, di mana Silahisabungan menyusul kesana untuk menyelamatkan cucunya. Pada akhirnya Sibagot Ni Pohan dan Silahisabungan saling meminta maaf dan kembali berdamai, dan sebagai janji (''padan''), Silahisabungan memperkenankan Raja Bungabunga diangkat sebagai anak Angkat Tuan Sihubil dan tinggal di Balige sebagai peringatan perdamaian tersebut. Raja Bungabunga kemudian diberikan gelar Raja Parmahan oleh Tuan Sihubil dan mengusahakan sebagian tanah di Balige; kelak keturunan Raja Bungabunga/Raja Parmahan memangkumemakai marga [[Silalahi]], hal inilah yang menyebabkan mengapa ada tanah ulayat marga ulayat marga Silalahi di kawasan [[Toba Holbung]], tepatnya Balige.
 
== Sumber ==