Peristiwa Rengasdengklok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.122.104.170 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Myifn Tag: Pengembalian |
Agathavidya (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Kamar Bung Karno.jpg|ka|jmpl|300px|Kamar peristirahatan Bung Karno di rumah [[Djiaw Kie Siong]].]]
'''Peristiwa Rengasdengklok''' adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda, antara lain [[Soekarni]], [[Wikana]], [[D.N. Aidit|Aidit]], dan [[Chaerul Saleh]] dari perkumpulan "''[[Menteng 31]]''" terhadap [[Soekarno]] dan [[Hatta]]. Peristiwa ini terjadi pada
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta,
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, [[17 Agustus]] [[1945]], di lapangan IKADA (yang sekarang telah menjadi lapangan Monas) atau di rumah Bung Karno di
Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka [[Jusuf Kunto]] dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun, sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui [[Wikana]] dan Mr. [[Achmad Soebardjo]], kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo pergi ke Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, [[Fatmawati]], dan [[Guntur]]. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam, rombongan tersebut sampai di Jakarta.
Keesokan harinya,
== Latar belakang ==
|