Karena sulitnya akses transportasi umum ke stasiun ini, akhirnya stasiun ini beralih fungsi sebagai stasiun pemantau. Di depan bangunan stasiun didirikan monumen roda dan sayap dengan tulisan: "Di bumi inilah kita bermula", serta stasiun ini dibuka untuk umum maupun komunitas yang ingin mengetahui sejarah perkeretaapian di Indonesia.
Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persilangan dan persusulan antarkereta api.
Saat ini stasiun ini hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api saja, tidak melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang. Persilangan dan persusulan kereta api yang dilayani secara resmi di stasiun ini berdasarkan Gapeka 2017 revisi 1 Juni 2019 adalah:
* [[Kereta api Bangunkarta|KA Bangunkarta]] tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta]] (KA 55) bersilang dengan sesamanya tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] (KA 56) yang melintas langsung
* [[Kereta api Brantas|KA Brantas Tambahan]] tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]] (PLB 7032A) bersilang dengan [[Kereta api Matarmaja|KA Matarmaja]] tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] (KA 171) yang melintas langsung
* [[Kereta api Brantas|KA Brantas Tambahan]] tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] (PLB 7031A) bersilang dengan [[Holcim Indonesia|KA Semen Holcim]] tujuan [[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Karangtalun|Cilacap]] (KA 2732/2729) yang melintas langsung