Suling Emas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
k →Alur cerita: typo, replaced: terimakasih → terima kasih using AWB |
||
Baris 73:
Saat melanjutkan perjalanannnya, [[Kam Bu Song]] malah secara tidak sengaja membebaskan putra mahkota yang baru berusia 2 tahun dari penculikan 3 pembantu [[Couw Pa Ong]]. Hal ini menyebabkan dia dianugerahi beberapa keistimewaan dari raja, meski ditinggalkannya juga karena dia tidak betah dalam istana. 3 pembantu itu sendiri akhirnya pulang ke pulau Pek-coa-to, tetapi yang ditemukan adalah jasad [[Couw Pa Ong]] dan sastrawan [[Ciu Bun]] yang telah dingin, rupanya kedua orang tua yang bersahabat itu menemukan pencerahan setelah mendiskusikan kitab syair milik Bu Kek Siansu dan meninggal dalam ketenangan. Sayangnya, [[Bhe Kiu]] dan [[Bhe Ciu]], dua murid [[Couw Pa Ong]] yang sakti namun tidak waras, menjadi lepas kendali dan berhasil keluar pulau. Kelak 2 orang ini akan dikenal sebagai bagian dari Thian-te Liok-koai (Enam Iblis Dunia).
[[Kam Bu Song]] meneruskan perjalanannya menuju kediaman kakeknya di Nan-cao, tetapi dia lebih memilih cara santai sambil menebar kebaikan di semua tempat yang disinggahinya seperti yang dipesankan oleh mendiang gurunya. Dalam 5 tahun, namanya menjulang menjadi pembela keadilan yang disegani. Tapi sesampainya di Nan-cao, dia mesti berurusan dulu dengan beberapa orang karena dianggap mata-mata Sung. Tapi justru karena eperselisihan itulah dia bertemu dengan kakeknya, Pat-jiu Sin-ong [[Liu Gan]]. Mengetahui mempunyai cucu sakti bukan main, [[Liu Gan]] seperti kehabisan kata-kata
(Selesai)
|