Kereta api bisnis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengoperasian |
|||
Baris 2:
[[Berkas:KA_Sawunggalih_utama_2014-01-29_14-32.JPG|jmpl|Interior kereta kelas bisnis [[Kereta api Sawunggalih Utama|KA Sawunggalih Utama]] yang telah dilengkapi AC]]
[[Berkas:K2 AC Daop V 2014-02-21 16-23.jpeg|jmpl|Interior kereta bisnis AC milik [[Daerah Operasi V Purwokerto|Daop V Purwokerto]] yang
'''Kereta api bisnis''' adalah kelas [[kereta api penumpang|kereta penumpang]] di bawah kelas eksekutif
Kini, seluruh kereta kelas bisnis di indonesia telah dilengkapi dengan [[Penyejuk udara|penyejuk udara (AC)]]. Jumlah kursi dalam kereta campuran lebih banyak dibandingkan kereta api eksekutif yaitu sebanyak 64 penumpang, tetapi masih lebih sedikit dibandingkan kereta ekonomi yang kapasitasnya sebanyak 80/106 Penumpang. Sama seperti kelas ekonomi AC, setiap gerbong dilengkapi 6 unit AC.
Kereta bisnis pada umumnya ditarik [[lokomotif]] besar seperti [[CC201]], [[CC203]], atau [[CC204]]. Tetapi [[CC206]] kadangkala dioperasikan untuk menggantikan ketiga jenis lokomotif tersebut.▼
▲Kereta bisnis, pada umumnya ditarik [[lokomotif]] besar seperti [[CC201|CC 201]], [[CC203|CC 203]], atau [[CC204|CC 204]]. Tetapi [[CC206|CC 206]] kadangkala dioperasikan untuk menggantikan ketiga jenis lokomotif tersebut.
== Penomoran ==
Dengan berlakunya [[s:Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2010|Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2010]], penomoran diubah. Semua gerbong menggunakan format penomoran K2 ''x yy zz''. Artinya, K2 adalah gerbong bisnis, ''x'' adalah jenis penarik: 0 untuk lokomotif, 1 untuk Kereta Rel Listrik, 2 untuk Kereta Rel Diesel Elektrik, serta 3 untuk Kereta Rel Diesel Hidraulik; ''yy'' adalah tahun operasi, dan ''zz'' adalah nomor urut operasi. Contoh: '''K2 0 80 27 JAKK''', artinya
== Pengoperasian ==
Kereta api bisnis ini dibagi dua menjadi kereta api kelas campuran dan kelas bisnis saja.
Pada umumnya, harga tiket yang ditawarkan oleh PT KAI
Kereta kelas bisnis (termasuk kereta makan, kereta makan pembangkit) ada yang diproduksi tahun 1964, 1965, 1978, 1980, 1981, 1982, 1984, 1985, 1986, 1991, dan terakhir 1996. KA buatan 1978, 1982, dan 1986 adalah yang paling mendominasi. Awalnya, kereta api bisnis diimpor dari luar negeri, tetapi sejak tahun 80-an, kereta bisnis dapat diproduksi oleh PT INKA.
Baris 24 ⟶ 26:
=== Wacana penghapusan ===
Sebelum wacana penghapusan terlihat, sebenarnya kereta kelas bisnis sudah tidak diproduksi lagi sejak tahun 1996. Kereta kelas bisnis terakhir diproduksi oleh PT INKA Madiun sejumlah 3 unit pada masa itu. Sejak saat itu, PT INKA belum membuat KA bisnis baru lagi, karena rencananya, kereta kelas bisnis terancam dihapus.<ref name="vivanews" />
Kini banyak gerbong bisnis dimodifikasi menjadi aling-aling, kereta bagasi (bagasi bercat [[hijau]] 1 pintu), [[kereta wisata komersial di Indonesia|kereta wisata]] (Jawa, Sumatra, ''Imperial'', dan ''Priority''), kereta makan kelas eksekutif (M1), kereta pembangkit (P), dan ada yang diretrofit menjadi KA eksekutif (K1), karena terancam dihapus sesuai rencana.<ref name="vivanews">[http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/549255-kai-hapus-kereta-kelas-bisnis VivaNews: KAI Hapus Kereta Kelas Bisnis]</ref> Perlahan-lahan kereta bisnis juga diganti, seperti KA Fajar dan Senja Utama Semarang yang diganti dengan [[kereta api Menoreh|KA Menoreh]] (ekonomi AC), [[Kereta api Majapahit|KA Senja Kediri]] yang dulunya bisnis sekarang diganti dengan [[kereta api Majapahit|KA Majapahit]] kelas ekonomi AC, [[Kereta api Jayabaya|KA Jayabaya Utara]], yang dulu kelas bisnis dan diluncurkan kembali sebagai KA ekonomi AC sebagai Jayabaya saja, dan pada kereta campuran, terlihat bahwa kereta kelas bisnis lebih sedikit dibandingkan eksekutif, meskipun dulu kereta bisnis dalam satu rangkaian kereta campuran seperti Cirebon Ekspres, bisa lebih banyak dari eksekutifnya. Kereta bisnis juga perlahan dihilangkan pada kereta kelas campuran seperti Purwojaya, yang kelasnya telah menjadi eksekutif sepenuhnya.▼
Sejak tahun 2011, kebijakan penghapusan kelas bisnis pun mulai terlihat. Dimulai dengan banyaknya kereta kelas bisnis dimodifikasi menjadi kereta bagasi (bagasi bercat [[hijau]] 1 pintu), [[kereta wisata komersial di Indonesia|kereta wisata]] (Jawa, Sumatra, ''Imperial'', dan ''Priority''), kereta makan kelas eksekutif (M1), kereta pembangkit (P), dan ada yang diretrofit menjadi KA eksekutif (K1).<ref name="vivanews">[http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/549255-kai-hapus-kereta-kelas-bisnis VivaNews: KAI Hapus Kereta Kelas Bisnis]</ref> Sementara beberapa unit kereta bisnis yang sudah uzur dan tidak dapat dimodifikasi pun dipensiunkan.
▲
=== Penghapusan Kereta Bisnis ===
Kereta kelas Bisnis perlahan
==== Peremajaan Rangkaian Kereta Bisnis menjadi Kereta Ekonomi AC Plus dan Kereta Eksekutif Stainless Steel ====
|