Nurtanio Pringgoadisuryo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k perubahan pranala |
Fatihfajral (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 32:
Cita-citanya besar, keliling dunia dengan [[pesawat terbang]] buatan bangsanya. Untuk itu, disiapkanya pesawat ''Arev'' (''Api Revolusi''), dari bekas rongsokan [[Super Aero]] buatan [[Cekoslowakia]] yang tergeletak di [[Bandar Udara Kemayoran|Kemayoran]]. Karena dedikasinya yang tinggi, setelah Nurtanio gugur dalam penerbangan uji coba Arev, namanya diabadikan menjadi Industri Pesawat Terbang Nurtanio (sekarang IPT-Nusantara/IPTN/PT [[Dirgantara Indonesia]]).
Cita-cita dan keinginan serta kecintaannnya akan dunia kedirgantaraan sudah dia awali sejak masa [[Hindia Belanda]]. Nurtanio pada saat itu berlangganan majalah kedirgintaraan ''Vliegwereld'', dan menekuni masalah aerodinamika dan aeromodelling. Pada masa itu, Nurtanio sering mengadakan surat menyurat dan korespondensi dengan sesama pencinta Aeromodelling pada zaman Hindia Belanda.
== Junior Aero Club ==
Baris 68:
== Pesawat Gelatik dan merintis Aeroindustri ==
[[Berkas:Nurtanio Pringgoadisuryo 2003 Indonesia stamp.jpg|jmpl|Perangko [[Nurtanio Pringgoadisuryo]] keluaran tahun 2003]]
Pada masa Menteri Keamanan Nasional dijabat oleh Jenderal [[A.H. Nasution]] dan deputinya Jenderal [[Hidajat Martaatmadja]], Nurtanio memperoleh kredit dari [[Polandia]] sebesar 1,5 juta dollar Amerika Serikat untuk Depot Penyelidikan, Percobaan dan Pembuatan AURI menjadi LAPIP (Lembaga Persiapan Industri Penerbangan yang merupakan cikal bakal IPTN nantinya). Caranya, dengan alih teknologi produksi melalui perakitan pesawat pertanian [[PZL-104 Wilga]] yang dinamai Gelatik oleh Presiden [[Soekarno]]. Dalam mengajukan proposalnya, Jenderal Nasution maupun Jenderal Hidayat sangat terkesan oleh sifat Nurtanio yang begitu realistis dan tidak muluk-muluk.
Baris 109:
[[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]] (TNI AU) memberikan anugerah kepada Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie dan Alm Laksamana Muda (Anm.) Nurtanio sebagai Bapak Dirgantara Indonesia di Acara Resepsi HUT TNI AU ke-73 di Halim Perdanakusuma, Selasa 9 April 2019. Pemberian anugerah tersebut diberikan langsung oleh [[Panglima TNI]] [[Hadi Tjahjanto|Marsekal TNI Hadi Tjahjanto]] kepada BJ Habibie dan perwakilan keluarga Nurtanio.
Habibie merupakan The Founding Father bagi industri dirgantara nasional. [[B. J. Habibie|BJ Habibie]] yang menjadi Presiden Direktur Industri Pesawat Terbang Nurtanio. Lalu perusahaan itu berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Lalu pada 2000, IPTN direstrukturisasi dan berganti nama menjadi Dirgantara Indonesia.<ref>[https://minanews.net/habibie-terima-anugerah-bapak-dirgantara-indonesia-di-hut-tni-au-ke-73/ "Habibie dan Nurtanio Terima Anugerah Bapak Dirgantara Indonesia"] </ref><ref>[https://batampos.co.id/2019/04/10/anugerah-bapak-dirgantara-untuk-habibie-dan-nurtanio/" Nurtanio Terima Anugerah Bapak Dirgantara Indonesia"] </ref>
== Referensi ==
|