Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
'''Turi''' (''Sesbania grandiflora'') merupakan [[pohon]] kecil anggota [[familia|suku]] [[Fabaceae]]. Tumbuhan dengan banyak kegunaan ini asalnya diduga dari [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara]], tetapi sekarang telah tersebar ke berbagai daerah tropis dunia.
 
Di banyak daerah, pohon ini dikenal sebagai ''turi'' ([[bahasa Jawa|Jw.]], [[bahasa Sunda|Sd.]], [[Ternate|Tern.]], [[Tidore|Tid.]], [[Halmahera|Hal.]], [[Sangihe|Sang.]], [[Alor]]); namun juga ''toroy'' ([[bahasa Madura|Md.]]), ''tuwi'' ([[bahasa Bali|Bl.]]), ''turing, suri'' ([[Sulawesi Utara|Sulut]]), ''tuli'' ([[Talaud|Tal.]]), ''palawu'' ([[bahasa Bima|Bm.]]), ''gala-gala'' ([[Timor]]), ''ngganggala, kalala'' ([[Rote]]),<ref name="heyne">{{aut|Heyne, K.}} 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' '''2''': 971-972. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor.</ref> ''suri'' ([[Mongondow|Mdw.]]), ''uliango'' ([[Bahasa Gorontalo|Gtl.]]), ''tanunu'' ([[Bahasa Sumba|Smb.]]), ''kayu jawa'' ([[Baree]] dan [[Bahasa Makassar|Mks.]]), ''ajatulama'' ([[Bahasa Bugis|Bgs.]]).<ref name=TuriVLSM/> Nama [[bahasa Inggris|inggrisnyaInggrisnya]], ''agathi'', dipinjam dari namanya dalam [[bahasa Bengali]], ''agati''.<ref name="icraf">ICRAF Agroforestry Tree Database: [http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/products/afdbases/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=1519 ''Sesbania grandiflora''], diakses pada 5/02/2013</ref>
 
== Deskripsi ==
[[Berkas:Starr_050518-1632_Sesbania_grandiflora.jpg|jmpl|200px|kiri|Turi, menunjukkan bunga dan buah]]
Turi merupakan [[pohon]] yang berkayu lunak dan berumur pendek. Tingginya dapat mencapai 5-12 [[meter|m]].{{sfn|Tim Redaksi||p=249}} [[Akar]]nya berbintil-bintil dan berguna untuk menyuburkan [[tanah]].{{sfn|Sastrapradja et al.|1980c|p=73}} [[Bunga]]nya besar dan keluar dari rantingnya. [[Bunga]]nya apabila mekar, berbentuk seperti [[kupu-kupu]].{{sfn|Tim Redaksi||p=249}} Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih.{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} Ada juga yang berwarna gabungan kedua-duanya.{{sfn|Sastrapradja et al.|1980c|p=73}} Letaknya menggantung dengan 2-4 bunga dan bertangkai, kuncupnya berbentuk sabit.{{sfn|Tim Redaksi||p=249}} [[Ranting]]nya menggantung, kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatankecokelatan. Kulit luarnya ini tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan dengan lapisan gabus yang mudah terkelupas. Pada bagian dalam, [[batang]]nya berlendir dan berair{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} yang berwarna merah, dan rasanya pahit.{{sfn|Dharma|1987|p=202}} Percabangan baru keluar apabila panjangnya sudah mencapai 5 meter. Daunnya majemuk{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} dan tersebar.{{sfn|Tim Redaksi||p=249}}
 
Memiliki daun penumpu sepanjang 1/2-1 [[cm]]. Anak daunnya bentuknya jorong memanjang, rata, dan menyirip genap. Panjang tangkai daun 20–30&nbsp;cm. Tangkainya pendek, dan setiap tangkai berisi 20-40 pasang anak daun. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih.{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} [[Buah]]nya berbentuk polong, meggantungmenggantung, bersekat, dengan panjang 20-55 [[cm]], sewaktu muda berwarna hijau, dan sudah tua berwarna kuning keputih-putihan. Sedangkan [[biji]]nya berbentuk bulat panjang, dan berwarna coklatcokelat muda.<ref name=TuriVLSM/>
 
== Persebaran dan habitat ==
Baris 68:
Daun-daun turi juga dapat dipergunakan untuk makanan ternak{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} dan [[pupuk hijau]].{{sfn|Ong|2008|p=27}}
 
Banyak catatan yang menunjukkan bahwa turi merupakan hijauan pakan yang disukai [[ruminansia]] dan bernilai [[nutrisi]] tinggi.<ref name="prosea4"/> Setiap 100 [[gram|g]] berat kering, daun-daun turi mengandung sekitar 36% [[protein]] kasar dan 9600 IU [[vitamin A]].<ref name="icraf"/> Konsentrasi [[nitrogen|N]] pada dedaunan itu sekitar 3,0–5,5%, dan lebih tinggi lagi pada biji, yakni hingga 6,5%. Ketecernaan dedaunan itu berkisar antara 65–73%, dengan kandungan serat kasar yang rendah (5–18%). Dan meskipun hijauan ini diketahui mengandung [[saponin]] dan [[tanin]], sejauh ini tidak ada reaksi toksik yang terjadi padpada ruminansia. Akan tetapi pemanfaatannya bagi hewan berperut tunggal (monogastrik) perlu berhati-hati, karena pakan ini bersifat mematikan bagi [[ayam]].<ref name="prosea4">{{aut|Heering, J.H. & R.C. Gutteridge}}. 1992. [http://proseanet.org/prosea/e-prosea_detail.php?frt=&id=1918 ''Sesbania grandiflora'' (L.) Poir.] [Internet] Record from Proseabase. L.'t Mannetje and R.M. Jones. (Editors). ''Forages''.: Plant Resources of South-East Asia '''4''': 196-198. PROSEA (Plant Resources of South-East Asia) Foundation, Bogor, Indonesia. Accessed from Internet: 5-Feb-2013</ref>
 
Berikut ini adalah zat kimia yang terkandung dalam turi yang menyebabkan baik untuk dimakan ternak:{{sfn|Rukmana|2005|p=29}}
Baris 107:
Pada tahun 1984, belalang kayu menyerang tanaman [[kelapa]], pisang, [[cemara]], dan juga turi di wilayah [[Kebumen]] dan [[Tegal]].{{sfn|Pracaya|2008|pp=42-43}} Beruntung, salah satu cara untuk mengusir hama belalang kayu adalah dengan menanam turi yang mengundang kumbang endol (''Mylabris putulata''). Turi juga ditanam untuk membasmi [[belalang kayu]] (''Valanga nigricornis zehntneri''). Ini dimaksudkan untuk mengundang [[kumbang endol]]. Kumbang dewasa menyukai bunga turi, sementara [[larva]]nya akan memakan [[telur]]-telur belalang.{{sfn|Pracaya|2008|p=45}}
 
Turi juga bermanfaat sebagai pagar hidup. Maksudnya disinidi sini adalah sebagai penghalang [[bibit]] [[sayur]]an dari gangguan-gangguan ruminansia seperti [[ayam kampung]]. Slamet Soeseno, penulis buku sayuran [[Indonesia]] mencatat bahwa pagar hidup dapat dibuat berselang-seling. Misalnya, turi berselang-seling dengan [[kelor]] dan [[singkong]].{{sfn|Soeseno|1985|p=8}}{{sfn|Soeseno|1985|p=3}} Maka dari itu, tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk memagari bibit tanaman sayuran, semisal dengan [[bambu]] ataupun [[tembok]] setengah badan ber[[kawat]] [[kasa]].{{sfn|Soeseno|1985|p=8}}
 
== Referensi ==