Sekaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perayaan: Perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 114.5.211.244) dan mengembalikan revisi 15228011 oleh LaninBot: salah
Baris 9:
 
=== Perayaan ===
Menurut Puger (20002002), awal mula dan maksud perayaan Sekaten dapat ditarik sejak mulainya kerajaan-kerajaan Islam di tanah Jawa, yaitu zaman [[Kesultanan Demak]]<ref>Puger, GPH. 2002. ''Sekaten''. Karaton Surakarta: Kapustakan Sono Pustoko Karaton Surakarta</ref>. Sekaten diadakan sebagai salah satu upaya menyiarkan agama [[Islam]]. Karena orang Jawa saat itu menyukai [[gamelan]], pada hari raya Islam yaitu pada hari lahirnya Nabi Muhammad di halaman [[Masjid Agung Demak]] dimainkanlah gamelan, sehingga warga masyarakat berduyun-duyun datang di halaman masjid untuk mendengarkan gamelan dan sekaligus khutbah-khutbah mengenai keislaman.
 
Tradisi arak-arakan semacam sekaten, menurut satu cerita rakyat yang digali oleh Saddhono, telah dilakukan pada masa Kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak, sebagai pelanjut dari "wahyu" kerajaan, mencoba meneruskan tradisi tersebut atas saran dari [[Wali Sanga]]<ref>[http://kundharu.staff.uns.ac.id/dunia-diksastrasia/tradisi-sekaten-surakarta/ Saddhono, K. tanpatahun. Tradisi Sekaten di Keraton Kasunanan Surakarta: Kajian Alternatif Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah. ''Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan'']</ref>.