Masjid Agung Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fery Hartono (bicara | kontrib)
menambah aksara Sunda
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten Lama, tepatnya di desa [[Banten, Kasemen, Serang|Banten]], sekitar 10 km sebelah utara [[Kota Serang]]. Akses ke lokasi dapat dituju dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Dari terminal Terminal Pakupatan, Serang menggunakan bis jurusan Banten Lama atau mencarter mobil angkutan kota menuju lokasi selama lebih kurang setengah jam.
== Arsitektur ==
Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip [[pagoda]] [[Cina|ChinaTiongkok]] yang juga merupakan karya arsitek CinaTionghoa yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.
 
Di masjid ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya. Yaitu makam [[Sultan Maulana Hasanuddin]] dan istrinya, [[Sultan Ageng Tirtayasa]], dan [[Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar]]. Sementara di sisi utara serambi selatan terdapat makam [[Maulana Muhammad dari Banten|Sultan Maulana Muhammad]] dan [[Sultan Zainul Abidin]], dan lainnya.
 
Masjid Agung Banten juga memiliki paviliun tambahan yang terletak di sisi selatan bangunan inti Masjid ini. Paviliun dua lantai ini dinamakan Tiyamah. Berbentuk persegi panjang dengan gaya [[arsitektur]] [[Belanda]] kuno, bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel.