Hardjonagoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Ia juga senang mendengarkan mereka menembang dan mendongeng tentang [[Dewi Sri]] dan berbagai cerita tradisional Jawa. Dari mereka ia belajar mengenal [[mocopat]], [[dalang|pedalangan]], [[gending]], [[Hanacaraka]], dan tarian Jawa.
 
Tik Swan dikirim bersekolah di Neutrale Europesche Lagere School bersama warga kraton, anak-anak ningrat, anak-anak pemuka masyarakat, dan anak-anak pembesar Belanda. Ini disebabkan karena kedua orangtuanya adalah keturunan pemuka masyarakat Tionghoa pada saat itu. Ayahnya adalah cucu dari ''[[Lieutenant der Chinezen]]'' di [[Boyolali]] sedangkan ibunya cucu ''[[Lieutenant der Chinezen]]'' dari [[Surakarta]].
 
Tidak jauh dari rumah kakeknya, tinggallah Pangeran [[Hamidjojo]], putra [[Paku Buwana X]], seorang indolog lulusan [[Universitas Leiden]] dan juga penari Jawa klasik. Di rumah sang pangeran selalu diadakan latihan tari yang sejak awal sudah mempesona Tik Swan. Sementara itu Pangeran [[Prabuwinoto]] membangkitkan minat Go Tik Swan pada karawitan Jawa.