Kemlakagede, Tengahtani, Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tag: VisualEditor Suntingan seluler lanjutan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan seluler lanjutan
Baris 14:
==Sejarah==
===Legenda ===
Berdasarkan catatan sejarah pada masa kerajaan Pajajaran di wilayah Cirebon, berdiri kerajaan kerajaan kecil antara lain Saunggalah [[Kuningan]], Talagamanggung dan [[Rajagaluh, Majalengka]], Wanagiri Palimanan, Surantaka Kapetakan, Singapura di Astana dan Japura di Astanajapura yang rajanya diangkat oleh Maharaja Pajajaran.<ref name=web>{{Cite web|url=http://kemlakagede.desa.cirebonkab.go.id/?page_id=994|title=Sejarah Desa – Website Resmi Desa Kemlakagede|language=en-US|access-date=2019-08-02}}</ref>
 
Pada akhir musa kejayaan Pajajaran disekitardi sekitar Pantai Utara atau wilayah Timur Pajajaran bermunculan pemukiman-pemukiman penduduk yang selanjutnya berkembang menjadi pedukuhan /atau desa. Salah satu Pedukuhan itu adalah Kemlaka yang wilayahnya meliputi Kemlaka Gede dan sebagian Desa Pilangsari sekarang, yang dibuka oleh Raden Mas Zakaria atau Ki Gede Buyut Raden Kemlaka (Ki Gede Kemlaka) yang bergelar Ki Muntalarasa. Nama "Kemlaka" berasal dari nama Pohon sejenis cireme/ciremai[[cermai]] yang awalnya banyak tumbuh diwilayahdi wilayah ini.<ref Buahnyaname kecil= namunweb rasanya agak masam dan sepet, saat ini Kemlaka termasuk Pohon langka dan sulit dijumpai di Desa Kemlaka./>
 
Kemlaka merupakan sebuah wilayah yang strategis sehingga dalam perjalanan sejarahnya berhasil menorehkan prestasi yang tidak kecil bagi perkembangan Kerajaan Islam Cirebon melalui tokoh tokohnya yang sangat melegenda seperti '''Ki Buyut Muji''' dan '''Ki Layaman''' disamping '''Ki Buyut''' '''Kemlaka'''. Wilayah Kemlaka yang sebeiumnya rnerupakan sebuah pedukuhan biasa menjadi wilayah administratif dalam lingkungan Kerajaan Islam. Disebelah Timurnya adalah pedukuhan Tedeng yang dipimpin oleh Ki Gede Tedeng yang terkenal dengan disiplin keprajuritannya.