Lokomotif E10: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 31:
 
=== Pembelian lokomotif ===
Untuk meningkatkan kebutuhan akan pengangkutan [[batu bara]] dari [[Tambang Batu Bara Ombilin|Ombilin]], [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] (SSS) memutuskan mengganti lokomotif-lokomotif uap tua yang dianggap tidak mampu lagi menarik KA batu bara dengan jumlah gerbong yang banyak. Lokomotif-lokomotif besar dipilih karena kuat menanjak, berdaya besar, serta mampu menarik lokomotiflebih uapbanyak dalamkereta jumlahpenumpang banyakmaupun gerbong. Lokomotif yang dahulunya diberi nomor seri SSS 104–125 ini diproduksi oleh Esslingen di Jerman serta SLM di Swiss. Ada 22 unit lokomotif beroperasi, dengan perincian SSS 104–112 dan 119–121 diproduksi oleh SLM, Swiss serta sisanya Esslingen, Jerman. Pengadaan lokomotif ini dilakukan pada tahun 1921, 1926, dan 1928.<ref name=":0" /><ref name=":1">{{Cite web|url=http://keretapi.tripod.com/steamroster.html|title=Steam Locomotive Roster, Page 1|website=keretapi.tripod.com|access-date=2019-08-02}}</ref> Lokomotif lainnya yang juga dimasukkan dalam kelas SSS 1''xx'' adalah [[Lokomotif D18|D18]] dengan jumlah 3 unit.
 
Pasca-kemerdekaan 17 lokomotif baru ditambahkan juga dengan nomor seri E10, sehingga total unit lokomotif ini adalah 39 unit. Sepuluh unit pertama diproduksi oleh Esslingen; 7 sisanya diproduksi pada tahun 1967 oleh Nippon Sharyo, dan dianggap sebagai lokomotif uap terakhir yang diproduksi oleh Nippon Sharyo. Lokomotif ini beroperasi untuk angkutan penumpang dan batu bara hingga pertengahan dekade 1980-an.<ref>Kautzor, 2010 Continental Ry. Jrnl. #163</ref>