Pengguna:Nederlandse Leeuw/IW: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan seluler lanjutan
Baris 18:
Selama [[The Satanic Verses|perselingkuhan]] [[Salman Rushdie|Rushdie]], Ibn Warraq memperhatikan bahwa sering ada serangan kritis terhadap agama Kristen dan Yahudi, tetapi tidak pernah pada Islam, yang - menurut Warraq - mencoba mengendalikan setiap aspek kehidupan individu, memberikan "tidak ada ruang untuk berpikir mandiri." Dia mengharapkan berbagai intelektual di Barat untuk membela Rushdie dan nilai-nilai seperti kebebasan berekspresi, tetapi "bukannya membela Rushdie dan haknya atas kebebasan berekspresi, mereka mengutuknya; mereka menyalahkan korban."<ref name="Grothe">{{cite web|last1=Grothe|first1=D.J.|title=Ibn Warraq - Why I Am Not a Muslim |url=http://www.pointofinquiry.org/ibn_warraq_why_i_am_not_a_muslim/ |work=Point of Inquiry |accessdate=22 June 2014}}</ref> Karena itu, Warraq mulai menulis untuk ''Free Enquiry Magazine'', publikasi humanis sekuler Amerika, tentang topik-topik seperti ''Mengapa Saya Bukan Muslim''.<ref name="World Magazine Dissident Voices"/><ref>{{cite web|work=Boston Globe |date=August 2003 |author=Lee Smith |url=http://www.boston.com/news/globe/ideas/articles/2003/08/17/losing_his_religion_boston_globe?mode=PF |title=Losing his religion |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20031009111313/http://www.boston.com/news/globe/ideas/articles/2003/08/17/losing_his_religion_boston_globe?mode=PF |archivedate=9 October 2003}}</ref> "Kedaulatan dalam Islam," kata Warraq dalam sebuah wawancara tahun 2006, "terletak pada Tuhan, sedangkan dalam hak asasi manusia, dalam demokrasi, misalnya, kedaulatan terletak pada manusia. Dan, hak asasi manusia, deklarasi universal hak asasi manusia, pada beberapa kesempatan, berbenturan dengan berbagai aspek hukum Islam, terutama dalam perlakuan terhadap perempuan dan non-Muslim. " Selain itu, Warraq menyatakan keprihatinan tentang kebebasan beragama: "Dalam Islam, Anda tidak memiliki hak untuk meninggalkan agama Anda. Anda terlahir sebagai seorang Muslim dan itu saja. Kemurtadan, artinya, meninggalkan agama Anda dalam Islam, Dapat dihukum mati."<ref name="Grothe"/>
 
Ibn Warraq terus menulis dengan beberapa karya memeriksa historiografi dari Al-Qur'an dan Muhammad . Buku-buku lain membahas topik nilai-nilai humanis sekuler di kalangan umat Islam. Dalam ''The Origins of The Quran: Esai Klasik tentang Kitab Suci Islam '', Ibn Warraq memasukkan beberapa penelitian Theodor Nöldeke .
 
Pada 2005, Warraq menghabiskan beberapa bulan bekerja dengan Christoph Luxenberg , yang menulis tentang penafsiran Sura vs. Arab tentang ayat Alquran.<ref>Center for Inquiry, Volume 9 Edisie 5, Juli 2005. Cendekiawan Qur'an Christoph Luxenberg telah mencoba menunjukkan bahwa banyak ketidakjelasan Quran menghilang jika kita membaca kata-kata tertentu sebagai bahasa Syria dan bukan bahasa Arab. Ini akan mencakup, misalnya, menafsirkan kembali janji perawan di akhirat sebagai janji untuk minuman dingin dan makanan enak. Karya Luxenberg telah diterima dengan baik di kalangan cendekiawan Islam, dan kritikus terpandang Ibn Warraq menganggapnya sebagai buku paling penting yang pernah ditulis di Alquran. Dalam serangkaian tiga kuliah, Warraq, yang telah menghabiskan beberapa bulan bekerja dengan Luxenberg, akan memberikan ringkasan penelitian Luxenberg."<!---missing URL---></ref>
 
Pada Februari 2006, ia berpartisipasi dengan beberapa spesialis lain di Konferensi Peringatan [[Pim Fortuyn]] tentang Islam di [[Den Haag]] (17-1917–19 Februari 2006).<ref>[http://www.militantislammonitor.org/article/id/1675 Pim Fortuyn Memorial Conference on Islam in The Hague on Militant Islam Monitor.]</ref><ref>[http://www.brusselsjournal.com/node/840 Pim Fortuyn Memorial Conference on Islam in The Hague on The Brussels Journal.]</ref>
 
Pada bulan Maret 2006, sebuah surat yang ia tandatangani bersama berjudul ''MANIFESTO: Bersama-sama menghadapi totaliterisme baru'' dengan sebelas orang lainnya (terutama [[Salman Rushdie]]) diterbitkan sebagai tanggapan atas protes keras dan mematikan di dunia Islam di sekitar [[Kontroversi kartun Nabi Muhammad Jyllands-Posten|kontroversi kartun]] ''[[Jyllands-Posten]]'' [[Muhammad]].<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/4763520.stm|title=Writers issue cartoon row warning|newspaper=BBC|date=March 1, 2006|accessdate=May 15, 2013}}</ref>
 
== Pengasingan ==
Sebelum 2007, Ibn Warraq menolak untuk menunjukkan wajahnya di depan umum. Ini karena kekhawatiran akan keselamatan pribadinya dan juga karena keinginannya untuk bepergian untuk melihat keluarganya di Pakistan tanpa ditolak akses ke negara-negara mayoritas Muslim. Wajahnya pingsan di situs web Lembaga Sekularisasi Masyarakat Islam.<ref>{{Cite web |url=http://www.secularislam.org/blog/post/summit/3/Speakers |title=Speakers |work=Secular Islam Summit |publisher=SecularIslam.org |date=2006 |accessdate=4 August 2019 |archiveurl=http://web.archive.org/web/20080415210737/http://www.secularislam.org/blog/post/summit/3/Speakers |archivedate=15 April 2008}}</ref>
 
== Catatan ==