Toksoplasmosis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Mengembangkan subjudul "Penyebab" dan "Penularan", referensi akan ditambahkan pada suntingan selanjutnya.
Tag: Suntingan seluler lanjutan
RianHS (bicara | kontrib)
k Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS Suntingan seluler lanjutan
Baris 30:
Kucing merupakan hewan yang berperan penting dalam penyebaran toksoplasmosis karena mereka merupakan inang definitif yang menyebarkan oosista ke lingkungan. Akan tetapi, kasus toksoplasmosis pada kucing pada umumnya tidak menunjukkan tanda yang spesifik dan bersifat subklinis. Infeksi yang terjadi melalui oosista dari kucing kurang berperan menimbulkan toksoplasmosis jika dibandingkan dengan infeksi yang diperoleh melalui daging yang mengandung sista.
 
Manusia dapat terinfeksi karena menelan oosista infektif yang tersebar di air dan tanah, sista jaringan pada daging yang kurang matang, melalui transfusi darah, transplantasi, kecelakaan laboratoris, atau secara kongenital. Penularan pada manusia paling sering terjadi melalui konsumsi daging yang mentah atau kurang matang, terutama daging [[domba]] dan [[babi]]. Cara penularan lain yang sering terjadi adalah melalui sayuran mentah yang tidak dicuci sebelumnya. Sayuran ini tercemar oosista yang berasal dari tinja kucing. Oosista infektif yang berada di lingkungan juga dapat mencemari air yang dapat menjadi sumber penularan jika diminum oleh manusia atau hewan lain.
 
Oosista sendiri tidak bersifat infektif pada saat pertama kali dikeluarkan bersama dengan tinja kucing. Ia membutuhkan waktu beberapa hari untuk bersporulasi agar dapat menjadi infektif, sehingga kontak langsung dengan kucing diduga tidak menjadi faktor risiko bagi penularan toksoplasmosis. Cara pemeliharaan kucing di dalam rumah agar tidak memakan rodensia dan burung, tidak memberi makan kucing dengan daging mentah, serta mengontrol populasi inang perantara yang potensial, seperti rodensia dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kucing terpapar ''T. gondii''.