Kaliurip, Bener, Purworejo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tankinira (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tankinira (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 23:
Tak heran bila dikemudian hari para prajurit setia itu menjadi tokoh masyarakat (pepundhen) yang disegani dan dihormati hingga kini.
 
Begitu pula dengan Demang Keti WijdoyoWidjoyo, ia memutuskan untuk pulang kembali ke Mataram melalui jalur pintas dengan memotong bukit Menoreh, sebuah bukit yang pernah dijadikan tempat kholwat (menyepi) Pangeran Benowo.
 
Untuk melepas lelah karena perjalan jauh, Ki Demang Keti Widjoyo memutuskan istirahat di pedukuhan sebelah barat sungai kodil. Kehadirannya disambut gembira dan suka cita oleh warga dengan jamuan makanan yang melimpah. Sikap Ki Demang yang santun dan rendah hati dalam berbaur, membuat Eyang Kromo Dipo (sesepuh dhukuh) meyakini bahwa dia seorang yang berilmu tinggi, ia pun meminta kepada Ki Demang dan beberapa prajurit lainnya untuk tinggal beberapa waktu guna berbagi pengalaman dan keilmuan kepada warga.