Albert Hermelink Gentiaras: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 64:
Proses pembongkaran makam Mgr. Hermelink yang diperkirakan akan selesai pada pukul 10.00 ternyata meleset, karena makam itu cukup dalam dan ditutup dengan adukan semen yang kuat dan juga ditutup dengan balok-balok semen yang keras sehingga memakan waktu yang lama untuk membongkar itu semua. Walau memakan waktu, tetapi akhirnya sampai juga pada peti jenazah. Hanya saja tempat peletakan peti jenazah itu dipenuhi dengan air. Peti jenazah terbuat dari kayu jati ukiran dan ternyata setelah terendam selama 27 tahun tidak mengalami kerusakan sedikitpun dan hanya peliturnya yang sudah hilang. Ketika diangkat, para pembongkar kewalahan karena peti berat sekali sehingga terpaksa menggunakan derek. Sesampainya di atas, peti lalu dibuka dan baru diketahui bahwa di dalam peti, jenazah pun dipenuhi dengan air, sehingga jenazah tampak mengapung. Jenazah tidak seperti yang diduga sebab, jenazah bukanlah tulang belulang yang tak dapat dikenali lagi, melainkan justru masih dikenali. Jenazah belum hancur, melainkan beberapa bagian tampak "utuh" walau tak sempurna. Di dalam jubah uskup yang kotor oleh air keruh itu masih dirasakan/kelihatan isi tubuhnya; yang jelas masih kelihatan kepala bagian muka namun rambut sudah rontok. Kaki, tangan, dan hampir seluruh tubuh dirasakan masih ada. Setelah melihat kenyataan seperti itu, maka proses pemindahan jenazah ke peti yang lain (baru) diurungkan. Kemudian dengan hati-hati para suster FSGM dan seorang sepuh bernama Pak Hartoyo dibantu beberapa umat mengeluarkan air dari dalam peti sambil membersihkan jenazah dengan sangat hati-hati, karena kalau tidak bagian-bagian dari tubuh jenazah Mgr Hermelink diperkirakan akan rontok. Setelah semuanya selesai, kasula diselipkan di bawah salibnya yang terkalung, di atas tubuhnya; peti dan tutupnya diplitur kembali.<ref>http://www.tribunnews.com/regional/2010/07/16/mgr-alberteus-hermelink-27-tahun-terkubur-jasadnya-masih-utuh</ref><ref>http://nasional.kompas.com/read/2010/07/18/14074894/27.Tahun.Dikubur.Romo.Kanjeng.Utuh</ref>
Pada kesempatan jenazah dirawat (belum selesai) pada pukul 12.00-12.40 dipersembahkanlah Misa Kudus, yang dipimpin oleh Vikjend Keuskupan Tanjungkarang, RD. Piet Yoenanta Sukowiluyo, dan didampingi oleh RP. P.Gunawan, SCJ (Romo Paroki Pringsewu), Th. Suratno, SCJ, M.T. Joko S, SCJ dan diikuti oleh para [[suster]], [[bruder]] dan sebagian umat awam beriman yang pada kesempatan itu hadir untuk menyaksikan pembongkaran jenazah Mgr. Hermelink Gentiaras, SCJ. Karena mendapat informasi dan arahan dari Mgr. Henrisoesanta yang saat itu sedang mengikuti Raker Regio Jawa dan Tanjungkarang di [[Bandung]], setelah semuanya selesai, jenazah Mgr. Hermelink kemudian disemayamkan di kapel makam yang baru dibangun. Mgr. Henri akan datang dan menyaksikan jenazah tersebut setelah pulang dari Raker. Namun karena acara yang begitu padat, Mgr. Henri kemungkinan besar baru pada tanggal [[22 Juli]] [[2010]] mendatang akan diadakan pemberkatan makam dan kapel baru itu olehnya. Selama jenazah Mgr. Hermelink disemayamkan di kapel makam, banyak umat, tidak hanya dari Pringsewu tetapi juga dari beberapa paroki yang ada di [[Keuskupan Tanjungkarang]], bahkan dari luar [[Lampung|Provinsi Lampung]] datang untuk menjenguk dan mendoakan silih berganti.<ref>http://indonesia.ucanews.com/2010/07/12/pemindahan-jenazah-mgr-hermelink-yang-masih-‘utuh’/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Referensi ==
|