Abdurrahman Mohammad Fachir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
== Pendidikan ==
Fachir menyelesaikan pendidikan dasarnya di [[Banjarmasin]], lalu pada tahun 1972 berhijrah ke [[Pulau Jawa]] untuk mengenyam pendidikan tingkat menengah di [[Pondok Pesantren Modern Gontor|Pondok Pesantren Darussalam Gontor]], tapi dalam seleksi ujian masuk Fachir tidak lulus. Ia kemudian
Tahun 1978, Fachir bertolak menuju ibukota guna melanjutkan kuliah di Fakultas Sastra dan Bahasa Arab [[IAIN Syarif Hidayatullah]] [[Jakarta]] (sekarang [[UIN Syarif Hidayatullah]] [[Jakarta]]). Selama kuliah di "Kampus Pembaharu" yang beralamat di [[Ciputat]], Fachir aktif berorganisasi di [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI). Di antara ketua umum HMI Cabang Ciputat pada masa Fachir menjadi aktifis HMI adalah [[Azyumardi Azra]] (periode 1982-1983).
Baris 67:
Semua presiden [[Indonesia]] selalu mengunjungi [[Mesir]], kecuali [[Presiden]] [[Habibie]] yang singkat masa jabatannya (17 bulan). Sementara kunjungan terakhir [[Presiden]] [[Hosni Mubarak]] ke [[Indonesia]] dilakukan pada tahun 1983.
Ketika menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan sebagai [[Duta Besar|Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh]] [[Republik]] [[Indonesia]] untuk [[Mesir|Republik Arab Mesir]] kepada [[Presiden]] [[Mesir]], [[Hosni Mubarak]], tanggal [[16 Juni]] [[2008]], Fachir menyampaikan salam hangat [[Presiden]] [[RI]] dan menyampaikan secara langsung pesan khusus [[Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] kepada [[Presiden]] [[Hosni Mubarak]] bahwa Pemerintah dan Rakyat [[Indonesia]] menantikan
=== Fungsi Ekonomi ===
|