Dasima (Nurhani) adalah nyai (selir) warga Inggris Edward William. Bersama putri mereka, Nancy, keduanya tinggal di sebuah rumah dekat [[Medan Merdeka|Lapangan Gambir]] di Batavia (sekarang [[Jakarta]]). Kehidupan bahagia mereka terusik setelah kusir [[delman]] Samioen jatuh cinta dengan Dasima meski sudah menikah dengan Hajati. Ia memakai guna-guna untuk mendapatkan cintanya dan meminta seorang pedagang telur, Mak Boejoeng, untuk menakut-nakuti Dasima dengan cara memberitahunya bahwa ia telah melakukan [[zina]].
Samioen akhirnya berhasil dan Dasima tinggal bersamanya dan Hajati. Emas dan perhiasannya ikut dibawa serta. Hajati setuju Samioen [[Poligami dalam Islam|berpoligami]] karena ia pun menginginkan hartanya Dasima sehingga bisa dipakai berjudi. Setelah Dasima sadar telah dipermainkan, ia mulai menjaga sisa kekayaannya. Agar Samioen bisa menguasai sisa kekayaan Dasima, ia pun mempekerjakan preman bernama Poeasa dan bersama-sama berencana membunuh Dasima. Pada suatu malam, ketika Dasima sedang mendengarkan cerita, kedua pria tersebut menggerebek dan membunuhnya. Mereka melempar jasadnya ke sungai. Samioen dan Poeasa kemudian ditangkap dan [[Hukuman gantung|dihukum gantung]] atas kejahatan mereka.