Gatut Kusumo Hadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lisaaa6 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-\bDi tahun\b +Pada tahun, -\bdi tahun\b +pada tahun)
Baris 10:
 
== Pensiun ==
Pensiun dari pangkat letnan satu, Gatut kembali ke [[Kota Malang|Malang]] untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Tinggi (SMT). Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan ke [[Universitas Indonesia]], namun berhenti di tengah jalan karena tidak betah juga. Hidupnya selama menganggur dimanfaatkan untuk membaca buku karena Gatut tidak suka bekerja. Gatut juga bergabung menjadi kader seksi pemuda PSI sampai akhirnya di konferensi 27 November 1952, ia terpilih menjadi Ketua Gerakan Pemuda Sosialis (GPS) sampai ia menghembuskan napas terakhir dipada tahun 1996. Walau PSI dilarang sejak 17 Agustus 1960, pertemuan masih ada.
<br />
 
Baris 22:
Gatut belajar mengenai perfilman secara otodidak. Kesehariannya membaca buku dan rajin berdiskusi dengan [[Nya' Abbas Akup|Nyak Abbas Akup]], membuatnya debut di dunia perfilman tahun 1964. Film itu dirilis tahun 1966 dengan judul ''Penyebrangan''. Mengisahkan pasukan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) dengan Meriam Blorok-nya. Gatut sendiri berperan menulis skrip, dan berdasarkan kisah nyata yang ia alami sendiri.
 
Tahun 1985, ia menulis naskah serial ''Aku Cinta Indonesia'' sebanyak 15 episode. DiPada tahun 1990, Gatut menggarap film ''Soerabaia 45: Merdeka ataoe Mati!'' atas kepercayaan dari Pemda [[Jawa Timur]]. Dia berperan sebagai penulis naskah dan sutradara walau di kredit film dituliskan sebagai asisten [[sutradara]]. Film ini menjadi prestasi tertinggi Gatut dalam dunia perfilman.
<br />