'''"Lelaki Kerdus"''' adalah sebuah [[lagu [[dangdut]] menghebohkan dan kontroversial ciptaan [[Ahmad Sawadi]] dan dinyanyikan oleh penyanyi cilik Nova Rizqi Romadhon<ref name="MDI">[http://www.mediadangdut.com/4671/ini-sebabnya-video-klip-lagu-dangdut-yang-dinyanyikan-anak-kecil-ini-heboh-di-internet.html Ini Sebabnya Video Klip Lagu Dangdut Dari Nova Rizqi Romadhon (Lelaki Kerdus) Heboh di Internet] - Media Dangdut Indonesia</ref> yang menuai kehebohan dan kontroversi di [[dunia maya]] semenjak diunggah di [[YouTube]] oleh sebuah akun bernama Rampak Naong Rec<ref name="MDI" /> karena bercerita tentang kemarahan seorang anak terhadap sosok ayahnya yang menduakan ibunya<ref name="Kompas 1">[http://tekno.kompas.com/read/2016/06/30/11131497/google.diminta.hapus.video.lelaki.kerdus.dari.youtube Google Diminta Hapus Video "Lelaki Kerdus" dari YouTube] - [[KOMPAS.com]]</ref> sekaligus kata-kata umpatan yang terdapat dalam liriknya. Konon, lagu "Lelaki Kerdus" terinspirasi kisah nyata kehidupan seorang anak dan ibu di [[Bangkalan]], [[Madura]]. Sang pencipta lagu telah menikahi ibu tersebut, sekaligus mengurusi anaknya.<ref name="Beritagar">[https://beritagar.id/artikel/berita/lagu-lelaki-kerdus-dari-kisah-nyata-hingga-perlakuan-salah Lagu Lelaki Kardus, dari kisah nyata hingga perlakuan salah] - Beritagar</ref> [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]] (Kemenkominfo) telah menyurati pihak [[Google]] Indonesia sebagai pemilik situs YouTube untuk memblokir video yang dimaksud,<ref name="Kompas 1" /> namun video salinannya masih beredar di YouTube.<ref name="Kompas 2">[http://tekno.kompas.com/read/2016/07/01/07590097/video.asli.sudah.dihapus.lelaki.kerdus.masih.beredar.di.youtube Video Asli Sudah Dihapus, "Lelaki Kerdus" Masih Beredar di YouTube] - Kompas.com</ref>
Sejak 2019, lagu ini menjadi salah satu lagu yang dilarang diputar di stasiun radio oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Tengah. <ref>http://kpid.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2019/07/JUDUL-LAGU-YANG-DILARANG-ATAU-DIBATASI-PENYIARANNYA-61.pdf</ref>
