Amat Antono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
}}
 
'''H. Amat Antono, M.Si.''' adalah [[Bupati]] [[Kabupaten Pekalongan]] periode 2001-2006 dan [[2011]]-[[2016]]. Sebelumnya, ia adalah PNS di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Setelah tidak menjadi bupati, ia menjabat sebagai salah satu pengurus [[Partai NasDem]] Jawa Tengah.
 
== Riwayat Hidup ==
Baris 45:
Ia maju menjadi Bupati Pekalongan melalui pemilihan yang pada saat itu masih melalui mekanisme DPRD. Sebelumnya, ia bekerja sebagai [[Pegawai Negeri Sipil|PNS]] di [[Kabupaten Sambas]], [[Kalimantan Barat]].<ref name=":0">{{Cite book|title=Indonesian women and local politics : Islam, gender and networks in post-Suharto Indonesia|url=https://www.worldcat.org/oclc/964379973|location=Singapore|isbn=9789814722285|oclc=964379973|last=Dewi, Kurniawati Hastuti,}}</ref> Ia maju karena latar belakang keluarga ayahnya yang merupakan aktivis di PDIP Pekalongan (adik perempuannya adalah Ketua DPC PDIP Pekalongan periode 2009-2014).<ref name=":0" /> Saat itu, ia menggandeng Siti Qomariyah dari PKB sebagai pasangan wakil.
 
Ketika maju menjadi Bupati Pekalongan periode 2006-2011, ia menggandeng H.A. Qurofi Hajin sebagai calon wakil bupati. Qurofi Hajin pada saat itu dikenal sebagai salah seorang aktivis [[Nahdlatul 'Ulama|NU (Nahdlatul Ulama)]] yang menikahi tokoh [['Aisyiyah|Aisyiyah]] (organisasi perempuan [[Muhammadiyah]]).<ref name=":0" />
Ketika maju menjadi Bupati Pekalongan periode 2006-2011, ia menggandeng H.A. Qurofi Hajin sebagai calon wakil bupati. Pada saat pemilihan tersebut, terjadi kasus foto porno yang menjebak pasangan Siti Qomariyah dan Wahyudi Pontjo Nugroho meskipun hasil akhir Pilkada Pekalongan 2006 ini menetapkan Siti Qomariyah sebagai Bupati Pekalongan terpilih.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-601903/foto-porno-cabup-beredar-kpud-pekalongan-kelabakan|title=Foto Porno Cabup Beredar, KPUD Pekalongan Kelabakan|website=detiknews|access-date=2019-08-28}}</ref> Berdasarkan hasil pilkada yang digelar Minggu, 21 Mei 2006, dari 1.221 TPS pasangan [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]]-[[Partai Golongan Karya|Partai Golkar]] Qomariyah - [[Wahyudi Pontjo Nugroho]] meraih 227.137 suara (52,23 persen). Sedangkan rivalnya yang diusung [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDIP]], [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], dan [[Partai Amanat Nasional|PAN]] yaitu Drs. H. Amat Antono - H.A. Qurofi Hajin, mendapat 207.705 suara (47,77 persen).<ref name=":1" /><ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/123396/penyebaran-foto-seronok-calon-bupati-pekalongan-diusut|title=Penyebaran Foto Seronok Calon Bupati Pekalongan Diusut|last=Liputan6.com|date=2006-05-25|website=liputan6.com|language=id|access-date=2019-08-28}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/123604/qomariyah-pontjo-unggul|title=Qomariyah-Pontjo Unggul|last=Liputan6.com|date=2006-05-29|website=liputan6.com|language=id|access-date=2019-08-28}}</ref> Selepas tidak menjabat sebagai bupati (hingga 2011), ia kemudian menjabat sebagai Kepala Bakorwil II Jateng.<ref>{{Cite web|url=https://soloraya.solopos.com/read/20100602/495/24037/museum-karst-terbesar-dan-terunik-di-indonesia|title=Museum karst terbesar dan terunik di Indonesia|last=Media|first=Solopos Digital|website=Solopos.com|language=id|access-date=2019-08-28}}</ref>
 
Ketika maju menjadi Bupati Pekalongan periode 2006-2011, ia menggandeng H.A. Qurofi Hajin sebagai calon wakil bupati. Pada saat pemilihan tersebut, terjadi kasus foto porno yang menjebak pasangan Siti Qomariyah dan Wahyudi Pontjo Nugroho meskipun hasil akhir Pilkada Pekalongan 2006 ini menetapkan Siti Qomariyah sebagai Bupati Pekalongan terpilih.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-601903/foto-porno-cabup-beredar-kpud-pekalongan-kelabakan|title=Foto Porno Cabup Beredar, KPUD Pekalongan Kelabakan|website=detiknews|access-date=2019-08-28}}</ref> Berdasarkan hasil pilkada yang digelar Minggu, 21 Mei 2006, dari 1.221 TPS pasangan [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]]-[[Partai Golongan Karya|Partai Golkar]] Qomariyah - [[Wahyudi Pontjo Nugroho]] meraih 227.137 suara (52,23 persen). Sedangkan rivalnya yang diusung [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDIP]], [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], dan [[Partai Amanat Nasional|PAN]] yaitu Drs. H. Amat Antono - H.A. Qurofi Hajin, mendapat 207.705 suara (47,77 persen).<ref name=":1" /><ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/123396/penyebaran-foto-seronok-calon-bupati-pekalongan-diusut|title=Penyebaran Foto Seronok Calon Bupati Pekalongan Diusut|last=Liputan6.com|date=2006-05-25|website=liputan6.com|language=id|access-date=2019-08-28}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/123604/qomariyah-pontjo-unggul|title=Qomariyah-Pontjo Unggul|last=Liputan6.com|date=2006-05-29|website=liputan6.com|language=id|access-date=2019-08-28}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/123304/siti-qomariyah-hampir-pasti-menjadi-bupati-pekalongan|title=Siti Qomariyah Hampir Pasti Menjadi Bupati Pekalongan|last=Liputan6.com|date=2006-05-23|website=liputan6.com|language=id|access-date=2019-09-17}}</ref> Selepas tidak menjabat sebagai bupati (hingga 2011), ia kemudian menjabat sebagai Kepala Bakorwil II Jateng.<ref>{{Cite web|url=https://soloraya.solopos.com/read/20100602/495/24037/museum-karst-terbesar-dan-terunik-di-indonesia|title=Museum karst terbesar dan terunik di Indonesia|last=Media|first=Solopos Digital|website=Solopos.com|language=id|access-date=2019-08-28}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-614463/penggugat-cabut-kasus-foto-syur-cabup-karena-yakin-kalah-|title=Penggugat Cabut Kasus Foto Syur Cabup karena Yakin Kalah|website=detiknews|access-date=2019-09-17}}</ref>
 
==== Bupati Pekalongan (Periode 2011-2016) ====
Dalam menjalankan tugasnya di periode 2011-2016, Amat Antono dibantu oleh [[Fadia A. Rafiq]] (kerabat dari [[A. Rafiq|A Rafiq]]) sebagai wakil bupati. Jabatan Bupati [[Kabupaten Pekalongan]] ini sebelumnya dipegang oleh Hj. [[Siti Qomariyah]] (bupati, sekaligus wakil dari Amat Antono pada periode 2001-2006) dan H. [[Wahyudi Pontjo Nugroho]]. Pada periode kedua ini, pasangan ini diusung oleh koalisi [[Partai Gerakan Indonesia Raya|Gerindra]], [[Partai Kebangkitan Nasional Ulama|PKNU]], [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]] dan [[Partai Demokrat]].<ref>{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2011/04/28/19152463/kabupaten.pekalongan.akan.gelar.pilkada.|title=Kabupaten Pekalongan Akan Gelar Pilkada|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-08-28}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.jateng.pks.id/home/detail/97/Antono-Fadia-Unggul|title=Antono-Fadia Unggul|website=www.jateng.pks.id|access-date=2019-08-28}}</ref>

Setelah kemenangan dirinya ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan yaitu dr.H.M. Hasyim Purwadi memilih untuk mengundurkan diri karena menganggap dirinya tidak mampu mengikuti pola kerja dirinya yang dianggap cepat dan cekatan.<ref>{{Cite web|url=http://www.panturanews.com/index.php/panturanews/baca/3769/13/05/2011/antono-terpilih-hasyim-mundur-dari-kepala-dinkes|title=PanturaNews - "Antono Terpilih, Hasyim Mundur Dari Kepala Dinkes" {{!}} Agus Zahid|website=www.panturanews.com|access-date=2019-08-28}}</ref> Ia juga menerima penghargaan Bintang Veteran dari [[Legiun Veteran Republik Indonesia|LVRI]] Jawa Tengah pada tahun 2015.<ref>{{Cite web|url=https://www.garudacitizen.com/bupati-pekalongan-amat-antono-terima-bintang-veteran/|title=Bupati Pekalongan Amat Antono Terima “Bintang Veteran" » Garuda Citizen truly of Indonesia|last=Lempe|first=Hadi|date=2015-12-01|website=Garuda Citizen truly of Indonesia|language=id-ID|access-date=2019-08-28}}</ref>
 
Ia juga menerima penghargaan Bintang Veteran dari [[Legiun Veteran Republik Indonesia|LVRI]] Jawa Tengah pada tahun 2015.<ref>{{Cite web|url=https://www.garudacitizen.com/bupati-pekalongan-amat-antono-terima-bintang-veteran/|title=Bupati Pekalongan Amat Antono Terima “Bintang Veteran" » Garuda Citizen truly of Indonesia|last=Lempe|first=Hadi|date=2015-12-01|website=Garuda Citizen truly of Indonesia|language=id-ID|access-date=2019-08-28}}</ref> Setelah usai menjabat sebagai Bupati Pekalongan, Ia mengajukan istrinya, Arini Harimurti sebagai calon Wakil Bupati Pekalongan periode 2016-2021 mendampingi [[Asip Kholbihi]] dari PKB.<ref>{{Cite web|url=https://nusantara.medcom.id/jawa-tengah/peristiwa/ob3JjEPN-dpc-pkb-akan-usulkan-istri-bupati-pekalongan-di-pilkada-2015|website=nusantara.medcom.id|access-date=2019-08-28}}</ref> Meskipun, sebelumnya Ia pernah menyatakan bahwa istrinya, Arini Antono (Arini Harimurti) tidak “nyalon” dalam perhelatan Pilkada Desember 2015.<ref>{{Cite web|url=https://metrojateng.com/ditanya-pencalonan-istrinya-antono-istri-saya-ndak-nyalon/|title=Ditanya Pencalonan Istrinya, Antono : Istri Saya Ndak Nyalon|website=METROJATENG.COM: Kabar Berita Jawa Tengah|language=id-ID|access-date=2019-08-28}}</ref>
 
==== Mencalonkan sebagai Ketua DPW Partai Demokrat Jawa Tengah ====
Baris 56 ⟶ 62:
 
==== Tuntutan Kasus Korupsi ====
Ketika menjadi bupati di periode kedua kali ini, ia sempat diancam dilaporkan ke KPK oleh Front Rakyat Anti Korupsi (Fraksi) terkait dugaan penyelewengan dana [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah|Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)]] tahun 2011.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/436373/fraksi-melaporkan-bupati-pekalongan-ke-kpk|title=Fraksi Melaporkan Bupati Pekalongan ke KPK|last=Liputan6.com|date=2012-09-11|website=liputan6.com|language=id|access-date=2019-08-28}}</ref> Juru bicara Fraksi, Ahmad Boim mengatakan, Amat Antono diduga telah menggunakan uang APBD senilai Rp 105 miliar dari dana untuk kepentingan pribadi. "Amat Antono tidak menggunakan dana itu sebagaimana mestinya. Tapi mendepositokan ke dalam bank dan mengambil bunganya setiap bulan". Bahkan, lanjut Ahmad, untuk memuluskan dan mengamankan tindak penyelewengannya tersebut, Amat Antono telah menyuap anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pekalongan|DPRD Pekalongan]] dalam rapat pertanggungjawaban APBD tahun 2011. Padahal, rapat pertanggungjawaban tersebut tidak memenuhi syarat quorum. "Lucunya setiap anggota DPRD Pekalongan diduga disuap. Anggota yang tidak hadir juga diberi uang. Rapat tidak memenuhi quorum," jelasnya.<ref name=":7" /><ref name=":2" />
 
Selain itu, Fraksi juga menuding Amat Antono selama menjabat Bupati Pekalongan diduga telah mengadakan proyek fiktif dalam pemeliharaan 113 ruas jalan di Pekalongan. "Setiap bulannya juga di Dinas Pariwisata ada mutasi dan setiap mutasi itu dilakukan pungutan liar. Amat Antono juga pernah dilaporkan dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Alat Kesehatan di Pekalongan 2005," ujarnya. Ia berharap, KPK segera menindaklanjuti dugaan korupsi Bupati Pekalongan tersebut. "Ada masih banyak data korupsi yang ingin kita berikan ke KPK. Sumber data kita rahasiakan."<ref name=":2" />
 
Selain itu, Gerakan Masyarakat Peduli Hukum Pekalongan (Gemphal), melaporkan dugaan korupsi Bupati Pekalongan, Amat Antono ke [[Kejaksaan tinggi|Kejaksaan Tinggi]] (Kejakti) Jawa Tengah. Laporan itu dilakukan sejumlah aktivis Gemphal dengan mendatangi Kantor Kejati Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (20/9/2012). Menurut koordinator lapangan Gemphal, Jhony Heru Mulyono, Bupati Pekalongan, Amat Antono, diduga merupakan dalang dari tindakan beberapa kasus korupsi. Dia membeberkan kasus dugaan korupsi itu antara lain, duplikasi anggaran tahun 2001, 2002, dan 2003 senilai Rp5Rp 5,7 miliar., Melakukanmelakukan mark up pengadaan alat-alat kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) [[Padukuhan Kraton, Pekalongan Utara, Pekalongan|Kraton, Pekalongan]] tahun 2003 dengan kerugian negara Rp1Rp 1,7 miliar., Depositodeposito dana kas daerah Pekalongan di bank senilai Rp105 miliar, sehingga berakibat pada stagnasi pertumbuhan ekonomi. Di sampingSelain itu, ia juga dituntut berbagai kasus dugaan kolusi, seperti penunjukkan langsung rekanan untuk pembongkaran bangunan sekolah.<ref>{{Cite web|url=https://news.solopos.com/read/20120920/496/331088/bupati-pekalongan-dilaporkan-ke-kejakti|title=Bupati Pekalongan Dilaporkan Ke Kejakti|last=Media|first=Solopos Digital|website=Solopos.com|language=id|access-date=2019-08-28}}</ref>
Ia berharap, KPK segera menindaklanjuti dugaan korupsi Bupati Pekalongan tersebut. "Ada masih banyak data korupsi yang ingin kita berikan ke KPK. Sumber data kita rahasiakan."<ref name=":2" />
 
Selain itu, Gerakan Masyarakat Peduli Hukum Pekalongan (Gemphal), melaporkan dugaan korupsi Bupati Pekalongan, Amat Antono ke Kejaksaan Tinggi (Kejakti) Jawa Tengah. Laporan itu dilakukan sejumlah aktivis Gemphal dengan mendatangi Kantor Kejati Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (20/9/2012). Menurut koordinator lapangan Gemphal, Jhony Heru Mulyono, Bupati Pekalongan, Amat Antono diduga merupakan dalang dari tindakan beberapa kasus korupsi. Dia membeberkan kasus dugaan korupsi itu antara lain, duplikasi anggaran tahun 2001, 2002, dan 2003 senilai Rp5,7 miliar. Melakukan mark up pengadaan alat-alat kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton, Pekalongan 2003 dengan kerugian negara Rp1,7 miliar. Deposito dana kas daerah Pekalongan di bank senilai Rp105 miliar, sehingga berakibat pada stagnasi pertumbuhan ekonomi. Di samping itu juga berbagai kasus dugaan kolusi, seperti penunjukkan langsung rekanan untuk pembongkaran bangunan sekolah.<ref>{{Cite web|url=https://news.solopos.com/read/20120920/496/331088/bupati-pekalongan-dilaporkan-ke-kejakti|title=Bupati Pekalongan Dilaporkan Ke Kejakti|last=Media|first=Solopos Digital|website=Solopos.com|language=id|access-date=2019-08-28}}</ref>
 
==== Peristiwa Kecelakaan di Kajen, Pekalongan ====
Baris 69 ⟶ 73:
Saat kejadian, mobil yang dikendarai sopir bupati, Pitaya (44), dan membawa bupati, tengah dalam perjalanan pulang menuju rumah dinas bupati. Dalam kejadian itu, keduanya selamat dan tidak mengalami luka. Kecelakaan terjadi pada jalur lurus, dan kondisi cuaca yang cerah. Saat itu, mobil dinas bupati melaju dari jalur pantai utara Pekalongan, sedangkan pengendara sepeda motor berjalan dari arah selatan atau dari arah ibu kota Kecamatan Kajen, Pekalongan. Tiba-tiba, mobil bertabrakan dengan sepeda motor sehingga menyebabkan pengendara sepeda motor jatuh dan tewas di tempat.
 
Bupati Pekalongan Antono mengatakan, saat kejadian, sopirnya baru saja menjemputnya dari [[Stasiun Pekalongan]]. Saat itu, Antono tiba di stasiun sekitar pukul 00.30 setelah mengikuti acara di Jakarta. Dalam perjalanan, Antono mengaku tertidur. Namun, terbangun saat mendengar benturan yang berasal dari tabrakan mobil dinasnya dengan sepeda motor. ”Saya melihat motor sudah ambruk, dan pengendaranya tergeletak di jalan,” ujarnya. Antono pun menyatakan belasungkawa. Selain memberikan uang duka, bantuan pemakaman, dan akan bermusyawarah, sementara kasusnya diserahkan kepada polisi.<ref name=":5" />
 
==== Kebijakan Pelarangan Memburu Ular ====
Pada tahun 2014, dirinya membuat rancangan kebijakan untuk melarang masyarakat memburu ular sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan pengendalian hama tikus di sawah. Ia mengatakan pemkab segera membuat peraturan bupati untuk mencegah perburuan liar ular sebagai upaya mengendalikan hama tikus yang menyerang lahan pertanian di sawah. "Kami telah minta pada instansi terkait melakukan kajian tentang populasi ular, apalagi para petani juga berharap adanya larangan memburu ular di sawah,"

Menurutnya, peraturan daerah tentang larangan memburu ular juga sudah ada yang diberlakukan di daerah lain sehingga pemkab juga akan melakukan hal yang sama dengan ketentuan yang lebih sederhana. "Kami akan buat peraturan bupati tentang larangan perburuan ular sehingga nantinya diharapkan bisa membantu para petani terkait adanya serangan hama tikus,".<ref name=":3">{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diy-nasional/14/03/23/n2vhno-di-pekalongan-masyarakat-dilarang-buru-ular|title=Di Pekalongan Masyarakat Dilarang Buru Ular|date=2014-03-23|website=Republika Online|access-date=2019-08-28}}</ref>
 
Ia mengatakan selama ini, pengendalian hama tikus dilakukan dengan cara "gropyokan", kompor belerang, memanfaatkan burung hantu, dan doa bersama karena populasi ular di sawah relatif sedikit. "Karena itu, dengan rencana diterbitkannya peraturan bupati diharapkan populasi ular makin berkembang untuk memangsa tikus di sawah.<ref name=":3" />
 
==== Kawasan Industri Pekalongan ====
Ia juga menyiapkan lahan seluas 2.000 hektare untuk pembangunan kawasan industri seiring dengan ketertarikan pelaku usaha berinvestasi di wilayah Pekalongan. Menurutnya, ketersedian lahan tersebut mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) No 2 tahun 2011 tentang [[Rencana Tata Ruang Wilayah Kota|Rencana Tata Ruang Wilayah]] atau RTRW Kabupaten Pekalongan 2011-2031. Dengan ketentuan tersebut, pihaknya tidak ragu menawarkan lahan kepada pelaku usaha. "Saya bilang kepada [[Ganjar Pranowo|Pak Gubernur Jawa Tengah]], wilayah kami siap menampung investor baru dengan kesiapan lahan 2.000 ha,” paparnya kepada ''Bisnis.com,'' Jumat (28/11/2014).<ref name=":6">{{Cite web|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20141129/78/276382/kawasan-industri-pekalongan-siapkan-lahan-2.000-ha|title=KAWASAN INDUSTRI: Pekalongan Siapkan Lahan 2.000 Ha {{!}} Kabar24|website=Bisnis.com|access-date=2019-08-28}}</ref>
 
Ia juga mengungkapkan ketersedian kawasan industri membuat keuntungan bagi pendapatan daerah sekaligus memacu laju pertumbuhan ekonomi wilayah setempat. Semakin banyak investor masuk ke kawasan industri, menurutnya, penyerapan tenaga kerja makin banyak. Selain itu, lanjutnya, wilayah sekitar akan tertata dengan baik seiring dengan pembangunan infrastruktur. “Kami jamin perizinan lebih mudah, upah minimum regional bisa bersaing. Dan yang terpenting angka pengangguran berkurang,”<ref name=":6" />
 
Ia juga menerima penghargaan Bintang Veteran dari [[Legiun Veteran Republik Indonesia|LVRI]] Jawa Tengah pada tahun 2015.<ref>{{Cite web|url=https://www.garudacitizen.com/bupati-pekalongan-amat-antono-terima-bintang-veteran/|title=Bupati Pekalongan Amat Antono Terima “Bintang Veteran" » Garuda Citizen truly of Indonesia|last=Lempe|first=Hadi|date=2015-12-01|website=Garuda Citizen truly of Indonesia|language=id-ID|access-date=2019-08-28}}</ref> Setelah usai menjabat sebagai Bupati Pekalongan, Ia mengajukan istrinya, Arini Harimurti sebagai calon Wakil Bupati Pekalongan periode 2016-2021 mendampingi [[Asip Kholbihi]] dari PKB.<ref>{{Cite web|url=https://nusantara.medcom.id/jawa-tengah/peristiwa/ob3JjEPN-dpc-pkb-akan-usulkan-istri-bupati-pekalongan-di-pilkada-2015|website=nusantara.medcom.id|access-date=2019-08-28}}</ref> Meskipun, sebelumnya Ia pernah menyatakan bahwa istrinya, Arini Antono tidak “nyalon” dalam perhelatan Pilkada Desember 2015.<ref>{{Cite web|url=https://metrojateng.com/ditanya-pencalonan-istrinya-antono-istri-saya-ndak-nyalon/|title=Ditanya Pencalonan Istrinya, Antono : Istri Saya Ndak Nyalon|website=METROJATENG.COM: Kabar Berita Jawa Tengah|language=id-ID|access-date=2019-08-28}}</ref>
 
=== Pengurus Partai Nasdem Jawa Tengah ===