Revisi per 22 September 2019 16.03 sunting 103.120.168.10 (bicara) →Latar Belakang Tag: VisualEditor ← Revisi sebelumnya		Revisi per 22 September 2019 16.23 sunting balikkan Argo Carpathians (bicara \| kontrib) Pengecualian blokir IP, Pengurus 77.777 suntingan k ←Suntingan 103.120.168.10 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara Tag: Pengembalian Revisi selanjutnya →
Baris 32: == Latar Belakang == Pada tanggal 10 September 1984, Sersan ~~Satu~~ Hermanu,<ref>{{Cite news\|url=http://print.kompas.com/baca/2015/06/26/Sudah-Saling-Memaafkan\|title=Sudah Saling Memaafkan\|last=Kompas\|first=PT Kompas Media Nusantara,\|access-date=2017-09-12}}</ref> seorang anggota Bintara Pembina Desa tiba di Masjid As Saadah di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan mengatakan kepada pengurusnya, Amir Biki, untuk menghapus brosur dan spanduk yang mengkritik pemerintah.{{sfn\|Junge\|2008\|p=17}} Biki menolak permintaan ini, ~~kemudian~~lantas Hermanu memindahkannya sendiri; Saat melakukannya, dia dilaporkan memasuki area ~~shalat~~sholat masjid tanpa melepas sepatunya (sebuah pelanggaran serius terhadap ~~etika~~etiket masjid).{{sfn\|Junge\|2008\|p=17}}{{sfn\|Haryanto 2010, Death Toll From 1984 Massacre}} Sebagai tanggapan, warga setempat, yang dipimpin oleh pengurus masjid Syarifuddin Rambe dan Sofwan Sulaeman, membakar motornya dan menyerang Hermanu saat dia sedang berbicara dengan petugas lain.{{sfn\|Junge\|2008\|p=17}}{{sfn\|Haryanto 2010, Death Toll From 1984 Massacre}} Keduanya kemudian menangkap Rambe dan Sulaeman, serta pengurus lain, Achmad Sahi, dan seorang pria pengangguran bernama Muhamad Noor.{{sfn\|Junge\|2008\|p=17}}{{sfn\|Haryanto 2010, Death Toll From 1984 Massacre}}{{sfn\|The Jakarta Post 2009, Victims 'may not}}

Peristiwa Tanjung Priok: Perbedaan antara revisi