Sarimatondang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ben Siadari (bicara | kontrib)
k memberi spasi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Welcome Gate To Sarimatondang, Sidamanik, Simalungun 01.JPG|jmpl|Gapura memasuki wilayah desa Sarimatondang di Kabupaten Simalungun]]
'''Sarimatondang''' adalah sebuah desa dan ibukota Kecamatan [[Sidamanik, Simalungun|Sidamanik]], [[Kabupaten Simalungun]], [[Sumatera Utara]], dengan [https://direktorikodepos.org/sumatera-utara/simalungun/sidamanik/sarimatondang/4716/ kode pos 21171]. Desa ini sering diasosiasikan dengan wisata alam.<ref name=":0">{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2019/01/03/06215341/pesona-wisata-sidamanik-dari-kebun-teh-hingga-pemandian-alam?page=all|title=Pesona Wisata Sidamanik dari Kebun Teh hingga Pemandian Alam|last=Munthe|first=Tigor|date=2019-01-03|work=Kompas|access-date=2019-09-23}}</ref> Hal ini terutama karena pemandangan alam yang asri di hamparan perkebunan teh Sidamanik milik PTP Nusantara IV di desa tersebut, serta dua pemandian alam bersumber dari mata air alam, Bah Simatahuting dan Bah Damanik.<ref name=":0" />  <ref name=":1">{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3082228/6-kolam-renang-alami-terbaik-yang-ada-di-indonesia|title=6 Kolam Renang Alami Terbaik yang Ada di Indonesia|last=Gustiawati|first=Firstrianisa|date=2017-09-05|work=Liputan6|access-date=2019-09-23}}</ref>
 
 
Baris 8:
Sarimatondang menjadi ibukota Kecamatan Sidamanik pada tahun 1951.<ref name=":2">{{Cite book|title=Jubileum 50 Tahun GKPS Sarimatondang 1954-2004|last=Siadari|first=Wismark|publisher=Panitia Jubileum GKPS Sarimatondang|year=2014|isbn=|location=Sarimatondang|pages=7-17|url-status=live}}</ref> Menurut salah satu cerita tradisi, Sarimatondang berasal dari dua kata Bahasa Simalungun: ''Sarima Tondong.'' Artinya, carilah kerabat dari pihak ibu atau calon istri. <ref name=":2" />Sebutan lain untuk desa Sarimatondang adalah ''Kaddang Lobbu'' (Kandang Lembu), karena di masa penjajahan Belanda, di kawasan itu ada peternakan lembu. Orang Belanda sendiri menyebut Sarimatondang sebagai ''Landbow'', yang berarti daerah pertanian yang subur.
 
Desa ini disebut dalam dua cerita dalam buku ''Ortu Kenapa Sih?'', sebagai latar dalam kisah tentang konflik anak dan orang tua.<ref>{{Cite book|title=Ortu Kenapa Sih|last=Siadari|first=Eben Ezer|publisher=Cinta|year=Juni 2006|isbn=9793800380|editor-last=Rhamdani|editor-first=Benny|location=Jakarta|pages=66;114|chapter=Ransel Pilihan Ibu|editor-last2=V|editor-first2=Elsa|url-status=live}}</ref>
 
Wilayah Sarimatondang di masa sebelum kemerdekaan, termasuk dalam wilayah Partuanon Sidamanik, Kerajaan Siantar.<ref name=":2" /> Setelah zaman Kemerdekaan, Sidamanik berubah menjadi Kecamatan Sidamanik dengan ibukotanya Pamatang Sidamanik. Pada tahun 1951, ibukota dipindahkan ke Sarimatondang.<ref name=":2" />