Kabupaten Simeulue: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{Dati2
{{dati2|nama=Kabupaten Simeulue|propinsi=[[Aceh|Nanggroe Aceh Darussalam]]|ibukota=[[Sinabang]]▼
| nama=Kabupaten Simeulue
| ibukota=[[Sinabang]]
| luas=2310 km²
|nama kepala daerah=[[Drs. H . DARMILI]] ▼
| penduduk=± 82,000 (2007)
|web=-▼
| kecamatan=8
| kelurahan=135
| kodearea=0650
| motto="Simeulue Atee Fulawan" Artinya "Simeulue Berhati Emas"
| lambang= [[Berkas:Lambang Kabupaten Simeulue.jpeg|100px|Lambang Kabupaten Simeulue]]
| peta=[[Berkas:Locator kab simeulue.png]]
| koordinat=-
| dau=-
| dasar hukum=UU RI No. 48 Tahun 1999
| tanggal=4 Oktober 1999
| kepadatan=-
| kepala daerah=[[Bupati]]
▲| web=-
}}
Baris 13 ⟶ 27:
Kabupaten ini terkenal dengan hasil [[cengkeh]]nya. Penduduk kawasan ini juga berprofil seperti orang [[Cina]], dengan kulit kuning dan sipit dan mempunyai bahasa yang berbeda dengan [[Aceh]] daratan. Terdapat 3 bahasa utama yang dominan dalam pergaulan sehari-hari yakni bahasa ''Ulau'', bahasa ''Sibigo'' dan bahasa ''Jamee''. Bahasa Ulau (pulau) umumnya digunakan oleh penduduk yang berdomisili di Kecamatan Simeulue Timur, Teupah Selatan, Teupah Barat, Simeulue Tengah dan Teluk Dalam; bahasa Sibigo umumnya digunakan penduduk di Kecamatan Simeulue Barat, Alafan dan Salang; sedangkan bahasa Jamee (tamu) digunakan khususnya oleh para penduduk yang berdiam disekitar kota Sinabang dan sekitarnya yang umumnya perantau niaga dari [[Minang]] dan [[Mandailing]].
Ibukota Kabupaten Simeulue [[Sinabang]], kalau diucapkan dengan logat daerah adalah "Sinafang" yang artinya "senapan" atau senjata api, dimana dulunya Sinabang menjadi markas serdadu [[kompeni]] Belanda. Juga "Sibigo" ibukota kecamatan Simeulue Barat berasal dari kata/kalimat "CV & Co" karena masa-masa penjajahan dulu, Sibigo adalah lokasi "maskapai" pengolahan kayu [[Rasak]]
Hampir seluruh penduduk kepulauan ini beragama [[Islam]]. Masyarakat Simeulue mempunyai adat dan budaya tersendiri berbeda dengan saudara-saudaranya didaratan Aceh, salah satunya adalah seni ber-"Nandong", suatu seni nyanyi bertutur diiringi gendang tetabuhan dan biola yang ditampilkan semalam suntuk pada acara-acara tertentu dan istimewa. Terdapat pula seni yang sangat digemari sebahagian besar masyarakat, seni Debus, yaitu suatu seni bela diri kedigjayaan kekebalan tubuh terutama dari tusukan bacokan pedang, rencong, rantai besi membara, bambu/buluh serta benda-benda tajam lainnya, dan dari seni ini pulalah para pendekar Simeulue acap diundang ke manca negara.
Baris 22 ⟶ 36:
== Gempa Bumi dan Tsunami (Smong) ==
[[Berkas:Earthquake 20041226 epicentre.gif|thumb|left|210px|Pusat [[gempa bumi Samudra Hindia 2004]] yang terletak di utara Simeulue]]
Gugusan pulau Simeulue yang terdiri beberapa pulau besar & kecil (± 40 buah) berada tepat diatas ''palung laut'' dunia dan pada pertemuan [[lempeng Asia]] dengan [[lempeng Australia]] sangat dekat dengan terjadinya [[gempa bumi dan tsunami tanggal 26 Desember 2004]], namun jumlah korban jiwa akibat peristiwa tersebut relatif minim, hal ini disebabkan masyarakat setempat sudah mengenal secara turun menurun (''kearifan lokal'') peristiwa itu dengan sebutan '''''Smong''''', dimana apabila terjadi gempa besar diikuti oleh surutnya air laut dari bibir pantai secara drastis dan mendadak, maka otomatis seluruh penduduk, tua muda, besar kecil beranjak meninggalkan lokasi menuju tempat-tempat ketinggian atau perbukitan guna menghindar dari terjangan smong atau tsunami.
Baris 27 ⟶ 42:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.ri.go.id/produk_uu/isi/uu2000/uu8-00.html UURI No.48 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Simeulue]
{{Kabupaten Simeulue}}
{{Nanggroe Aceh Darussalam}}
[[Kategori:Kabupaten di Aceh|Simeulue]]
|