Rana Ahmad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k bentuk baku |
||
Baris 25:
Pada usia 19, Rana Ahmad akan dinikahkan, dan pesta pertunangan terjadi di Suriah. Akan tetapi karena calon suaminya menolak untuk pindah ke Arab Saudi dan dia menolak untuk pindah ke Suriah, rencana tersebut tidak terwujud.<ref name="Meyn"/> Sementara itu, suaminya kemudian berubah menjadi berperilaku kasar padanya dan mendorongnya untuk bercerai dan pulang kembali ke rumah orang tuanya, yang akhirnya menodai reputasinya di masyarakat.<ref name="RFItext"/> Dia menolak tiga lamaran pernikahan dari pria-pria Saudi di tahun-tahun berikutnya dengan alasan ingin melanjutkan pendidikannya terlebih dahulu.<ref name="Meyn"/> Ahmad menghadiri kursus sekolah kejuruan dalam bahasa Inggris dan EDP, kemudian bekerja sebagai resepsionis dan pekerja kantor di berbagai praktik medis dan rumah sakit.<ref name="Meyn"/> Namun, karena adanya sistem perwalian dari kerabat pria di Saudi, dia hampir tidak bisa meninggalkan rumah dan jika dia ingin bepergian dengan mobil, kerabat prianya harus menyetirnya; dia tidak diizinkan bepergian sendirian.<ref name="Meyn"/>
Namun, batasan dan kewajiban menjadi wanita yang sudah menikah membuatnya mempertanyakan perannya, agamanya dan berkembang menjadi keinginan untuk kebebasan.<ref name="RFItext"/> Dalam mencari jawaban atas pertanyaannya, dia beralih ke [[internet]], menemukan [[filsafat]] (yang menurut Ahmad dilarang di Arab Saudi
=== Tantangan dari keluarga ===
Baris 34:
=== Melarikan diri ===
[[Berkas:Rescuing Ex-Muslims – Leaving Islam.png|jmpl|Vice News film ''Rescuing Ex-Muslims: Leaving Islam'' (2016) mendokumentasikan penerbangan Rana Ahmad ke Jerman.<ref name="
Rana Ahmad kemudian berencana untuk melarikan diri dari negaranya dengan dibantu oleh organisasi Faith to Faithless. Pada awalnya, Rana Ahmad berusaha melarikan diri ke Belanda, tetapi kedutaan menolak untuk memberinya visa. Setelah itu dia berpikir untuk menikah dengan pria yang memiliki pandangan yang sama untuk meninggalkan negaranya, akan tetapi tidak menemukan calon. Karena paspor Suriahnya akan kedaluwarsa pada akhir 2015 dan kedutaan Suriah di Arab Saudi ditutup (sejak 2012 karena Perang Saudara Suriah), maka Rana Ahmad harus bergegas dan dia hanya bisa melarikan diri ke negara yang tidak membutuhkan persyaratan visa seperti Turki.<ref name="Meyn"/> Sebagai seorang wanita asing dari Suriah, majikannya (dan bukan ayahnya) harus memberikan izin untuk bepergian ke luar negeri, dan dia bisa meyakinkan majikannya bahwa dia akan pergi untuk liburan keluarga sehingga majikannya menandatangani surat-surat untuknya.<ref name="Meyn"/>
Baris 50:
== Aktivisme di Jerman ==
[[Berkas:Rana Ahmad interviewed by Maryam Namazie 2017.webm|jmpl|[[Maryam Namazie]] mewawancarai Rana Ahmad di Köln, 2017.]]
Pada tahun-tahun berikutnya, Rana Ahmad telah memberikan banyak wawancara di beberapa media- terutama media berbahasa Jerman dan Prancis- tentang pengalamannya, opini politik dan keagamaannya, terutama yang berkaitan dengan politik Arab Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman setelah [[Pembunuhan Jamal Khashoggi]] pada Oktober 2018.<ref>{{Cite news |url=https://www.ledauphine.com/france-monde/2018/10/19/rana-ahmad-opposante-saoudienne-khashoggi-a-ete-tue-parce-qu-il-decrivait-la-realite-en-arabie-saoudite |title=Rana Ahmad, opposante saoudienne : "Khashoggi a été tué parce qu'il décrivait la réalité en Arabie saoudite" |author= |work=Le Dauphiné libéré |date=19 October 2018 |accessdate=22 February 2019 |language=fr}}</ref><ref>{{Cite news |url=https://www.lejdd.fr/International/arabie-saoudite-mohammed-ben-salman-na-rien-na-change-au-systeme-selon-lexilee-rana-ahmad-3783842 |title=Arabie saoudite : "Mohammed ben Salman n’a rien changé au système", selon l'exilée Rana Ahmad |author=Antoine Malo |work=Le Journal du Dimanche |date=21 October 2018 |accessdate=22 February 2019 |language=fr}}</ref><ref>{{Cite news |url=https://www.youtube.com/watch?v=JAuGug0fHS0 |title=Rana Ahmad zu den Ermittlungsergebnissen im Fall Khashoggi am 23.10.18 |author= |work=Der Tag |publisher=Phoenix |date=23 October 2018 |accessdate=22 February 2019 |language=de}}</ref> Rana Ahmad berkomentar bahwa otoritas Saudi telah gagal dalam mewujudkan emansipasi wanita yang telah dikampanyekan oleh banyak aktivis dan bahkan
Kisah hidupnya dituangkan dalam film dokumenter oleh media The Vice News berjudul ''Leaving Islam: Rescuing Ex-Muslims'' yang menggambarkan perjalanan hidup Rana Ahmad dari Arab Saudi ke Jerman yang disiarkan pada 10 Februari 2016.<ref name="Begum"/> Pada tanggal 5 Maret 2016, tiga bulan setelah tiba di Jerman, Rana Ahmad mengadakan pidato publik pertamanya di Köln pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Dewan Pusat Eks-Muslim. Dia berbicara dalam bahasa Arab tentang kehidupannya di Arab Saudi, penerbangannya dan pendapatnya tentang bagaimana negara-negara Barat harus memperlakukan para pengungsi seperti dirinya dengan wartawan televisi Libanon-Jerman Imad Karim yang juga membuat terjemahan Jerman.<ref>{{Cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=4G5Z2Qy9rMY |title=Rede von Ex-Muslima Rana in Köln - 05.03.2016 |author=Rana Ahmad & Imad Karim |publisher=Strong Shadow Media |date=15 November 2016 |accessdate=25 February 2019 |language=Arabic, German}}</ref>
Baris 59:
Pada 15 Agustus 2016, Rana Ahmad diwawancarai di televisi untuk pertama kalinya oleh jurnalis Jaafar Abdul Karim dari [[Deutsche Welle]] dalam bahasa Arab. Kutipannya diterjemahkan ke bahasa Inggris dan bahasa lainnya.<ref name="MEMRI"/> 3 juta orang melihatnya di televisi dimana dia menyatakan bahwa dia telah keluar dari Islam, sehingga kesaksiannya menjadi viral di Internet. Hal ini mengakibatkan umat Islam dari seluruh dunia mengirimkan banyak ancaman dan hinaan kepadanya.<ref name="Wildermann">{{Cite news |url=https://www.deutschlandfunk.de/von-saudi-arabien-nach-deutschland-die-flucht-einer.886.de.html?dram:article_id=409071 |title=Von Saudi-Arabien nach Deutschland: Die Flucht einer Atheistin |author=Marie Wildermann |work=Deutschlandfunk |date=24 January 2018 |accessdate=4 March 2019 |language=de}}</ref>
Dengan bantuan Dewan Pusat Eks-Muslim dan Yayasan Giordano Bruno, Rana Ahmad mendirikan Atheist Refugee Relief e.V.<ref name="ARRstory"/> pada bulan Maret 2017,<ref name="Statutes">{{Cite web |url=https://atheist-refugees.com/wp-content/uploads/2017/12/Satzung_S%C3%A4kulare_Fl%C3%BCchtlingshilfe.pdf |title=Statutes of Säkulare Flüchtlingshilfe e.V. – Atheisten helfen |publisher=Atheist Refugee Relief |date=March 2017 |accessdate=22 February 2019 |language=de}}</ref> dan secara resmi dipresentasikan pada peringatan 10 tahun Dewan pada 17 November 2017.<ref>{{Cite web |url=https://atheist-refugees.com/en/uncategorized/atheist-refugee-relief-is-presented-to-the-public/ |title=Atheist Refugee Relief is presented to the public |publisher=Atheist Refugee Relief |date=25 November 2017 |accessdate=22 February 2019}}</ref> Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan kepada para pengungsi yang didiskriminasi atau bahkan yang terancam nyawanya karena ke-ateis-an atau sikap kritis mereka terhadap agama.'<ref name="Statutes"/> Relawan Relief bekerja setiap hari untuk melindungi terutama para pengungsi ateis wanita - karena mereka lebih sering menjadi sasaran penganiayaan lebih lanjut (misalnya, 'penyerangan, pengucilan, ancaman dan kekerasan') di Jerman.<ref name="Prange"
Pada 15 Januari 2018, bukunya ''Frauen dürfen hier nicht träumen: Mein Ausbruch aus Saudi-Arabien, mein Weg in die Freiheit'' ('Wanita Tidak Diizinkan Bermimpi Di Sini: Pelarian Saya dari Arab Saudi dan Jalan Saya Menuju Kebebasan') diterbitkan di Jerman.<ref name="Weigl"/> Terjemahan bahasa Prancis diterbitkan di Paris pada Oktober 2018 dengan nama ''Ici, les femmes ne rêvent pas: Récit d'une évasion'' ('Di Sini, Wanita Jangan Bermimpi: Kisah Pelarian').<ref>{{Cite news |url=https://www.contrepoints.org/2018/12/08/331928-ici-les-femmes-ne-revent-pas-de-rana-ahmad |title=Ici, les femmes ne rêvent pas, de Rana Ahmad |author=Thierry Godefridi |work=Contrepoints |date=8 December 2018 |accessdate=22 February 2019 |language=fr}}</ref> Menurut Ahmad, "Kami, wanita, kami dapat mengubah hidup kami, bebas. Kami pikir kami lemah, tetapi itu salah; kami kuat, dan buku ini membuktikannya."<ref>{{Cite news |url=http://cheekmagazine.fr/societe/rana-ahmad-fuite-arabie-saoudite-livre/ |title=Rana Ahmad a risqué sa vie pour fuir l'Arabie saoudite et vivre libre |author=Floriane Valdayron |work=Cheek Magazine |publisher= |date=26 October 2018 |accessdate=23 February 2019 |language=fr}}</ref>
Baris 76:
{{Commons|Rana Ahmad}}
* [https://atheist-refugees.com/en/ Atheist Refugee Relief] – Situs web resmi
{{DEFAULTSORT:Ahmad, Rana}}
[[Kategori:Kritikus Islam]]
|