Masade: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 4:
Akibat tekanan pemerintahan dan berkembangnya zaman, agama ini mengalami beberapa perubahan nama. Pertama kali agama ini dikenali sebagai agama Masade, kemudian Islam Handung, kemudian Penghayat, dan pada akhirnya agama ini disebut oleh sebagian orang Sangihe sebagai Islam Tua.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://sangihekab.go.id/home/index.php?document_srl=859&mid=Sejarah|title=Sejarah - Sejarah Islam Tua Lenganeng|website=sangihekab.go.id|access-date=2019-08-14}}</ref>
 
Para penganut Islam Tua pun dikucilkan dari kehidupan mermasyarakatbermasyarakat dan bernegara. Perkawinan dengan cara Islam Tua tidak diakui dan harus melalui pengadilan. Di kolom agama KTP, mereka diwajibkan menulis agama Islam.<ref name=":0" />
 
Beberapa peneliti menghubungkan agama Islam Tua dengan penyebaran Islam Syiah di Nusantara.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/08/12/mengenal-islam-tua-di-ujung-utara-indonesia|title=Mengenal Islam Tua di Ujung Utara Indonesia|last=naufal|first=kevin|website=Good News From Indonesia|language=id|access-date=2019-08-14}}</ref>
Baris 11:
Agama Islam pertama kali diperkenalkan di wilayah ini oleh seseorang dari semenanjung Arab bernama Maulana Moe'min pada abad ke-15 M. Ia menyebarkan Islam dengan dukungan kerajaan Lamauge, yang merupakan salah satu kerajaan Islam di Sangihe dan masih bagian dari kekuasan kerajaan Tabukan. Islamisasi ini juga ditunjang oleh perdagangan dan kekerabatan dengan kerajaan-kerajaan sekitar kepulauan Sulu dan Mindanao yang kini bagian dari Filipina.
 
Selain itu, rajaRaja Syam Alam atau Samangsialang juga menjadi pelopor penyebaran Islam kala itu. Ketika ia berkuasa, muncullah sesosok imam bernama Imam Masade atau lebih dikenal dengan sebutan Mawu Masade.<ref name=":1" />
 
== Persebaran ==
Persebaran pemeluk agama Islam Tua meliputi kampungKampung Pindang, Kecamatan Manganitu Selatan (sekarang sudah tidak ada), kampungKampung Lenganeng (pusat agama Islam Tua), kampungKampung Kalekube dan pulauPulau Enggohe, Kecamatan Tabukan Utara, dan di kotaKota Bitung. Dari data 2007, diperkirakan pemeluk agama ini mencapai tiga ribu jiwa.<ref name=":0" />
 
== Keagamaan ==