Oei Hong Djien: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rawins (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rawins (bicara | kontrib)
Baris 5:
 
== Pemburu Lukisan ==
Hong Djien mengenal lukisan sejak masa kanak-kanak. Perkenalan dengan lukisan boleh dibilang akibat tertulariwarisan orang tuanya. Ayah dan kerabat-kerbatnyakerabatnya termasuk penikmat dan kolektor lukisan. Dinding rumah dipenuhi lukisan tua peninggalan [[Belanda]]. Tapi tak satu pun kerabat Hong Djien yang berbakat menjadi pelukis hebat, tak terkecuali Hong Djien.
 
Tumbuh besar di lingkungan keluarga yang gandrung pada lukisan membuatnya jatuh cinta. Minat Hong Djien pada lukisan mulai terlampiaskan manakala ia hijrah ke [[Jakarta]] untuk kuliah di [[Fakultas]] [[Kedokteran]] [[Universitas Indonesia]]. Ia jadi rajin mengunjungi pameran lukisan serta galeri lukisan yang ada di ibu kota. Namun, calon dokter itu baru sebatas menikmati lukisan tapi tak kuasa membeli. Hong Djien baru benar-benar mampu membeli sebuah lukisan pada 1965, setelah enam tahun menabung sebagian uang saku kiriman orang tuanya.
 
Hobi bertandang ke [[galeri]] [[lukisan]] dan pameran lukisan kian menjadi saat melanjutkan kuliah ke negeri Belanda. Ia bahkan makin rajin mengikuti seminar-seminar yang membahas [[karya seni]]. Dari situlah pemahaman serta wawasannya terhadap lukisan makin bertambah, dan kian lihai menilai
lukisan.
 
Baris 20:
Hong Djien pernah berburu lukisan karya Affandi, Sudjojono dan Widayat hingga [[Rio de Janeiro]], [[Brasil]]. Ceritanya, ada mantan [[Duta Besar]] Brasil yang saat bertugas di Indonesia gemar mengoleksi lukisan seniman ternama Indonesia. Sayang, koleksi yang berada di Rio de Janeiro itu tak terawat dan malah akan dilelang. Jadilah ia terbang ke ibu kota negeri samba dan memborong 20 lukisan koleksi mantan sang duta besar.
 
Nama Hong Djien sendiri sekarang sudah melambung dan menjadi jaminan kepatenan seorang kolektor maupun kurator lukisan. Ketenarannya bahkan sudah melampaui batas negara dan benua. Pria kelahiran Magelang 66 tahun silam ini sudah berkali-kali didaulat menjadi kurator dalam berbagai lelang lukisan di [[mancanegara]]. Ia juga kerap menjadi pembicara dalam sebuah pameran lukisan atau sekadar menggoreskan tulisan sebagai pengantar sebuah katalog lukisan.
 
Kegemarannya pada lukisan bukan untuk investasi atau berdagang lukisan. Dia hanya rela menjual jika benar-benar sudah tak cinta lagi pada sebuah lukisannya. Sayangnya itu pun jarang sekali dilakukannya. "Ya, paling-paling untuk hadiah perkawinan atau ulang tahun," ujarnya terkekeh.
 
 
 
== Pranala luar ==