Gerakan Fajar Nusantara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 15534939 oleh NawanPangestu95 (bicara) Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Gerakan Fajar Nusantara''' (disingkat '''Gafatar''') adalah
Dalam buku "Memahami dan Menyikapi Tradisi Tuhan: Kebangkitan yang Dibenci tapi Dirindukan" karya Ahmad Mesiyyakh, diyakini bahwa umat pilihan Tuhan akan dibangkitkan kembali pada tahun 2024 M oleh seorang nabi sebagai bagian dari siklus 700 tahun kejayaan dan kejatuhan semenjak kelahiran Nabi Muhammad (menurut kepercayaan Gafatar lahir pada tahun 624 M).<ref name="siti2">Siti Arpiah, [http://www.beritasatu.com/nasional/343641-gafatar-ingin-membentuk-agama-baru.html Gafatar Ingin Membentuk Agama Baru], Berita Satu, 22 Januari 2017, diakses 23 Juni 2018</ref> Selain itu, menurut buku "Kewajiban Menghormati Hari 'Ketujuh' (Sabath)", hari suci penganut Gafatar adalah hari Sabtu.<ref name="siti2"/> Di buku yang sama juga dijelaskan proses penciptaan alam semesta melalui enam tahapan, dan pada tahap ketujuh alam semesta telah selesai diciptakan dan Tuhan kemudian beristirahat.<ref name="siti2"/> Proses penciptaan versi Gafatar memadukan unsur-unsur dari Taurat, Al-Quran, dan [[Alkitab]].<ref name="siti2"/>
Baris 5:
Berdasarkan pengamatan Amin Djamaludin, Gafatar ingin mewujudkan enam tahapan untuk mendirikan sebuah [[teokrasi]], yaitu: (1) "Sirrun" atau dakwah rahasia, (2) "Jahrun" atau dakwah secara terang-terangan, (3) "Hijrah" seperti Muhammad yang pernah pindah dari [[Mekkah]] ke [[Madinah]], (4) "Qital" yaitu perang terbuka melawan kafir demi kemenangan agama mereka, (5) "Futuh" yaitu kemenangan, dan yang terakhir adalah (6) "Khilafah" yaitu pembentukan negara yang menerapkan hukum agama mereka.<ref name="beritasatu"/> Tahapan ketigalah yang konon mendasari kedatangan banyak anggota Gafatar ke wilayah [[Kalimantan]].<ref name="beritasatu"/> Namun, seorang mantan pemimpin Gafatar yang bernama Yudhistira mengklaim bahwa anggota Gafatar dikirim ke Kalimantan untuk ikut program pangan dengan menggarap lahan yang telah disediakan oleh Gafatar.<ref name="tempo"/>
Pada puncaknya, Gafatar diduga memiliki sekitar
Akibat anggapan bahwa Gafatar adalah aliran sesat, anggota organisasi ini telah mengalami [[persekusi]], seperti penyerangan terhadap desa-desa yang dihuni oleh anggota Gafatar di [[Kabupaten Mempawah]] Timur di [[Kalimantan Barat]] pada Januari 2016 yang berujung pada pembakaran tempat tinggal mereka dan pengusiran sedikitnya 1.124 anggota Gafatar.<ref>Heyder Affan dan Christine Franciska, [http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/01/160120_indonesia_pengusiran_gafatar Pengusiran 1,000 eks anggota Gafatar merupakan 'pelanggaran'], BBC Indonesia, 21 Januari 2016, diakses 23 Juni 2018</ref>
|