Suku Sasak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angga SR (bicara | kontrib)
Angga SR (bicara | kontrib)
sumber
Baris 10:
[[Berkas:Traditional Sasak Village Sade houses.JPG|jmpl|300px|[[Kampung adat]] Sade]]
 
'''Suku Sasak''' adalah suku bangsa yang mendiami pulau [[Lombok]] dan menggunakan [[bahasa Sasak]]. [https://www.riauonline.id/2019/04/bagaimana-sistem-kepercayaan-masyarakat.html Sebagian besar suku Sasak beragama [[Islam]], uniknya pada sebagian kecil masyarakat suku Sasak, terdapat praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya yakni Islam [[Wetu Telu]], tetapi hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktik ibadah seperti itu. Ada pula sedikit warga suku Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama "Sasak [[Boda]]".<ref>{{Cite web|url=http://www.ruangsejarah.web.id/2019/04/Sistem-Kepercayaan-Masayarakat-Sasak-Lombok-Pada-Masa-Lampau.html|title=Ruang Sejarah: Bagaimana Sistem Kepercayaan Masayarakat Sasak Lombok Pada Zaman Lampau?|website=Ruang Sejarah|access-date=2019-04-22}}</ref>
 
Kata Sasak berasal dari kata sak sak, artinya satu satu. Kata sak juga dipakai oleh sebagian suku Dayak di pulau Kalimantan untuk mengatakan satu.
Baris 25:
 
== Adat ==
[https://www.riauonline.id/2019/04/merari-tradisi-pernikahan-unik-ala.html Adat istiadat suku sasak dapat disaksikan pada saat resepsi perkawinan], di mana perempuan apabila mereka mau dinikahkan oleh seorang lelaki maka yang perempuan harus dilarikan dulu kerumah keluarganya dari pihak laki laki, ini yang dikenal dengan sebutan ''merarik'' atau ''pelarian''.
 
Caranya cukup sederhana, gadis pujaan itu tidak perlu memberitahukan kepada kedua orangtuanya. Bila ingin menikah, gadis itu dibawa. Namun jangan lupa aturan, mencuri gadis dan melarikannya biasanya dilakukan dengan membawa beberapa orang kerabat atau teman. Selain sebagai saksi kerabat yang dibawa untuk mencuri gadis itu sekalian sebagai pengiring dalam prosesi itu. Dan gadis itu tidak boleh dibawa langsung ke rumah lelaki, harus dititipkan ke kerabat laki-laki. Tentu menikahi gadis dengan meminta izin kepada orang tuanya (redaq) lebih terhormat daripada mencuri gadis tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, tetapi proses seperti ini sudah sangat jarang ditemukan karena kebiasaan orang sasak lebih dominan mencurinya supaya tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak diinginkan seperti tidak disetujui orang tua gadis atau keterbatasan kemampuan dalam hal materi karena proses "redaq" biasanya menghabiskan biaya yang lebih besar daripada melarikan gadis (merarik) tanpa izin.