Program nuklir Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan salah ketik, penambahan penjelasan sejarah PLTN Indonesia dan program Reaktor Daya Eksperimental. |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 10:
Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark II) di Bandung. Kemudian berturut-turut, dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang tersebar di berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta (1966), Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA, Yogyakarta (1967), dan Reaktor Serba Guna 30 MW (1987) disertai fasilitas penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian bahan bakar, uji keselamatan reaktor, pengelolaan limbah radioaktif dan fasilitas nuklir lainnya.
Penelitian teknologi nuklir
Untuk meningkatkan infrastruktur organisasi nuklir di Indonesia, maka pada tahun 1997 ditetapkan UU No. 10 Tentang Ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir(BATAN)dengan unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN).
[[Badan Pengawas Tenaga Nuklir]] (BAPETEN) didirikan tahun 1998. BAPETEN terutama bertugas dalam pengawasan 3S (safety, security dan safeguard) kegiatan dan fasilitas nuklir dan radiasi.
Sejarah program PLTN di Indonesia dimulai sejak era 1970an, dan telah dilakukan studi kelayakan di Jepara, Jawa Tengah, dan pulau Bangka (2011-2013).
Protes terhadap rencana PLTN muncul pada Juni 2007 didekat Jawa Tengah<ref name=protest/> dan juga demo anti nuklir besar terjadi pada pertengahan 2007.<ref>[[CNIC]]. [http://cnic.jp/english/news/newsflash/2007/muria4sep07.html].</ref>
Baris 22:
Pada maret 2008, melalui menteri Riset dan Teknologi, Indonesia memaparkan rencananya untuk membangun 4 buah PLTN berkekuatan 4800 MWe (4 x 1200 MWe) [http://www.antara.co.id/en/arc/2008/3/12/ri-to-build-four-nuclear-power-plants-until-2025/]
Indonesia telah meratifikasi NPT (Non-proliferation Treaty) dan Comprehensive Safeguard Agreement program, sehingga secara sukarela program teknologi nuklirnya
<br />
|