Organisasi Budi Daya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 3:
Penemu atau penggali pertama ajaran Budi Daya adalah Bapak Mei Kartawinata, Beliau lahir di Bandung, tanggal 1 Mei 1897. Pada awal buku catatan ajarannya yang diberi nama ''Katineung'' (ke-ingat-an), beliau menguraikan timbulnya kesadaran spiritual, semacam pencerahan, di dalam dirinya, melalui suara tanpa ada orangnya yang memberi penerangan kepada dirinya. Hal ini merupakan sebagai isyarat atau lambang tuntunan Tuhan Yang Maha Esa. Peristiwa itu terjadi pada hari Jumat Kiwon, 17 September 1927 di Kampung Cimerta, Subang, Purwakarta, Jawa Barat.
== Susunan Pengurus Organisasi
Susunan Pengurus Organisasi Budi Daya terdiri atas:
* Pinisepuh: Ibu Maryam Kartawinata
* Ketua: Ir. Engkus Ruswana
* Sekretaris: Djon Edy M.S.
* Bendahara: Tuty Ekawati
== Alamat Organisasi Budi Daya ==
Baris 17:
Ajaran ini secara tegas menyebutkan bahwa manusia itu bukan berasal dari hewan atau ''sato''. Adanya manusia adalah kehendak dan ciptaan Tuhan. Kapan mulai ada tidak tahu. Organisasi ini memiliki pandangan bahwa yang dapat diketahui itu adalah segala sesuatu yang dialami, yang belum atau tidak dialami tidak bisa menyatakannya.
Bagi ajaran Organisasi Budi Daya pandangan tugas dan kewajiban bertolak dari paham kemanusiaan (''kamanu-sa'an)'' yang berarti sebagai mahluk terbebani tugas dan kewajiban untuk mengerjakan perkejaan manusia, selamanya mengabdi kepada Tuhannya. Manusia sebagai abdi Tuhan mempunyai garis keyakinan yang paling mendasar yang hal tersebut menjadi pengamalan dalam kehidupan pribadi yang banyak dikakukan dengan berbagai kegiatan sosial yang dilakukan dalam tata kehidupan, yakni pembinaan kepemudaan, pemninaan kewanitaan, pembinaan seni budaya, pembinaan manusia pembangunan dan pertolongan terhadap sesama.
== Lambang Organisasi Budi Daya ==
|