Dinasti Tang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh Orolenial) dan mengembalikan revisi 15718521 oleh Mulyo777 |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
| image_map = Tang Dynasty circa 700 CE.png
| image_map_caption = Tiongkok pada masa kekuasaan [[Wu Zetian]] kurang lebih pada tahun 700 M
| capital = {{smaller|618–904}}{{nbsp|4}}[[Chang'an]]<br/>{{smaller|684–705<br/>
| common_languages = [[Tionghoa Pertengahan|Tiongkok Pertengahan]]
| religion = {{ublist |[[Buddhisme Tiongkok]] |[[Taoisme]] |[[Konfusianisme]] |[[Kepercayaan tradisional Tionghoa|Kepercayaan tradisional Tiongkok]]}}
| government_type = Monarki
| title_leader = [[Kaisar Tiongkok|Kaisar]]
Baris 36:
}}
{{Infobox Chinese |c=唐朝 |p=Táng Cháo |w=T‘ang<sup>2</sup> Ch‘ao<sup>2</sup> | gr=Tarng chaur | y=Tòhng Chìuh |j=Tong<sup>4</sup> Ciu<sup>4</sup> |tl=Tông Tiâu |wuu=Daon Dzo |mc=Dang Djew |mi={{IPAc-cmn|t|ang|2|-|ch|ao|2}} }}
'''Dinasti Tang''' ({{zh|c={{linktext|唐|朝}}|p=Táng Cháo|w=T'ang Ch'ao}}; pertama [[618]]–690 & kedua 705–[[907]]), dalam romanisasi [[Wade-Giles]] ditulis '''Dinasti T‘ang''' (dibaca sebagai ''thang''), adalah salah satu dinasti [[Tiongkok]] yang menggantikan [[Dinasti Sui]] dan mendahului [[periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan]]. Dinasti ini didirikan oleh keluarga [[
Dinasti Tang, dengan ibu kota di [[Chang'an]] (kini [[Xi'an]]) yang saat itu merupakan kota terpadat di dunia<ref>{{Cite web|url=http://arts.cultural-china.com/en/83Arts7518.html|title=Ancient Capital City: Chang'an - China culture|website=arts.cultural-china.com|language=en|access-date=2017-04-24}}</ref>, dianggap sebagai salah satu titik puncak dalam sejarah Tiongkok, sebuah [[zaman keemasan]] budaya kosmopolitan. Luas wilayahnya, yang diperoleh melalui kampanye militer penguasa-penguasa awalnya, menyaingi luas [[dinasti Han]]. Berdasarkan dua sensus pada abad ke-7 dan abad ke-8, catatan-catatan Tang memperkirakan jumlah penduduk sekitar 50 juta jiwa.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}}{{sfn|Ebrey|1999|pp=111, 141}} Pada abad ke-9, karena kekaisaran sedang mengalami kemunduran dan tidak dapat mengadakan sensus yang akurat, diperkirakan jumlah penduduk Tang tercatat sekitar 80 juta jiwa.{{sfn|Du|1998|p=37}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=106}}{{efn|Pada masa Dinasti Tang, jumlah penduduk dunia bertambah dari sekitar 190 juta menjadi sekitar 240 juta - perbedaan sebesar 50 juta. Lihat [[demografi abad pertengahan]].}} Dengan jumlah penduduk yang besar, dinasti ini dapat mengumpulkan para ahli dan ratusan ribu tentara untuk melawan kekuatan-kekuatan [[nomaden]] yang mendominasi [[Asia Dalam]] dan [[Jalur Sutra]]. Berbagai kerajaan dan negara membayar upeti kepada Tang, sementara Tang juga menaklukkan atau menundukkan beberapa wilayah yang dikendalikan secara tidak langsung melalui sistem protektorat. Selain hegemoni politik, pengaruh budaya Tang juga terasa kuat di negara-negara tetangga seperti [[Korea]], [[Jepang]], dan [[Vietnam]].
Baris 51:
[[Berkas:Sui Yangdi Tang.jpg|jmpl|kiri|Lukisan [[Kaisar Yang dari Sui]]. Pembuatan lukisan ini ditugaskan pada tahun 643 oleh [[Kaisar Taizong dari Tang|Kaisar Taizong]]. Lukisan dibuat oleh [[Yan Liben]] (600–673).]]
[[Berkas:Emperor Taizong gives an audience to the ambassador of Tibet.jpg|jmpl|kiri|[[Kaisar Taizong dari Tang|Kaisar Taizong]] (berkuasa 626–649) menerima Ludongzan, duta besar [[Tibet]], di istananya; lukisan dibuat pada tahun 641 oleh [[Yan Liben]] (600–673.)]]
Pada 18 Juni 618, Li Yuan menyatakan diri sebagai kaisar dinasti baru bernama Tang.{{sfn|Adshead|2004|p=40}}{{sfn|Graff|2000|p=78}} Peristiwa ini berlangsung setelah pembunuhan [[Kaisar Yang dari Sui|Kaisar Yang]], sepupu Li Yuan,{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}} oleh Jenderal [[Yuwen Huaji]].{{sfn|Adshead|2004|p=40}}{{sfn|Graff|2000|p=78}} Li Yuan (yang nantinya mengganti namanya menjadi [[Kaisar Gaozu dari Tang]]) mulai naik ke tampuk kekuasaan saat menjabat sebagai
Keluarga Li Yuan berasal dari kalangan aristokrat militer barat laut pada masa [[Dinasti Sui]]{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=90–91}}{{sfn|Adshead|2004|pp=40–41}} dan mengklaim sebagai keturunan [[Laozi]],<ref>[http://books.google.com/books?id=ultxAAAAMAAJ&q=family+descent+lao+tzu+patronymic Latourette 1934], hlm. 191.</ref> Jenderal [[Dinasti Han]] [[Li Guang]],<ref>[http://books.google.com/books?id=NB6DEdAxLOsC&pg=PA126&dq=li+ling+kirghiz&hl=en&sa=X&ei=hAAvT-3QOeSE0QHuktzJCg&ved=0CDAQ6AEwAA#v=onepage&q=li%20ling%20kirghiz&f=false Drompp 2005], hlm. 126.</ref><ref>[http://books.google.com/books?id=XdouAQAAIAAJ&q=li+ling+kirghiz&dq=li+ling+kirghiz&hl=en&sa=X&ei=hAAvT-3QOeSE0QHuktzJCg&ved=0CEQQ6AEwBA Mair & Steinhardt & Goldin 2005], hlm. 376.</ref> dan penguasa [[Liang Barat (Enam Belas Kerajaan)|Liang Barat]] [[Li Gao]].
Li Yuan berkuasa hingga tahun 626; pada saat itu, ia dijatuhkan oleh putranya [[Kaisar Taizong dari Tang|Li Shimin]], Pangeran Qin. Li Shimin telah memerintah pasukan semenjak umur 18 tahun, cakap dalam menggunakan panah, pedang, dan tombak, serta mampu melancarkan serbuan [[kavaleri]] yang efektif.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}}{{sfn|Graff|2000|p=80}} Walaupun melawan angkatan bersenjata dengan jumlah yang lebih besar, ia berhasil mengalahkan [[Dou Jiande]] (573–621) di [[Luoyang]] dalam [[Pertempuran Hulao]] pada 28 Mei 621.{{sfn|Adshead|2004|pp=40–42}}{{sfn|Graff|2000|pp=78, 82, 85–86, 95}} Dalam upaya pemberangusan keluarga kerajaan karena takut dibunuh, Li Shimin menyergap dan membunuh dua saudaranya [[Li Yuanji]] (lahir 603) dan [[putra mahkota]] [[Li Jiancheng]] (lahir 589) dalam [[Insiden Gerbang Xuanwu]] pada 2 Juli 626.{{sfn|Adshead|2004|p=42}} Segera setelah itu, ayahnya mengundurkan diri dan Li Shimin naik
Walaupun tindakannya ini bertentangan dengan nilai ''[[xiao]]'' dalam ajaran [[Konfusianisme]],{{sfn|Adshead|2004|p=42}} Taizong terbukti merupakan pemimpin yang cakap dan mau mendengarkan saran-saran penasihat terbijaknya.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}} Pada tahun 628, Kaisar Taizong mengadakan upacara peringatan [[Buddhisme|Buddha]] untuk korban perang, dan pada tahun 629 ia mendirikan biara-biara Buddha di tempat pertempuran-pertempuran besar agar para biksu dapat berdoa untuk para korban dari kedua belah pihak.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Hal ini dilakukan selama [[Kampanye Tang melawan Turki Timur|kampanye militer Kaisar Taizong di Tujue Timur]], kekhanan [[Göktürk]] yang dihancurkan setelah pemimpinnya [[Illig Qaghan]] ditangkap oleh perwira militer Tang [[Li Jing (jenderal)|Li Jing]] (571–649), yang kelak menjadi [[Kanselir Dinasti Tang]]. Setelah memperoleh kemenangan ini, Göktürk menerima Taizong sebagai [[khagan]] mereka. Maka dari itu, selain bergelar [[Kaisar Tiongkok]], ia juga dijuluki [[Tian Kehan]] ({{lang|zh-han|天可汗}}) oleh para nomaden Turk.{{sfn|Adshead|2004|pp=42–43}}{{sfn|Twitchett|2000|p=124}}
Baris 112:
==== Tentara dan wajib militer ====
Pada tahun 737, Kaisar Xuanzong membatalkan sistem perekrutan tentara yang digantikan setiap tiga tahun, dan menggantikannya dengan tentara dengan masa tugas yang panjang, sehingga lebih berpengalaman dalam pertempuran dan efisien.{{sfn|Benn|2002|p=9}} Secara ekonomi, kebijakan tersebut juga lebih baik karena pelatihan anggota baru dan pengiriman mereka ke perbatasan menguras kas negara.{{sfn|Benn|2002|p=9}} Pada akhir abad ke-7, tentara dalam [[sistem fubing]] mulai meninggalkan tugas militernya dan rumah yang diberikan kepada mereka dalam [[Sistem Juntian|sistem juntian]]. Standar tanah yang seharusnya seluas 100 ''[[
==== Wilayah Turk dan barat ====
Baris 118:
Dinasti Sui dan Tang telah berhasil melancarkan kampanye militernya terhadap para nomaden. Kebijakan luar negeri Tiongkok di sebelah utara dan barat pada saat itu berkaitan dengan para nomaden [[bangsa Turk|Turk]], yang menjadi kelompok etnis yang paling dominan di Asia Tengah.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=113}}{{sfn|Xue|1992|pp=149–152, 257–264}} Untuk menangani dan menghindari ancaman dari orang-orang Turk, pemerintah Sui memperbaiki benteng-benteng dan menerima misi perdagangan dan pemberian upeti mereka.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=92}} Sui mengirim empat putri kekaisaran untuk menikahi pemimpin klan masing-masing pada tahun 597, 599, 614, dan 617. Pada saat yang sama, Sui memicu permasalahan dan konflik antara berbagai kelompok etnis dengan orang-orang Turk.{{sfn|Benn|2002|pp=2–3}}{{sfn|Cui|2005|pp=655–659}} Semenjak masa Dinasti Sui, orang-orang Turk telah menjadi kekuatan militer yang dimanfaatkan oleh orang Tiongkok. Saat orang-orang [[bangsa Khitan|Khitan]] mulai menyerang Tiongkok timur laut pada tahun 605, seorang jenderal Tiongkok memimpin 20.000 orang Turk untuk melawan mereka, dan membagikan ternak dan perempuan Khitan kepada orang-orang Turk sebagai hadiah.{{sfn|Ebrey|1999|p=111}} Dua kali antara tahun 635 dan 636, putri kekaisaran Tang dinikahkan dengan tentara bayaran atau jenderal Turk yang bekerja untuk Tiongkok.{{sfn|Cui|2005|pp=655–659}} Pada masa Dinasti Tang hingga akhir tahun 755, terdapat kurang lebih sepuluh jenderal Turk yang melayani Tang.{{sfn|Xue|1992|p=788}}{{sfn|Twitchett|2000|p=125}} Walaupun sebagian besar angkatan Tang berasal dari sistem fubing, sebagian besar tentara yang dipimpin oleh jenderal-jenderal Turk adalah tentara non-Tionghoa, dan seringkali melancarkan kampanye militer di perbatasan barat yang tidak banyak dijaga oleh tentara dari sistem fubing.{{sfn|Liu|2000|pp=85–95}} Beberapa tentara "Turk" merupakan orang Han Tionghoa yang ternomadisasi atau ter[[De-Sinicization|desinisasi]].{{sfn|Gernet|1996|p=248}}
Perang saudara di Tiongkok hampir sepenuhnya dipadamkan pada tahun 626, dan pada tahun 628 tuan tanah
[[Berkas:Cernuschi Museum 20060812 162.jpg|jmpl|kiri|Patung [[terakota]] seorang penjaga makam (''wushi yong'') dari masa Dinasti Tang pada abad ke-8.]]
Sementara orang-orang Turk menetap di wilayah Ordos (bekas wilayah [[Xiongnu]]), pemerintah Tang melancarkan kebijakan militer yang dimaksudkan untuk mendominasi wilayah [[stepa]] di Asia Tengah. Seperti pada masa Dinasti Han, Dinasti Tang dan sekutu Turknya menaklukkan dan menundukkan Asia Tengah pada tahun 640-an dan 650-an.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=92}} Pada masa Kaisar Taizong, kampanye militer besar tidak hanya dilancarkan terhadap orang-orang [[Göktürk]], tetapi juga terhadap [[kampanye militer Kaisar Taizong terhadap Tuyuhun|Tuyuhun]], [[kampanye militer Kaisar Taizong terhadap negara-negara Xiyu|negara-negara Xiyu]], dan [[kampanye militer Kaisar Taizong terhadap Xueyantuo|Xueyantuo]]. Di bawah kepemimpinan Kaisar Gaozong, jenderal [[Su Dingfang]] memimpin [[Penaklukan Turk Barat|kampanye militer terhadap orang-orang Turk Barat]] yang dipimpin oleh Ashina Helu.{{sfn|Skaff|2009|p=183}}
Dinasti Tang bersaing dengan [[Kerajaan Tibet|Kekaisaran Tibet]] dalam memperebutkan wilayah Asia Dalam dan Tengah, dan kadang-kadang persaingan tersebut diselesaikan lewat pernikahan, seperti pernikahan [[Putri Wencheng]] (kematian 680) dengan [[Songtsän Gampo]] (kematian 649).{{sfn|Whitfield|2004|p=193}}{{sfn|Sen|2003|pp=24, 30–31}} Sebuah tradisi Tibet menyebutkan bahwa tentara Tiongkok merebut [[Lhasa]] setelah kematian Songtsän Gampo,<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=U7C0I2KRyEUC&pg=PA28&dq=chinese+captured+lhasa+650&hl=en&ei=zfRNTJCsOcT48Aa24vnyCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CDQQ6AEwAQ#v=onepage&q=chinese%20captured%20lhasa%20650&f=false|title=Tibet Past and Present|authorlink=Charles Alfred Bell|first=Charles|last=Bell|year=1924|publisher=Oxford University Press|edition= rpr. Motilal Banarsidass, 1992.|location=|isbn=81-208-1048-1|page=28|accessdate=2010-07-17}}</ref> namun serangan tersebut tidak pernah disebutkan baik dalam catatan sejarah Tiongkok maupun dalam manuskrip [[Dunhuang]] Tibet.<ref>{{cite book|title=The historical status of Tibet|first=Tieh-tseng (Lǐ Tiězhēng 李鐵錚)|last=Li|year=1956|publisher=King's Crown Press, Columbia University|page=6|url=http://books.google.co.uk/books?ei=usMUTu6wEuXnsQKmn-DUDw&ct=result&id=hdVwAAAAMAAJ&dq=one+Tibetan+record+reports+%28and+this+may+be+a+later+interpolation%29+that+the+Chinese+captured+the+Tibetan+capital,+Lhasa,+after+the+death+of+Sron-tsan+Gampo.11+It+is+significant+that+neither+the+Chinese+historical+annals+nor+the+highly&q=lhasa+gampo++captured&redir_esc=y}}</ref>
Antara tahun 670 hingga 692, berlangsung konflik panjang antara Tang dan Tibet yang memperebutkan wilayah di [[Cekungan Tarim]], dan pada tahun 763 bangsa Tibet merebut
Selama [[penaklukan Islam di Persia]] (633–656), putra dari penguasa terakhir [[Kekaisaran Sassaniyah]], [[Peroz III|Pangeran Pirooz]], melarikan diri ke Tang.{{sfn|Whitfield|2004|p=47}}{{sfn|Schafer|1985|pp=10, 25–26}} Menurut ''[[
==== Korea dan Jepang ====
Baris 141:
=== Perdagangan dan penyebaran budaya ===
Dengan memanfaatkan jalur perdagangan di [[Jalur Sutera]] dan jalur laut, Dinasti Tang mampu memperoleh berbagai teknologi, budaya, barang mewah langka, dan barang-barang lain pada masa itu. Tang memperoleh gagasan baru dalam bidang fashion, jenis keramik, dan pandai perak dari Timur Tengah, India, Persia, dan Asia Tengah.{{sfn|Ebrey|1999|pp=118–119}} Bangsa
Terdapat pula hubungan dan ketertarikan dengan India sebagai pusat pengetahuan Buddhisme, dan pengelana-pengelana terkenal seperti [[Xuanzang]] (kematian 664) pergi ke negara yang terletak di Asia Selatan tersebut. Setelah melalui perjalanan selama 17 tahun, Xuanzang berhasil membawa pulang teks-teks berbahasa [[Sansekerta]] yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa
==== Jalur Sutra ====
Baris 161:
[[Berkas:ForeignMerchant.jpg|jmpl|lurus|Arca pedagang asing dari abad ke-7.]]
Pada tahun 748, biksu Jian Zhen mendeskripsikan [[Guangzhou]] sebagai pusat perdagangan yang sibuk dan didatangi oleh kapal-kapal asing besar. Ia menulis bahwa "banyak kapal-kapal besar yang datang dari [[Borneo]], Persia, Qunglun ([[Indonesia]]/[[Jawa]])...dengan...rempah-rempah, permata, dan giok yang menumpuk setinggi gunung",{{sfn|Tang|1991|p=61}}{{sfn|Schafer|1985|p=15}} seperti yang ditulis dalam ''Yue Jue Shu'' (Catatan Negara Yue yang Hilang). Selama [[Pemberontakan An Lushan]], bajak laut Arab dan Persia membakar dan menjarah Guangzhou pada tahun 758,{{sfn|Benn|2002|p=11}} sementara pada tahun 760 para pedagang Arab dan Persia dibantai di [[Pembantaian Yangzhou (760)|Yangzhou]]. Akibatnya, pemerintah Tang menutup pelabuhan Kanton selama kurang lebih lima
Kapal-kapal dari kerajaan Silla, [[Balhae]], dan [[Provinsi Hizen]] di Jepang turut serta dalam perdagangan di [[Laut Kuning]] yang didominasi oleh Silla.{{sfn|Schafer|1985|p=11}} Setelah Silla dan Jepang kembali bermusuhan pada akhir abad ke-7, sebagian besar pedagang Jepang memilih untuk berlayar dari [[Prefektur Nagasaki|Nagasaki]] ke mulut [[Sungai Huai]], Sungai Yangzi, dan bahkan [[Teluk Hangzhou]] di selatan untuk menghindari kapal-kapal Korea di Laut Kuning.{{sfn|Schafer|1985|p=11}}{{sfn|Reischauer|1940|p=157}} Untuk berlayar kembali ke Jepang pada tahun 838, duta besar Jepang untuk Tiongkok menggunakan sembilan kapal dan enam puluh pelaut Korea dari kawasan Korea di Chuzhou dan Lianshui di sepanjang Sungai Huai.{{sfn|Reischauer|1940|p=162}} Selain itu, kapal-kapal pedagang Tiongkok berlayar ke Jepang dari berbagai pelabuhan di pesisir provinsi [[Zhejiang]] dan [[Fujian]].{{sfn|Reischauer|1940|pp=155–156}}
Baris 178:
Pada tahun 683, Kaisar Gaozong meninggal. Ia digantikan oleh [[Kaisar Tang Zhongzong|Kaisar Zhongzong]], anak laki-laki Wu. Zhongzong mencoba mengangkat Wu sebagai kanselir: setelah enam minggu berkuasa, ia dijatuhkan oleh Maharani Wu dan digantikan oleh adiknya, [[Kaisar Ruizong dari Tang|Kaisar Ruizong]] yang berusia 12 tahun.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=98}} Akibatnya, pangeran-pangeran Tang memberontak pada tahun 684, tetapi angkatan bersenjata Wu memadamkannya dalam waktu dua bulan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=98}} Ia kemudian mengumandangkan era Tianshou Dinasti Zhou pada 16 Oktober 690,{{sfn|Forte|1988|p=234}} dan tiga hari kemudian menurunkan status Kaisar Ruizong menjadi putra mahkota.{{sfn|Marlowe|2008|p=64}} Ia juga dipaksa untuk mengganti nama keluarga ayahnya Li dengan nama keluarga Wu.{{sfn|Marlowe|2008|p=64}} Wu Zetian kemudian menjadi satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah Tiongkok. Namun, kudeta istana pada 20 Februari 705 memaksa dirinya untuk melepaskan posisinya pada 22 Februari. Pada hari berikutnya, putranya Zhongzong kembali berkuasa, dan Dinasti Tang dipulihkan pada 3 Maret. Segera sesudahnya, Wu Zetian meninggal dunia.{{sfn|Adshead|2004|p=45}}
Untuk melegitimasi kekuasaannya, ia menyebarkan dokumen yang disebut ''Sutra Awan Besar'', yang memprediksikan bahwa reinkarnasi [[Maitreya]] Buddha adalah seorang penguasa perempuan yang akan menghilangkan penyakit, rasa khawatir, dan bencana dari dunia.{{sfn|Ebrey|1999|p=116}}{{sfn|Sen|2003|pp=97–98}} Pada masa kekuasaannya, ia memperkenalkan beberapa [[
==== Bangkitnya Xuanzong ====
Baris 185:
Terdapat banyak perempuan penting di istana kekaisaran pada masa Maharani Wu dan sesudahnya, seperti [[Shangguan Wan'er]] (664–710), seorang penyair, penulis, dan pejabat perempuan yang mengurus kantor pribadi Wu.{{sfn|Adshead|2004|p=46}} Pada tahun 706, istri Kaisar Zhongzong dari Tang, [[Maharani Wei (Zhongzong)|Maharani Wei]] (kematian 710), meyakinkan suaminya untuk mengangkat saudara perempuan dan putrinya menjadi pegawai pemerintahan, dan pada tahun 709 meminta agar ia memberi perempuan hak untuk menyerahkan hak istimewa turun-temurunnya ke anak laki-lakinya (yang sebelumnya merupakan hak untuk laki-laki saja).{{sfn|Benn|2002|p=6}} Maharani Wei pada akhirnya meracuni Zhongzong, dan kemudian ia menempatkan putranya yang berusia lima belas tahun di atas takhta pada tahun 710.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Dua minggu kemudian, [[Kaisar Xuanzong dari Tang|Li Longji]] (nantinya menjadi Kaisar Xuanzong) memasuki istana dengan beberapa pengikut dan membunuh Maharani Wei dan faksinya.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Ia kemudian menempatkan ayahnya [[Kaisar Ruizong dari Tang|Kaisar Ruizong]] (berkuasa 710–712) di atas takhta.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Sementara Kaisar Zhongzong didominasi oleh Maharani Wei, Ruizong juga didominasi oleh [[Putri Taiping]].{{sfn|Adshead|2004|p=47}} Keadaan ini berakhir setelah kegagalan upaya kudeta Putri Taiping pada tahun 712 (ia gantung diri pada tahun 713), dan Kaisar Ruizong mengundurkan diri dan memberikan jabatannya kepada [[Kaisar Xuanzong dari Tang|Kaisar Xuanzong]].{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}}{{sfn|Benn|2002|p=6}}
Pada masa Kaisar Xuanzong selama 44 tahun, Dinasti Tang mencapai masa keemasannya dengan inflasi ekonomi yang rendah.{{sfn|Benn|2002|p=7}}{{sfn|Schafer|1985|p=8}} Ia dianggap sebagai pemimpin yang progresif dan penuh kebajikan. Pada tahun 747, ia menghapuskan hukuman mati; sebelumnya semua hukuman mati harus disetujui oleh kaisar sendiri (sebagai catatan, pada tahun 730, terdapat 24 orang yang dihukum mati).{{sfn|Benn|2002|p=47}} Xuanzong mengikuti konsensus menteri-menterinya dalam pembuatan kebijakan dan berupaya mengisi jabatan kementerian dari berbagai faksi politik.{{sfn|Adshead|2004|p=47}} Kanselirnya [[Zhang Jiuling]] (673–740) yang merupakan seorang penganut [[Konfusianisme]] yang kuat berupaya untuk mengurangi [[deflasi]] dan meningkatkan jumlah uang yang beredar dengan mendorong penggunaan koin pribadi, sementara penerusnya yang merupakan seorang aristokrat dan teknokrat [[Li Linfu]] (kematian 753) mendukung monopoli pemerintah atas pengeluaran koin.{{sfn|Adshead|2004|p=89}} Setelah tahun 737, Xuanzong sangat memercayai kanselirnya Li Linfu, yang mendukung kebijakan perekrutan jenderal non-
=== Kemunduran ===
Baris 204:
==== Pembangunan kembali dan pemulihan ====
[[Berkas:Xumipagodazhengding.jpg|jmpl|[[Pagoda Xumi]], dibangun tahun 636.]]
Meskipun bencana alam dan pemberontakan merusak nama baik pemerintah, pada awal abad ke-9 Dinasti Tang sempat dipulihkan.{{sfn|Benn|2002|pp=15–17}} Akibat ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola ekonomi, perdagangan menjadi lebih terdrong karena dengan kurangnya hambatan birokrasi semakin banyak pasar baru yang bermunculan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=101}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=85}} Pada tahun 780, pajak gandum dan wajib kerja digantikan oleh pajak semi-tahunan yang dibayar dalam bentuk kas, yang menunjukkan pergeseran ke ekonomi uang yang didorong oleh kelas pedagang.{{sfn|Schafer|1985|p=9}} Kota-kota di wilayah [[Jiangnan]] di selatan, seperti [[Yangzhou]], [[Suzhou]], dan [[Hangzhou]], mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat pada periode Tang akhir.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=101}} Monopoli pemerintah atas produksi garam, yang melemah setelah Pemberontakan An Shi, berada di tangan [[Komisi Garam]], yang menjadi salah satu badan pemerintah terkuat dan dijalankan oleh menteri-menteri spesialis yang paling cakap. Komisi tersebut memulai praktik penjualan hak monopoli garam kepada para pedagang, yang digunakan oleh para pedagang tersebut untuk mengangkut dan menjual di pasar lokal. Pada tahun 799, lebih dari setengah pendapatan pemerintah berasal dari sektor garam.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}} S. A. M. Adshead menulis bahwa penetapan pajak garam merupakan "pertama kalinya pajak tidak langsung, dan bukan upeti, memungut pajak dari tanah atau uang, atau pertama kalinya keuntungan dari badan pemerintahan seperti badan pertambangan menjadi sumber daya utama negara besar."{{sfn|Adshead|2004|p=50}} Bahkan setelah kekuatan pemerintah pusat berkurang pada pertengahan abad ke-8, pemerintah masih dapat berfungsi dan memberi perintah dalam skala besar. ''Tangshu'' ([[
{{quote|Pada tahun kedua masa kekuasaan Taihe [828 M], pada bulan kedua...model standar pompa rantai dikeluarkan oleh istana, dan rakyat Jingzhao Fu (ibukota) diperintahkan oleh kaisar untuk membuat banyak mesin untuk dibagikan kepada rakyat di sepanjang [[Terusan Zhengguo|Kanal Zheng Bai]] untuk keperluan irigasi.|{{sfn|Needham|1986b|p=347}}}}
[[Berkas:Wang Wei 001.jpg|jmpl|Lukisan seorang ahli yang bernama Fu Sheng, dibuat oleh penyair, musisi, dan pelukis Tang [[Wang Wei (penyair abad ke-8)|Wang Wei]] (701–761).]]
Dinasti Tang pada masa-masa ini sempat dikuasai oleh seorang kaisar yang ambisius yang bernama [[Kaisar Xianzong dari Tang|Kaisar Xianzong]] (berkuasa 805–820); periodenya terbantu oleh reformasi fiskal yang sebelumnya dilancarkan pada tahun 780-an.{{sfn|Benn|2002|pp=14–15}} Ia memiliki angkatan bersenjata yang terlatih dengan baik di
==== Keruntuhan ====
Baris 223:
Dinasti Tang dikenal akan banyaknya waktu luang untuk bersenang-senang, terutama di antara orang-orang kelas atas.{{sfn|Benn|2002|p=149}} Orang-orang Tang menikmati berbagai olahraga dan aktivitas, seperti [[memanah]],{{sfn|Benn|2002|pp=39, 170}} berburu,{{sfn|Benn|2002|pp=22, 32}} [[polo]] kuda,{{sfn|Benn|2002|pp=16, 90}} sepak bola [[cuju]],{{sfn|Benn|2002|pp=151–152}} [[sabung ayam]],{{sfn|Benn|2002|pp=173–174}} dan bahkan [[tarik tambang]].{{sfn|Benn|2002|p=152}} Pejabat pemerintah diberi hari libur selama masa tugasnya. Agar dapat mengunjungi keluarga mereka, pejabat-pejabat juga diberi 30 hari libur setiap tiga tahun apabila tempat asal mereka terletak sejauh {{convert|1000|mi|km|abbr=on}} dari tempat kerjanya, atau 15 hari libur bila orang tua mereka tinggal sejauh {{convert|167|mi|km|abbr=on}} (waktu perjalanan tidak termasuk).{{sfn|Benn|2002|p=149}} Terdapat pula sembilan hari libur bila anak laki-laki atau perempuan mereka menikah, dan lima, tiga, atau satu hari libur untuk upacara perkawinan kerabat dekat (waktu perjalanan tidak termasuk).{{sfn|Benn|2002|p=149}} Lebih lagi, para pejabat diberi tiga hari libur untuk menghadiri upacara kedewasaan anak laki-laki mereka, dan satu hari libur untuk upacara kedewasaan anak laki-laki kerabat dekat.{{sfn|Benn|2002|p=149}}
[[Hari libur tradisional Tionghoa|Hari libur tradisional Tiongkok]] seperti [[Tahun Baru
=== Chang'an, ibu kota Tang ===
{{main|Chang'an}}
[[Berkas:Prince Yide's tomb, towers.jpg|jmpl|kiri|Lukisan dinding yang menggambarkan sebuah menara, kemungkinan di [[Chang'an]]. Gambar berasal dari makam [[
Walaupun Chang'an pernah menjadi ibu kota Dinasti Han dan Jin, ibu kota Tang di Chang'an mengikuti gaya seperti pada masa Dinasti Sui. Kota yang kurang lebih berbentuk persegi ini dilindungi oleh tembok luar sepanjang 10 km dari barat ke timur dan 8 km dari utara ke selatan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Istana kerajaan, Istana Taiji, berdiri di sebelah utara poros utama kota.<ref>{{cite book|last=McMullen|first=David L.|title=State and court ritual in China|year=1999|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-62157-1|page=166|editor=McDermott, Joseph P.}}</ref> Dari Gerbang Mingde besar yang terletak di tengah tembok selatan, jalanan kota terbentang ke arah utara dan mengarah ke Gerbang Chentian yang melindungi istana kekaisaran. Jalan ini berpotongan dengan empat belas jalan utama dari barat ke timur, sementara terdapat sebelas jalan utama yang membentang dari utara ke selatan. Jalan-jalan utama yang saling berpotongan ini membentuk 108 kawasan berbentuk persegi panjang yang masing-masing memiliki tembok dan empat gerbang dan terdiri dari beberapa [[blok kota]]. Kota ini dikenal akan polanya yang seperti papan catur akibat adanya distrik-distrik yang bertembok, dan tata ruang ini bahkan disebutkan dalam salah satu puisi Du Fu.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=103}} Selama [[periode Heian]], kota [[Heian kyō]] (kini [[Kyoto]]) di Jepang dirancang dengan pola jalan seperti papan catur layaknya ibu kota Tang.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=92}} Dari 108 kawasan di Chang'an, dua di antaranya (masing-masing sebesar 2 kawasan kota biasa) digunakan untuk pasar yang diawasi oleh pemerintah, dan sisanya untuk kuil, kebun, atau kolam.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Di seluruh kota, terdapat 111 [[wihara Buddha]], 40 biara Taoisme, 38 altar keluarga, 2 kuil resmi, 7 gereja agama asing, 10 kawasan kantor transmisi provinsial, 12 penginapan besar, dan 6 permakaman.{{sfn|Benn|2002|p=xiii}} Beberapa kawasan kota diisi oleh lapangan terbuka untuk bermain atau taman belakang rumah-rumah mewah untuk bermain polo kuda atau sepak bola [[cuju]].{{sfn|Benn|2002|pp=xiv, xv, xvi, xvii, xviii}} Pada tahun 662, [[Kaisar Gaozong dari Tang|Kaisar Gaozong]] memindahkan istana kekaisaran ke [[Istana Daming]], yang kemudian menjadi pusat politik kekaisaran dan tempat kediaman kaisar-kaisar Tang selama lebih dari 220 tahun.<ref>{{cite book|title=A Journey into China's Antiquity|year=1997|publisher=Morning Glory Publishers|location=Beijing|isbn=978-7-5054-0507-3|page=56|editor=Yu, Weichao}}</ref>
[[Berkas:Jingyun Bell.JPG|jmpl|Lonceng Jingyun yang terbuat dari perunggu dari tahun 711. Tingginya 247 cm, massanya 6.500 kg. Saat ini lonceng ini disimpan di Menara Lonceng Xi'an.]]
Ibu kota Tang merupakan kota terbesar di dunia saat itu, dengan jumlah penduduk di kota dan wilayah pinggirannya sebesar 2 juta jiwa.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Chang'an merupakan kota yang sangat kosmopolitan dan dihuni oleh berbagai kelompok etnis, seperti orang-orang [[Persia]], Asia Tengah, Jepang, Korea, [[Vietnam]], Tibet, dan India. Dengan beragamnya kelompok etnis di Chang'an, terdapat pula berbagai macam agama yang dianut oleh penduduknya, seperti [[Buddhisme]], [[Nestorianisme]], [[Manichaeisme]], [[Zoroastrianisme]], [[Yudaisme]], dan [[Islam]]. Banyak orang asing yang dapat menetap di Tiongkok karena Tiongkok terhubung dengan [[Jalur Sutra]], dan kota Chang'an sendiri dihuni oleh kurang lebih 25.000 orang asing.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=112}}{{sfn|Studwell|2003|p=4}} Di beberapa kedai minuman, perempuan-perempuan [[Tocharia]] yang bermata hijau dan berambut pirang menyajikan wine dalam cangkir [[Agate|akik]] dan [[ambar]], menyanyi, dan menari.{{sfn|Schafer|1985|p=21}} Apabila orang asing di Tiongkok hendak menikahi seorang perempuan
Chang'an merupakan pusat pemerintahan, rumah keluarga kaisar, dan dipenuhi dengan kekayaan dan kemegahan. Namun, kota ini bukanlah pusat ekonomi Dinasti Tang. Kota [[Yangzhou]] di tepi [[Terusan Besar Tiongkok]] dan dekat dengan [[Sungai Yangtze]] merupakan pusat ekonomi terbesar pada masa Dinasti Tang.{{sfn|Benn|2002|p=46}}{{sfn|Schafer|1985|pp=17–18}}
Baris 238:
Yangzhou merupakan pusat [[Monopoli negara|monopoli pemerintah]] atas garam, dan pusat industri terbesar Tiongkok; kota tersebut berperan sebagai perantara pengiriman barang-barang asing ke kota-kota besar di utara.{{sfn|Benn|2002|p=46}}{{sfn|Schafer|1985|pp=17–18}} Seperti pelabuhan [[Guangzhou]] di Selatan, di Yangzhou terdapat banyak pedagang asing dari berbagai tempat di Asia.{{sfn|Schafer|1985|pp=17–18}}{{sfn|Reischauer|1940|pp=143–144}}
Dinasti Tang juga memiliki
=== Sastra ===
{{main|Sastra Tionghoa|Puisi Tang}}
[[Berkas:Li Shiming Fountain Memory.jpg|jmpl|ka|[[Kaligrafi Tionghoa|Kaligrafi]] tertulis [[Kaisar Taizong dari Tang|Kaisar Taizong]] di sebuah [[prasasti]] dari masa Dinasti Tang.]]
Masa Dinasti Tang merupakan [[zaman keemasan]] sastra dan seni
[[Pergerakan Prosa Klasik]] dipicu oleh tulisan-tulisan [[Liu Zongyuan]] (773–819) dan [[Han Yu]] (768–824). Gaya prosa baru ini berbeda dengan tradisi puisi 'piantiwen' yang berasal dari masa Dinasti Han. Walaupun penulis dari Pergerakan Prosa Klasik meniru 'piantiwen', mereka mengkritiknya karena isinya yang samar-samar dan tidak menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga Pergerakan Prosa Klasik memusatkan perhatian pada kejelasan dan ketelitian tulisan mereka.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=106}} Gaya ''guwen'' (prosa kuno) ini dapat ditilik kembali ke Han Yu, dan akan dikaitkan dengan [[Neo-Konfusianisme]] yang [[ortodoks]].{{sfn|Huters|1987|p=52}}
Cerita pendek juga populer pada masa Dinasti Tang, seperti ''Biografi Yingying'' oleh [[Yuan Zhen]] (779–831) yang tersebar luas pada masa hidupnya dan kemudian dijadikan [[opera Tiongkok]] pada masa [[Dinasti Yuan]] (1279–1368).{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=104–105}}{{sfn|Wong|1979|p=97}} Timothy C. Wong menempatkan kisah ini dalam konteks kisah cinta Tang yang lebih luas, yang seringkali memiliki alur cerita tentang hasrat, tekanan masyarakat yang mengharuskan seseorang untuk meninggalkan cinta, yang diikuti oleh rasa pilu.{{sfn|Wong|1979|pp=95–100}} Wong menyatakan bahwa dalam alur cerita ini, tidak terdapat tema 'janji yang tak akan pernah mati' dan 'komitmen sepenuhnya terhadap cinta' yang biasanya ditemui dalam romansa-romansa Barat seperti ''[[Romeo dan Juliet]]''; namun, nilai tradisional
[[Berkas:Xi'anwildgoosepagoda2.JPG|jmpl|kiri|[[Pagoda Angsa Liar Kecil]], dibangun pada tahun 709, terletak di dekat Kuil Dajianfu di Chang'an, tempat para biksu dari India dan tempat lain datang untuk menerjemahkan teks-teks berbahasa [[Sansekerta]] ke dalam [[bahasa Tionghoa|bahasa Mandarin]].{{sfn|Kiang|1999|p=12}}]]
Terdapat beberapa [[ensiklopedia]] besar yang diterbitkan di Tang. Ensiklopedia ''[[Yiwen Leiju]]'' disusun pada tahun 624 oleh kepala penyunting [[Ouyang Xun]] (557–641) dan juga [[Linghu Defen]] (582–666) dan [[Chen Shuda]] (kematian 635). Ensiklopedia ''[[Risalah mengenai Astrologi pada Era Kaiyuan]]'' selesai disusun pada tahun 729 oleh [[Gautama Siddha]] (berkarya pada abad ke-8), seorang astronom, astrolog, dan ahli beretnis India yang lahir di Chang'an.
Para ahli geografi Tionghoa seperti [[Jia Dan]] menulis rincian akurat mengenai tempat-tempat yang terletak jauh di luar negeri. Dalam karyanya yang ditulis antara tahun 785 hingga 805, ia mendeskripsikan jalur laut menuju mulut [[Teluk Persia]], dan ia mencatat bahwa [[orang-orang Iran]] (yang ia sebut rakyat Luo-He-Yi) telah mendirikan 'pilar-pilar ornamental' di laut yang berperan sebagai [[mercu suar]] untuk kapal-kapal yang mungkin tersesat.{{sfn|Needham|1986c|p=661}} Satu abad setelah Jia menulis laporannya, orang-orang Arab penulis-penulis Arab seperti [[al-Mas'udi]] dan [[al-Muqaddasi]] juga mendeskripsikan struktur yang sama, sehingga memastikan kebenaran tulisan Jia. Sementara itu, diplomat
Sejarah-sejarah dinasti sebelum Tang disusun antara tahun 636 hingga 659 oleh pejabat-pejabat istana selama dan beberapa saat sesudah masa kekuasaan [[Kaisar Taizong dari Tang]]. Hasilnya adalah ''[[Kitab Liang|Buku Liang]]'', ''[[Kitab Chen|Buku Chen]]'', ''[[Buku Qi Utara]]'', ''[[Kitab Zhou|Buku Zhou]]'', ''[[Kitab Sui|Buku Sui]]'', ''[[Kitab Jin|Buku Jin]]'', ''[[Sejarah Dinasti-Dinasti Utara]]'', dan ''[[Sejarah Dinasti-Dinasti Selatan]]''. Walaupun tidak termasuk dalam kompilasi ''[[Dua Puluh Empat Sejarah]]'' yang resmi, ''[[Tongdian]]'' dan ''[[Tang Huiyao]]'' juga merupakan karya sejarah yang penting dari masa Dinasti Tang. Sementara itu, ''[[Shitong]]'' yang ditulis oleh [[Liu Zhiji]] pada tahun 710 berisi tentang sejarah [[Historiografi Tionghoa|historiografi Tiongkok]] sebelum masa hidupnya. ''[[Catatan Tang Agung mengenai Xiyu| Catatan-Catatan Tang Raya mengenai Wilayah-Wilayah Barat]]'', yang disusun oleh [[Bianji]], menceritakan kisah perjalanan [[Xuanzang]], seorang biksu dari masa Dinasti Tang.
Baris 261:
{{main|Agama di Tiongkok|Filsafat Tiongkok}}
[[Berkas:TangBodhisattva.JPG|jmpl|Patung [[Bodhisattwa]] dari masa Dinasti Tang.]]
Semenjak zaman kuno, orang-orang
[[Buddhisme]] yang berasal dari India pada masa [[Konfusius]] terus berkembang pada masa Dinasti Tang dan dianut oleh keluarga kekaisaran; Buddhisme di Dinasti Tang mengalami proses sinisasi dan menjadi bagian dari budaya tradisional
Agama Buddha mulai mengalami kemunduran saat pemerintah pusat Tang juga mengalami kemunduran pada akhir abad ke-8 dan abad ke-9. Wihara-wihara Buddha yang sebelumnya tidak dikenakan pajak mendadak dipungut pajak oleh pemerintah. Pada tahun 845, [[Kaisar Wuzong dari Tang]] akhirnya menutup 4.600 wihara beserta 40.000 kuil dan altar, sehingga 260.000 biksu harus kembali ke kehidupan sekuler;{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=96}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=86}} peristiwa ini belakangan dijuluki salah satu dari [[Empat Penindasan Buddhisme di Tiongkok]]. Meskipun pelarangan akan dicabut beberapa tahun kemudian, Buddhisme tidak lagi menjadi dominan seperti sebelumnya.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=96}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=86}}{{sfn|Ebrey|1999|p=124}}{{sfn|Harper|2005|p=34}} Hal ini juga diakibatkan oleh munculnya ketertarikan akan filsafat asli
[[Berkas:Foguang Temple 8.JPG|jmpl|kiri|Balai kayu yang dibangun pada tahun 857,{{sfn|Steinhardt|2004|pp=228–229}} terletak di [[Kuil Foguang]] di [[Gunung Wutai]], Shanxi. Kuil ini merupakan kuil Buddha.]]
Baris 285:
Pada masa awal [[Dinasti Selatan dan Utara]] (420–589), atau mungkin malah lebih awal lagi, teh (''[[Camellia sinensis]]'') menjadi minuman yang populer di Tiongkok selatan. Pada masa itu teh dianggap sebagai minuman dengan rasa yang enak dan memiliki khasiat.{{sfn|Ebrey|1999|p=120}} Pada masa Dinasti Teng, teh dikaitkan dengan kemajuan budaya dalam masyarakat. Sebagian besar puisi karya penyair [[Lu Tong]] (790–835) berkaitan dengan kecintaannya akan teh. Penulis [[Lu Yu]] dari abad ke-8 bahkan menulis risalah mengenai seni meminum teh yang disebut ''[[Chajing]]''.{{sfn|Ebrey|1999|p=95}} Sementara itu, walaupun penggunaan kertas untuk membungkus sudah ada di Tiongkok semenjak abad ke-2 SM,{{sfn|Needham|1986d|p=122}} pada masa Dinasti Tang orang-orang Tiongkok melipat kertas menjadi kantong berbentuk kotak untuk menyimpan dan menjaga rasa daun teh.{{sfn|Needham|1986d|p=122}}
Sebelum masa dinasti Tang, penggunaan [[kertas toilet]] pertama kali tercatat pada tahun 589 oleh [[Yan Zhitui]] (531–591).{{sfn|Needham|1986d|p=123}} Pada tahun 851, seorang pengelana Muslim [[Arab]] mengomentari bagaimana mereka merasa orang-orang Tang tidak bersih karena tidak membersihkan kotoran buang air besar dengan air di kamar mandi; ia malah mengamati bahwa orang-orang
Pada masa kuno, orang-orang
[[Berkas:Chajing.jpeg|jmpl|kiri|''[[Chajing]]'' karya [[Lu Yu]].]]
Pada masa Dinasti Tang, selain makanan pokok yang sudah disebutkan, terdapat pula bahan masakan seperti [[jelai]], [[bawang putih]], [[garam]], [[turnip]], [[kedelai]], [[pir]], [[aprikot]], [[persik]], [[apel]], [[delima]], [[jujube]], [[rhubarb]], [[kacang hazel]], [[kacang pinus]], [[kastanya]], [[walnut]], [[yam]], [[taro]], dan lain-lain.{{sfn|Benn|2002|p=120}} Berbagai jenis daging yang dimakan meliputi babi, ayam, domba (terutama di utara), [[berang-berang laut]], [[beruang]] (yang sulit ditangkap, tetapi terdapat resep untuk merebus, mengukus, dan memasukkan daging beruang ke dalam rendaman bumbu), dan bahkan [[unta baktria]].{{sfn|Benn|2002|p=120}} Di pesisir selatan makanan laut merupakan makanan yang paling banyak dikonsumsi, dan orang-orang
Beberapa sumber makanan juga tidak boleh dimakan. Pemerintah Tang mengajak rakyatnya untuk tidak memakan sapi (karena merupakan [[hewan pekerja]] yang berharga), dan dari tahun 831 hingga 833 [[Kaisar Wenzong dari Tang]] bahkan melarang penyembelihan hewan ternak karena kepercayaan [[Buddhisme]]nya.{{sfn|Benn|2002|p=125}}
Melalu jalur perdagangan ke luar negeri, bangsa
Rakyat
{{clear}}
Baris 313:
Walaupun penggunaan boneka mekanik yang menggoda dalam alat penyaji wine ini merupakan penemuan yang orisinil, penggunaan boneka mekanik di Tiongkok sudah ada semenjak masa [[Dinasti Qin]] (221–207 SM),{{sfn|Needham|1986b|p=158}} sementara [[Ma Jun]] pada abad ke-3 menciptakan teater boneka mekanik yang digerakkan oleh perputaran bola air.{{sfn|Needham|1986b|p=158}} Terdapat pula alat penyaji wine otomatis di peradaban [[Yunani Kuno|Yunani]]-[[Romawi]], yaitu rancangan [[Heron dari Iskandariyah]] yang menggunakan jambangan dengan katup dalam dan tuas yang mirip dengan alat yang dideskripsikan di atas. Sementara itu, terdapat berbagai kisah mengenai alat yang bergerak secara otomatis di Dinasti Tang, seperti patung pendeta kayu jenderal Yang Wulian yang mengulurkan tangannya untuk mengumpulkan sumbangan; ketika jumlah koin mencapai berat tertentu, patung mekanik ini menggerakkan tangannya untuk meletakkan koin di dalam sebuah tas.{{sfn|Needham|1986b|p=163}} Mekanisme berat-dan-tuas ini mirip dengan [[mesin slot]] ciptaan Heron.{{sfn|Needham|1986b|p=163 footnote c}} Salah satu contoh alat lain di Dinasti Tang adalah "berang-berang kayu" karya Wang Ju yang konon dapat menangkap ikan; Needham mencurigai bahwa alat ni menggunakan semacam [[pegas]].{{sfn|Needham|1986b|p=163}}
Dalam bidang [[arsitektur]], terdapat undang-undang mengenai standar bangunan, yang dijelaskan dalam buku ''Yingshan Ling'' (Hukum Bangunan Nasional).{{sfn|Guo|1998|p=1}} Sebagian dari buku ini masih bertahan di ''Tang Lü'' (Undang-Undang Tang),{{sfn|Guo|1998|p=3}} sementara panduan arsitektur Dinasti Song ''[[Yingzao Fashi]]'' (Standar Bangunan Negara) karya [[Arsitektur dinasti Song|Li Jie]] (1065–1101) merupakan risalah arsitektur Tiongkok tertua yang masih bertahan sepenuhnya.{{sfn|Guo|1998|p=1}}<!-- Sementara itu, pada masa [[Kaisar Xuanzong dari Tang]] (712–756), terdapat 34.850 pengrajin terdaftar yang bekerja untuk negara dan diurus oleh Badan Bangunan-Bangunan Istana (Jingzuo Jian).{{sfn|Guo|1998|p=3}}-->
=== Percetakan balok kayu ===
Baris 322:
=== Kedokteran ===
Pada masa Dinasti Tang, terdapat upaya untuk mengklasifikasi semua obat-obatan yang digunakan dalam [[farmakologi]]
=== Kartografi ===
[[Berkas:Dunhuang star map.jpg|jmpl|[[Peta Dunhuang]], [[peta bintang]] yang menunjukkan wilayah Kutub Utara sekitar tahun 700.{{sfn|Xi|1981|p=464}} Di peta bintang ini terdapat lebih dari 1.300 bintang.<ref>{{cite web|url=http://idp.bl.uk/education/astronomy_researchers/index.a4d|title=The Dunhuang Chinese Sky: A comprehensive study of the oldest known star atlas|authors=[[Jean-Marc Bonnet-Bidaud]], Françoise Praderie, [[Susan Whitfield]]|publisher=International Dunhuang Project, British Library|accessdate=March 13, 2015}}</ref>]]
Pada masa Dinasti Tang, terdapat beberapa kemajuan dalam ilmu [[kartografi]]. Ketika kanselir Tang [[Pei Ju]] (547–627) bekerja untuk Dinasti Sui sebagai Komisioner Komersial pada tahun 605, ia menciptakan peta grid (kotak-kotak) dengan skala berdasarkan tradisi ahli kartografi [[Pei Xiu]] (224–271).{{sfn|Needham|1986a|pp=538–540, 543}} Kanselir Tang [[Xu Jingzong]] (592–672) juga dikenal akan peta Tiongkoknya yang digambar pada tahun 658.{{sfn|Needham|1986a|p=543}} Pada tahun 785, di bawah perintah [[Kaisar Dezong dari Tang|Kaisar Dezong]], ahli kartografi dan geografi [[Jia Dan]] (730–805) menyelesaikan peta Tiongkok dan bekas jajahannya di Asia Tengah pada tahun 801.{{sfn|Needham|1986a|p=543}} Peta tersebut memiliki panjang 9,1 m dan tinggi 10 m, digambar dengan skala grid satu
=== Alkimia, tabung gas, dan pengatur suhu udara ===
[[Berkas:Plat à offrandes Chine Musée Guimet 2418 1.jpg|jmpl|kiri|Piring keramik dengan "tiga warna" ([[sancai]]) dari abad ke-8.]]
Orang-orang
Semenjak masa [[Dinasti Han]] (202 SM – 220 M), orang
[[Berkas:CMOC Treasures of Ancient China exhibit - pottery horse, detail 1.jpg|jmpl|ka|Tembikar kuda yang berasal dari masa Dinasti Tang.]]
|