Kurva Keeling: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menghapus templat
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 6:
 
== Bentuk kurva Keeling ==
Kurva Keeling menunjukkan perubahan CO<sub>2</sub> secara musiman serta tahunan. Secara  musiman, kurva ini berada pada titik tertinggi pada bulan Mei dan akan berada di titik terendah di bulan Oktober. Hal ini ditunjukkan pada hasil penelitian awal pada tanggal 24 Mei 1958 sebesar 318 ppm (''parts per million'') yang artinya setiap satu juta molekul udara terdapat 318 molekul karbon dioksida. Lalu penelitian pada tanggal 8 November 1958 menghasilkan data CO<sub>2</sub> sebesar 313 ppm. Stasiun jaringan menemukan pola peningkatan CO<sub>2</sub>. Karbon dioksida akan terbentuk setelah mati/rusaknya tanaman di musim dingin, dan CO<sub>2</sub> akan berkurang saat tanaman telah tumbuh kembali.
 
Secara agregat, kurva Keeling mengalami slope positif, yang berarti terjadi peningkatan konsentrasi CO<sub>2</sub> pada atmosfer selama bertahun-tahun. Peningkatan tersebut berawal dari [[Revolusi Industri]] pada tahun 1750{{Efn}}, lalu ditambah pembakaran [[bahan bakar fosil]], telah meningkatkan jumlah karbondioksida (CO<sub>2</sub>) secara drastis di atmosfer.<ref>{{Cite web|url=https://nationalgeographic.grid.id/read/13283947/kadar-co2-pecahkan-rekor-tiga-juta-tahun|title=Kadar CO2 Pecahkan Rekor Tiga Juta Tahun - Nationalgeographic.grid.id|website=nationalgeographic.grid.id|language=id|access-date=2019-10-18}}</ref> Pada tahun 1958 rata-rata konsentrasi karbon dioksida sebesar 318 ppm, lalu meningkat menjadi 402 ppm pada tahun 2014. Pada tanggal 1 Januari 2018 rata-rata konsentrasi karbondioksida di [[Observatorium Mauna Loa]] sebesar 407,05 ppm, lalu melonjak pada tanggal 1 Januari 2019 sebesar 409,92 ppm.<ref>{{Cite web|url=https://www.noaa.gov/news/global-carbon-dioxide-growth-in-2018-reached-4th-highest-on-record|title=Global carbon dioxide growth in 2018 reached 4th highest on record {{!}} National Oceanic and Atmospheric Administration|website=www.noaa.gov|access-date=2019-10-18}}</ref> Hal ini berarti terjadi rata-rata peningkatan konsentrasi sekitar 2 ppm per tahun.
 
== Peningkatan CO<sub>2</sub> Terhadap Perubahan Iklim ==
Peningkatan CO<sub>2</sub> pada atmosfer bumi dapat menyebabkan perubahan iklim. Pada kurva Keeling, penyumbang CO<sub>2</sub> terbesar berasal dari hasil pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan lebih dari enam miliar metrik ton gas karbon dioksida setiap tahun.<ref>{{Cite web|url=https://nationalgeographic.grid.id/amp/13298731/bagaimana-kita-tahu-bahwa-iklim-sedang-berubah#aoh=15712063560526&amp_ct=1571207360410&csi=1&referrer=https://www.google.com&amp_tf=From%20%251$s|title=Bagaimana Kita Tahu Bahwa Iklim Sedang Berubah?|website=nationalgeographic.grid.id|access-date=2019-10-18}}</ref> Selain itu, pembakaran bahan bakar fosil juga menghasilkan gas lain seperti [[Metana|metana (CH<sub>4</sub>)]] dan [[NOx|nitrogen oksida (NO<sub>x</sub>)]] sehingga menimbulkan [[efek rumah kaca]]. Efek inilah yang menyebabkan pemanasan global sehingga terjadi perubahan iklim.
<br />{{inuseuntil|31 Oktober 2019}}
== Catatan ==