Bacillus thuringiensis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
k Menghapus Kategori:Bakteri gram-positif menggunakan HotCat
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: komersil → komersial
Baris 47:
[[Berkas:Culinex Tab plus.jpg|jmpl|ka|250px|Larvasida, produk untuk membunuh larva nyamuk yang terbuat dari kompleks protein ''B. thuringiensis israelensis''.]]
 
Menurut laporan [[WHO]] pada tahun 1999, sebanyak 13.000 ton produk ''B. thuringiensis'' diproduksi setiap tahunnya melalui teknologi [[fermentasi]] aerobik. Sebagian besar produk tersebut yang mengandung ICP dan [[spora]] hidup, sedangkan sebagian lainnya mengandung spora yang telah diinaktivasi. Produk ''B. thuringiensis'' konvensional hanya dibuat untuk mengatasi [[hama]] [[lepidoptera]] yang menyerang tanaman [[pertanian]] dan [[perhutanan]]. Namun, sekarang ini, banyak galur ''B. thuringiensis'' yang diproduksi untuk mengatasi golongan koeloptera dan diptera (perantara penyakit yang diakibatkan [[parasit]] dan [[virus]]). ''B. thuringiensis'' komersilkomersial juga telah diformulasikan sebagai [[insektisida]] untuk dedaunan, tanah, lingkungan perairan, dan fasilitas penyimpanan makanan. Contoh penggunaan ''B. thuringiensis'' pada lingkungan perairan adalah mengontrol nyamuk, [[lalat]], dan larva serangga pengganggu lain pada [[waduk]] penampung [[air minum]]. Setelah diaplikasikan ke suatu [[ekosistem]] tertentu, sel vegetatif dan spora akan bertahan pada lingkungan sebagai komponen alami mikroflora dalam hitungan minggu, bulan, atau tahunan dan perlahan-lahan akan berkurang jumlahnya. Namun, ICP secara biologis akan inaktif dalam hitungan jam atau hari.<ref name="satu" />
 
Aplikasi produk ''B. thuringiensis'' dapat menyebabkan pekerja lapangan terpapar secara aerosol ataupun melalui kontak dermal, serta mengkontaminasi makanan dan minuman pada lahan pertanian. Namun, menurut hingga tahun 1999, belum ada laporan yang menunjukkan efek parah dari kontaminasi ''B. thuringiensis'' pada manusia, kecuali terjadinya [[iritasi]] mata dan kulit. Namun, sel vegetatif ''B. thuringiensis'' berpotensi memproduksi [[racun]] yang mirip dengan yang dihasilkan oleh Bacillus cereus dan belum diketahui apakah dapat menyebabkan penyakit manusia atau tidak. Penggunaan produk ''B. thuringiensis'' juga diketahui menimbulkan resitensi pada sebagian [[insekta]], seperti ''Plodia interpunctella'', ''Cadra cautella'', ''Leptinotarsa decemlineata'', ''Chrysomela scripta'', ''Spodoptera littoralis'', ''Spodoptera exigua'', sehingga penggunaan produk tersebut untuk tujuan [[pengendalian hama]] harus lebih diperhatikan.<ref name="satu" />