Konfusianisme Korea: Perbedaan antara revisi

'''Konfusianisme Korea''' atau '''Yugyo''' adalah bentuk dari [[konfusianisme]] yang berkembang di [[Korea]]. Konfusianisme yang dibawa dari [[Tiongkok]] melalui proses pengimporan budaya telah mempengaruhi sejarah intelektual dan pemikiran tradisional orang Korea moderen. Paham konfusianisme telah menjadi bagian kebudayaan fundamental, yaitu sebagai pembentuk sistem moral, pola kehidupan dan hubungan sosial antar-generasi serta dasar bagi banyak sistem legal dalam masyarakat Korea.

 

 

Kerajaan [[Goguyreo]] yang paling dekat lokasinya dengan Tiongkok, pertama kali mengadopsi Budaya Tiongkok dan Buddhisme. Konfusianisme pertama kali diterima di Goguryeo, lalu berturut-turut ke [[Baekje]] dan [[Silla]] kemungkinan sejak abad ke-4 Masehi, saat ketiga negara telah mencapai tingkat kematangan.

Walau begitu Goguryeo tetap memelihara adat istiadat dan tradisi aslinya. Di pihak lain, Baekje menerapkan paham konfusianisme secara penuh, yang membentuk sistem pemerintahan dan seni budayanya. Silla tercatat paling akhir menerima Konfusianisme untuk mengatur administrasi negaranya.

 

 

*Raja [[Gwangjong dari Goryeo|Gwangjong]] (949 - 975) membuat sistem ujian negara (gwageo).

Jeong menulis karya Bulssi Japbyeon (Tinjauan tentang Buddhisme) yang berisi kritikan mengenai aliran Seon (Zen) yang dibawa dari Tiongkok. Gihwa membalas dengan karya Hyeonjeongnon (Rincian yang tepat) yang berisi belaan secara halus terhadap Buddhisme, namun pada saat yang sama adalah pernyataan yang agresif serta keraguan tentang paham Neo-Konfusianisme antara ideal dan tindakan.

 

Paham Konfusianisme di Joseon diterapkan sangat ketat dengan penggunaan ide dan ideal yang kentara; chung adalah kesetiaan; hyo: rasa persatuan; in: kebajikan dan sin adalah kepercayaan.

 

*Abad kelima adalah saat Konfusianisme mengalami kemunduran akibat masuknya paham-paham baru dari barat.

 

 

Elemen-elemen Konfusianisme masih berpengaruh kuat dalam sistem hirarki, organisasi, dan administrasi hingga saat ini di Korea. Walau begitu, saat ini Konfusianisme tidak lagi dianggap perlu untuk dianut sebagai kepercayaan, karena semakin beragamnya kepercayaan masyarakat Korea. Seorang penganut Konfusianisme seringkali mempraktekkan kepercayaan lain seperti Tao, Buddhisme, shamanisme atau pun Kristen.

Upacara Konfusius terbesar di Korea diselenggarakan setiap tahunnya di bulan Mei yaitu Jongmyo Jerye atau Jongmyo Daeje untuk menghormati para raja/ratu Joseon terdahulu. Di acara ini diadakan upcara persembahan dan tari-tarian. Upacara ini berasal dari Tiongkok, sekarang hanya bisa disaksikan di Korea.

 

Berbagai bentuk kesenian dan budaya Korea saat ini dipengaruhi oleh pendalam Konfusianisme. Contohnya antara lain:

*[[Kaligrafi Korea|Seni kaligrafi]]

*[[Upacara Teh]], dan sebagainya

 

* [[Artikel 809 Kode Sipil Korean]]

* [[Buddhisme Korea]]

* [[Silhak]]

 

* [http://www.hm.tyg.jp/~acmuller/jeong-gihwa/ Introduction and translation of Jeong and Gihwa's texts]

 

[[Kategori:Konfusianisme]]

 

[[de:Konfuzianismus in Korea]]